15

59.1K 13.1K 5.9K
                                    

“Cuci bersih, oke? Jangan pakein pengharum. Gue cowok gadungan, gak asik kalo ada aroma manisnya.” Azalea mengulurkan tas berisi pakaian kotornya. Dia memang sengaja membawa banyak pakaian sehingga mencucinya ketika pakaiannya menipis.

Karena takut roommate-nya melihat kolor kecil nan imut miliknya, dia lebih baik tidak menggunakan mesin cuci di asrama. Menghindari risiko.

Yelin menerima tas tersebut secara kasar. Tatapan sinisnya terarah pada sang sahabat. “Berasa jadi babu gue.”

Azalea menyengir lalu menepuk pundak Yelin. “Gak papa, belajar jadi istri yang baik.”

“Gue kalau jadi istri, industri udah berkembang baik. Moga aja ada robot ART jadi dia yang ngerjain semua kerjaan rumah.”

“Bayangin aja dulu, Lin. Entar kita udah gede baru bikin sendiri. Kita kan anak jaman now.” Azalea menghibur sahabatnya penuh perhatian.

“Gue mau robot yang bisa masakin makanan buat gue, nyapu rumah, cuci piring, dan kalo bisa mandiin gue juga pas lagi males.” Yelin mencuatkan bibir sambil mengatakan keinginannya.

Dengan gemas Azalea menabok kepalanya. “Ngelunjak ini anak. Udah sana pergi. Kak Genta nanti marah nungguin lo kelamaan.”

Yelin mendengkus. Setelah memaksa Azalea untuk cipika-cipiki dengannya, dia menyeret tas Azalea untuk dibawa pulang.

Azalea berjalan kembali ke asrama sembari bersenandung. Sekolah yang biasanya ramai jadi sepi sebab sebagian orang memilih pulang. Membuka pintu kamar, matanya tertuju pada sosok yang tengah merapikan bajunya ke dalam lemari.

“Ehan?”

Tatkala Nakusha menoleh ke arahnya, gadis itu langsung salah tingkah. Apa lagi teringat kejadian siang kemarin. Meski dia berusaha agresif dalam mengejar Nakusha, sebenarnya dia masih seorang gadis lugu yang akan tersipu begitu dihadapkan dengan kondisi ambigu seperti kemarin.

Melangkah masuk ke dalam kamar, Azalea menatap laki-laki itu lekat. “Gue denger lo kerja setiap weekend. Kenapa gak pergi keluar sekolah bareng Caka sama Elazar?”

Hari ini memang akhir pekan. Kebanyakan orang kembali ke rumah mereka sekadar bertemu keluarga. Sama halnya dengan Yelin yang kembali ke rumah bersama Genta. Tanpa menanyakan kepulangan Salga pun Azalea tahu pasti dia akan pulang. Soalnya kakaknya itu budak cinta mamanya.

“Libur. Lo kenapa gak pulang?” Mungkin melihat tindakan canggung Azalea selama dia menatapnya, Nakusha dengan lambat membuang muka.

“Gue di asrama aja,” kata Azalea tanpa berniat menjelaskan.

Gadis itu kira akan menghabiskan waktu sendiri di asrama, ternyata salah. Jantung Azalea mulai berdetak kencang. Nakusha kelihatannya tidak berniat menghabiskan waktu di ruang OSIS. Hanya ada mereka berdua sekarang, apa mereka harus bersama selama akhir pekan ini?

“Mau nonton film horor?” tawar Nakusha tiba-tiba.

Azalea duduk di atas kasur sambil memeluk kedua kakinya yang tertekuk. “Gue udah nonton banyak film horor. Ganti.”

“Film psikopat?”

“Gue benci darah.” Kening Azalea mengerut setelah mengatakan itu.

“Kenapa?”

“Gue... gak tau. Setiap liat darah tangan gue gemeter, gak bisa dikontrol.” Tatapan Azalea menerawang. “Waktu masih kecil gue sakit, jadi perlu infus di RS. Karena tidur gue gak bener, infusnya lepas jadi darahnya berceceran. Mungkin karena itu kali ya?”

Nakusha mengangguk. “Film action atau zombie?”

Mata Azalea berubah cerah. “Film action beneran apa action pakai tanda kutip?”

“Jangan mesum.”

Jika Azalea berada dalam jangkauannya, mungkin saat ini keningnya sudah dijitak oleh Nakusha.

Azalea mencuatkan bibir. Entah kenapa kecanggungan sebelumnya hilang total setelah bicara beberapa kalimat dengannya. Sudut bibir gadis itu terangkat, menatap Nakusha dengan pikiran melayang sehingga tidak tahu bahwa laki-laki itu telah menggunakan jaketnya.

“Mau tetap di sini atau ikut gue?”

“Gue ikut!” Walau nonton bersama gagal, Azalea lebih excited keluar dari sekolah. Sebelum Nakusha berubah pikiran, dia sudah lari mengambil pakaian ganti dan masuk ke kamar mandi.

Nakusha menunggu beberapa menit sebelum Azalea keluar. Mereka pergi ke basement lalu berhenti di depan sebuah motor sport.

“Kita naik ini?”

“Hm.” Nakusha memakai helmnya sebelum menyodorkan helm lain untuk digunakan Azalea. “Motornya Elazar, hari ini gue pinjem.”

“Gue duduknya gimana nih? Nungging sambil peluk lo boleh?” goda Azalea tanpa berpikir lebih dahulu.

“Jangan aneh-aneh.” Nakusha memperingati. Setelah Azalea naik ke jok belakang, Nakusha melajukan motor meninggalkan area sekolah.

Azalea mengamati sekitarnya dengan penuh semangat. Setelah terkurung semingguan di sekolah, akhirnya dia memiliki peluang untuk melihat dunia luar!

Setengah jam menempuh perjalanan dan sampai di sebuah mall terkenal, Azalea kira mereka akan berkencan atau sejenisnya. Tapi ternyata Nakusha malah membimbingnya menuju toko buku.

“Ehan, baca buku terlalu banyak itu gak baik.” Azalea dengan berbaik hati menasihati.

“Kata siapa?”

“Kata gue barusan. Ehan gimana sih?!”

Nakusha mengabaikannya. Daripada mengikuti laki-laki itu menuju rak buku pelajaran, Azalea berbalik dan berjalan menjelajahi toko buku tersebut.

“Azalea?”

Tubuh gadis itu membeku. Ketika dia menoleh, dia malah menemui sosok asing yang tak dia kenal. “Lo siapa?”

“Gue Richard, masa gak inget?” Laki-laki itu melangkah maju mendekati Azalea. “Gue mantan lo setahun lalu. Cepet banget lo lupain gue. Btw kenapa rambut lo jadi pendek?”

“Maaf, gue rasa lo salah orang.” Azalea tersenyum menahan gelisah lalu berbalik. Namun dia malah menemukan bahwa Nakusha berada tepat di belakangnya. Membatu sejenak, gadis itu lalu menarik Nakusha pergi. Tanpa arah Azalea membawa Nakusha hingga dia rasa cukup jauh dari laki-laki barusan.

Nakusha menatap Azalea lekat, lalu satu pertanyaan lolos dari mulutnya dengan ekspresi datar. “Mantan? Jadi sebelum gue, ada laki-laki lain?”

Mati gue. Eh tapi bentar, kok ada yang aneh sama pertanyaan Ehan, sih? Batin Azalea sambil berpikir keras di tempatnya.

“Maksudnya?”

“Lo beneran gay?” Nakusha mengubah pertanyaan.

Pikiran Azalea kosong sejemang. Dia menatap Nakusha dengan tatapan rumit sebelum membalas kata-katanya. “Lo juga gay? Kenapa nyaman bikin kontak fisik sama gue?”

TBC

September 16, 2021.

3K komen buat next part yak.

Azalea & Alter Ego Boy ✓Where stories live. Discover now