10

59.6K 12.6K 4.7K
                                    

“Ehan~”

Panggilan riang itu membuat langkah Nakusha melambat. Berjalan dengan pikiran melayang, dia tidak menyadari bahwa sosok yang memekikkan namanya sudah berhasil mengejar dan berjalan di sisinya dengan kedua tangan bertautan di belakang punggung.

“Ehan, mau ke mana?” tanya Azalea dengan mata cerah, saking cerah dan murni membuat Nakusha yang menatapnya membuang wajah dengan kaku.

“Koperasi sekolah,” jawab laki-laki itu dengan suara pelan. Ada ekspresi tidak wajar di wajahnya. “Kenapa lo di luar? Sekarang masih jam belajar.”

Azalea tertawa garing. “Hahaha, bu guru minta gue perhatiin lorong, jagain siswa yang lewat biar gak berisik pas beliau mengajar.”

Alis Nakusha sedikit terangkat. “Maksudnya lo dikeluarin dari kelas?”

Senyum cermelang Azalea membeku. Dia terbatuk kering sebelum mengakui dengan enggan. “Secara kasar bisa dibilang gitu.”

Sudut bibir Nakusha berkedut mendengarnya. “Dikeluarin karena apa?”

Azalea mengulum bibirnya. “Karena tidur siang.”

Nakusha tidak menyahuti lagi. Bahkan dia tidak meliriknya sejak tadi. Entah karena mempertahankan tempramennya seperti biasa atau bisa dikatakan memiliki perasaan bersalah?

Dalam mimpi itu.... Tiba-tiba Nakusha terbatuk ringan. Wajahnya jadi sedikit memerah.

“Ehan, lo gak papa?” tanya Azalea dengan kening berkerut melihat perubahaan dangkal laki-laki itu.

“Mm.” Nakusha bergumam pelan.

“Ah, bener!” Azalea menjentikkan jarinya begitu menyadari sesuatu. “Lo kok bisa keluar ke koperasi sekolah, sih?”

“Olahraga.”

Baru kemudian gadis itu menyadari bahwa Nakusha menggunakan seragam olahraga sekolah mereka. Dia mengangguk-angguk seakan mengerti. Ternyata kelas laki-laki itu sedang jam pelajaran olahraga. “Ehan, kapan-kapan masakin gue lagi ya?”

Nakusha mengernyit samar namun tidak menjawabnya. Suara halus namun sedikit berat Azalea terus berdegung dari sampingnya. Melirik ke samping, dia dapat melihat ekspresi semangat Azalea dalam menceritakan hal random.

Ketika mereka melintasi lapangan basket, sebuah bola melayang ke arah mereka. Nakusha dengan sigap menarik gadis itu mundur. Tetapi karena Azalea tidak siap, dia malah oleng jatuh ke arah Nakusha.

Bunyi bola memantul lantai terdengar keras. Lalu ada beberapa suara derap langkah kaki mendekat. “Eh, sorry. Kita gak sengaja.”

Tubuh Azalea mematung mendengar suara itu. Tanpa sadar dia semakin mendekatkan diri ke Nakusha. Dalam pandangan orang lain, mereka terlihat seperti tengah berpelukan.

“Nakusha... lo....” Genta melebarkan mata, menunjuk sosok laki-laki kecil yang memeluk Nakusha dengan tangan gemetar.

Sedangkan Salga yang baru mengambil bola dari lantai berjalan mendekat sembari mendrible. Melirik kontak dekat antara Nakusha bersama laki-laki, dia jadi teringat gosip Genta dan Abe siang tadi dan mau tak mau bibirnya melengkung menjadi senyuman mengejek.

“Genta, kembali.” Salga mengajaknya pergi tanpa melirik dua sosok itu lagi.

Nakusha menunduk melihat Azalea yang mati-matian menyembunyikan diri. Melihat wajah pucatnya, dia jadi bertanya-tanya apa yang salah padanya. Sepertinya Azalea sangat menghindari Salga dan kawan-kawannya.

“Berhenti.” Suara Nakusha terdengar. Dia meletakkan tangannya melingkari pundak Azalea, membawanya bersandar semakin dekat dengannya. Genta dan Salga tidak akan bisa melihat sedikit pun wajahnya. “Sekarang materi tentang lari, bukan basket.”

Langkah Salga melambat. Dia menoleh dengan alis terangkat. “Terus?”

“Kembali ke jogging track.”

Salga tersenyum mengejek sambil melirik sosok yang memeluk Nakusha itu. “Daripada ngurusin masalah gue, mending lo urusin pacar lo dulu.”

Setelah mengatakan itu dia berjalan pergi bersama Genta yang sejak tadi berusaha melihat wajah Azalea namun gagal.

Azalea menahan senyum. AYO KAK ALGA, BIKIN EHAN PEKA JADIIN GUE PACARNYA!

Nakusha menarik tangan Azalea yang masih bergeming untuk pergi menjauh dari sana. “Lo punya masalah sama mereka?”

“Hm?” Azalea memandanganya bingung. Memikirkan tindakannya yang selalu bersembunyi dari Salga, dia langsung mengangguk. “Bener! Waktu itu gue gak sengaja pecahin kaca mobil dia. Dia malah dendam sama gue sampai sekarang.”

Laki-laki itu mengangguk kecil. “Menjauh dari mereka lebih baik. Jangan cari masalah.”

Azalea tersenyum lebar. “Pasti!”

Begitu mereka tiba di koperasi sekolah, Azalea memutuskan menunggu di luar. Dia menendang bebatuan kecil di sekitar sepatunya sambil menatap sekelilingnya. Beberapa saat sepi tak ada orang, Azalea jadi tertarik tatkala seseorang datang mendekat.

Gadis berwajah cantik dengan tinggi mencapai hidung Azalea mendekatinya dengan senyum lembut. “Hai! Tadi Nakusha ke sini, kan?”

Azalea mengangguk. Dia menatap gadis itu dari atas hingga bawah. Siapa dia?

“Kalau gitu gue juga nunggu di sini, deh.” Gadis itu melirik pintu masuk koperasi dan menghela napas pelan.

Sebenarnya Azalea ingin bertanya, tapi dia mengurungkannya. Mungkin gadis ini teman sekelas Nakusha yang ingin menginformasikan sesuatu.

Menunggu beberapa menit lagi, akhirnya Nakusha keluar. Baru saja Azalea hendak menyerukan namanya, tetapi gadis di sampingnya malah mendahului.

“NAKUSHA!”

Nakusha mendekat. Azalea menatap kedua orang itu secara bergantian lalu senyumnya luntur. Mendapati wajah malu-malu gadis itu, dia jadi mengerti. Gadis ini saingannya, kan?

“Ayo pergi.”

Azalea tersentak dari pikirannya. Dia menatap Nakusha yang mengabaikan gadis itu. Melihat raut kaku gadis itu, dia kembali tersenyum. “Ayo!”

“Naku—”

Akhirnya Nakusha menoleh ke arahnya. Dia tersenyum acuh tak acuh. “Lo siapa?”

Mulut gadis itu terbuka. Dia menarik name tag yang melekat di bajunya. “Aku Vanilia! Masa kamu lupa?”

“Maaf, gue lupa.”

“Pfftt—” Azalea sontak membekap mulut, menahan tawa.

Nakusha meliriknya lalu berjalan pergi. Tentu saja Azalea bergegas mengikuti. Namun tak lupa dia menatap Vanilia dengan prihatin.

“Lo suka Nakusha? Mending jangan deh. Nakusha udah punya gebetan.” Lalu dia mengejar Nakusha dengan suasana hati bahagia. Mengabaikan betapa kagetnya Vanilia mendengar ujarannya.

Satu saingannya sudah diperingati. Akan lebih bagus kalau Vanilia memberitahu semua siswi agar tidak mendekati calon pacarnya lagi!

TBC

September 12, 2021.

3K komen lagi. Kalo tembus, malem ini aku update lagi.

Azalea & Alter Ego Boy ✓Where stories live. Discover now