50

54.4K 11.3K 6.7K
                                    

Jam berapa baca ini?

Ternyata udah sampe part 50 aja.

***

Hari ini sekolah sangat sibuk. Bahkan siswa-siswi bangun lebih dini dari sebelumnya untuk mempersiapkan pameran mereka. Ketika seseorang memasuki gerbang SMA Lesmana, mereka sudah akan disuguhkan keindahan sekolah yang telah dirawat hati-hati. Apa lagi hiasan tambahan serta stand-stand yang berdiri berjejer menunjang kegiatan hari ini.

Karena hari ini adalah hari Sabtu, sangat nyaman bagi pelajar SMA Lesmana sebab tidak memiliki kelas di akhir pekan.

Azalea saat ini berdiri malas di depan pintu kelas. Beberapa gadis yang lewat meliriknya dengan senyum geli. Bagaimana tidak, saat ini dia sedang menggunakan pakaian maid pria dengan bandana telinga kucing hitam di kepalanya.

Jika tahu akan berakhir seperti ini, seharusnya Azalea menentang saat dilaksanakannya voting untuk menentukan kegiatan apa yang ingin mereka lakukan. Dari sekian opsi, cafe menjadi pemenangnya di bawah kendali para gadis di kelas. Jika hanya membuka cafe, Azalea rasa tidak masalah. Namun mereka menambahkan tema hewan lucu!

“Le, cilukbaaaa!” Tiba-tiba nongol di hadapannya, refleks Azalea menampar pipi Yelin, membuat gadis itu memekik kencang.

“Aaaa, Lele! Kasar banget sama orang cantik,” pekik Yelin sambil memegang pipinya yang ditampar Azalea dengan ekspresi tersakiti.

Azalea meletakkan tangannya di depan jantung, meredakan rasa kagetnya. “Lo muncul tiba-tiba, bege! Gimana gak kaget?”

“Fix, Lele bakal suka jadi pelaku KDRT! Kasihan Kak Naku nanti,” celetuk Yelin prihatin.

Azalea bersedekap dada. “Kata siapa gue bakal sama Ehan sampai nikah?”

“Lah, emang nggak?” Yelin sedikit menelengkan kepala lalu menyeringai lebar dan memutar tubuhnya. “Tada! Hampir lupa, gue cantik gak pake kostum ini?”

Azalea melirik sahabatnya dari ujung kaki sampai ujung kepala. Gadis itu memiliki rambut panjang sepinggang berwarna coklat dengan bandana telinga kelinci putih, serta kostum maid berwarna hitam putih dengan sepatu boots hitam.

Melihat wajah penuh harap Yelin, dia berdecih. “Ambil kesempatan ya lo biar bisa nunjukin pesona ke cowok-cowok?!”

Yelin mengaitkan seuntai rambutnya ke belakang telinga dengan ekspresi malu-malu, membuat Azalea merasa geli dengan tingkahnya. Tapi dia tidak menyangkal, sahabatnya memang secantik itu.

“Btw lo keliatan maco, Le, pakai ginian.” Tak lupa Yelin menggoda Azalea dengan senyum misterius.

“Lo—”

“YELIN! JANGAN NGOBROL AE. SINI BANTU!” pekik seorang gadis berpakaian mirip dengan Yelin dari dalam kelas.

Yelin berdecak sebal. “Siap-siap jadi babu dah gue. Bye Lele kusayang. Muah!”

Azalea mengelap pipinya yang dicipok Yelin dengan ekspresi jijik. Bisa-bisanya dia mau berteman dengan Yelin!

Berdiri malas di pinggir pintu sembari menyambut orang-orang yang penasaran, Azalea tak lupa mengeluarkan kata-kata gombal demi menarik gadis-gadis baik orang luar maupun yang berasal dari kelas lain agar memasuki cafe mereka. Cukup lama Azalea berada di sana hingga kakinya terasa pegal.

“Selamat datang di Kawaii Cafe! Cafe terindah dan terimut berisi cogan dan cecan yang siap melayani pesanan!” Azalea tersenyum kaku begitu merasa ada yang mendekat. Ketika mendongak, dia malah mendapati sosok laki-laki tampan yang menggunakan kaos hitam dengan apron melukis berwarna hitam yang melekat di tubuhnya. Ada beberapa warna yang tercetak diapronnya.

Azalea & Alter Ego Boy ✓Where stories live. Discover now