Ting ~
Davel keluar dari dalam lift menuju ruangan nya. Saat hendak membuka pintu, Davel teringat kembali pada Jazel. Davel menatap ke arah pintu ruangan Jazel yang memang tak jauh dari ruangan nya
"Dia jadi makan tidak ya"
Davel memutuskan untuk masuk kedalam ruangan Jazel
"Tidur kah ?" Davel berjalan perlahan kearah sofa dan melihat Jazel yang sedang tidur
Davel memandangi wajah teduh Jazel "Dia terlihat sangat lelah, pasti dia belum makan" Davel keluar dari ruangan Jazel
~
15 menit, Davel kembali masuk kedalam ruangan Jazel dengan membawa sebuah tas lalu menaruh nya di meja
Davel menatap Jazel yang masih tidur "Zel"
"Jazel bangun lah"
"Zel makan dulu"
"Kenapa susah sekali bangun nya"
Davel jongkok menekan-nekan pipi Jazel dengan telunjuk nya "Zel"
Niat ingin membangunkan Jazel, Davel malah termangu menatap wajah Jazel yang dekat dengan wajah nya
"ternyata dia sangat tampan" batin Davel
"Zel" bisik Davel
Jazel membuka matanya dan yang pertama kali di lihat nya adalah wajah Davel
Keduanya terdiam saling memandang
"cantik" isi hati Jazel
Davel mengerjapkan matanya dan langsung berdiri
"hmm maaf, aku membangunkan mu dari tadi tapi kau tak mau bangun"
Jazel masih tetap pada posisi nya menatap Davel
"hmm kau belum makan kan, makan lah, aku sudah membelikan makan siang untuk mu"
Davel kembali terdiam saat melihat Jazel yang diam sambil menatap nya "kenapa dia memandangi ku seperti itu, yaampun kenapa aku jadi deg-degan seperti ini"
Jazel pun duduk mengambil makanan nya dan langsung memakan nya
Davel hanya diam sajah berdiri sambil memandangi Jazel
Jazel menatap Davel "kau hanya ingin berdiri sajah disitu ?"
Mendengar itu Davel langsung duduk di sofa
"Kau sudah makan ?"
Davel hanya mengangguk sajah
"Dengan Naweed ?"
Davel pun kembali mengangguk "Umm"
"Kalian sangat dekat ya"
Davel kembali mengangguk "Umm"
Jazel mengkerutkan keningnya "kau tidak ada kata lain selain "Umm ?"
Davel kembali mengangguk dan seketika ia tersadar "Ada, kami sangat memang sangat dekat"
"Aiistt aku membuat diriku terlihat seperti orang bodoh lagi, kenapa aku jadi gugup begini" batin DavelPonsel Jazel berbunyi, Jazel hanya diam sajah malas untuk mengambil ponsel nya di meja kerja
"Ponsel mu bunyi Zel"
"Aku malas mengambil nya, tolong ambilkan jika kau mau"
Davel pun mengambil ponsel Jazel dan memberikan nya pada Jazel
"Aku sedang makan, tolong jawab sajah"
Davel menjawab panggilan masuk lalu mengarahkan ponsel ke telinga Jazel namun pandangan Davel malah terfokus melihat kemeja Jazel yang terbuka menampakkan dada Jazel
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN ||| JOONGDUNK❤️🔥
RomansaAroma tubuh nya bagaikan candu ~Jazel Nafas berbau mint, dia berbisik "aku milik nya" ~Davel Cerita ketiga JD💛 for dungjang 🤝