"sssttt aghh" Jazel memegangi kepalanya yang terasa sakit, ia berusaha membuka matanya walau terasa berat. Ia mengerjapkan matanya berusaha mengumpulkan kesadaran nya menetralkan rasa sakit kepalanya "ssstt hah hah" ia merunduk dan syok ketika menyadari jika dirinya tak mengenakan pakaian nya lagi ia menoleh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jazel langsung beranjak dari tempat tidur manik mata nya membulat jantung nya berdebar kencang ia tak percaya dengan apa yang di lihat saat ini. Jazel meremas kuat rambut nya ia panik dan syok berat ia tak bisa memikirkan apapun sekarang. Jazel segera mengutip pakaian nya dan memakai nya. Saat Jazel mengambil celana nya ponsel nya terjatuh dari saku nya dan melihat panggilan masuk
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jazel buru-buru memakai pakaian nya lalu mengambil ponsel nya, ia memandangi ponsel nya seketika kaki nya melemas. Ia ingin mengangkat telepon namun rasanya tak akan sanggup mendengar suara Davel. Jazel merasa sangat bersalah, ia akan melukai hati Davel. Jika selama ini dia selalu berusaha membuat Davel selalu bahagia dan tidak pernah menangis kali ini dia yang akan menjadi penyebab tangisan kekasih nya itu, dia yang akan jadi luka bagi Davel.
Ponsel nya terus berdering, sudah banyak panggilan dan pesan dari Davel. Ia hanya diam memandangi ponsel nya dengan hati yang penuh perasaan kecewa. Ia meredam amarah dan kekecewaan nya terhadap diri nya sendiri dalam diam dan pandangan nya yang kosong. Ia masih tak percaya dengan apa yang baru sajah ia lakukan, ia tak menyangka bahwa dirinya telah mengkhianati Davel. Dia belum bisa mencerna kejadian yang terjadi, fokus nya saat ini hanya pada Davel. Rasa kekecewaan yang ia berikan pada Davel jika kekasih nya mengetahui ini. Ia tak bisa membayangkan nya "tidak-tidak maafkan aku" lirih nya.
Setetes air mata Jazel berhasil lolos. Jazel yang selama ini tak pernah menunjukan tangis nya, tak pernah sedikit pun menunjukan kesedihan dan kepiluan nya kali ini ia tak bisa menyembunyikan nya. Menangis dalam diam adalah tangis yang paling mengecewakan dalam hidup, tak terisak namun air mata terus berhasil lolos "Maaf.. aku menyakiti mu maafkan aku.. aku mencintai mu.." Jazel memandangi foto-foto Davel di ponsel nya mengabaikan panggilan masuk dari Davel yang tak berhenti, tak kuat rasanya bagi Jazel untuk mengangkat nya apalagi sampai mendengar suara kekasih nya. Ia tau betul kalau Davel pasti sedang mencari nya karena ia belum pulang ke rumah. Ia berjanji pada kekasih nya itu kalau ia akan segera pulang. Pasti Davel sedang mengkhawatirkan nya atau bahkan menangis di rumah karena ia tak kunjung pulang dan tak memberi kabar sama sekali. Apa yang terjadi di luar kendali nya.
