84. MENYALA!!

473 59 30
                                    

"Hi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hi..." tersenyum manis pada Namtan
"Maaf membuatmu lama menunggu ku sayang.."

"Kenapa bisa kau yang datang kesini ? Mana Jazel ?" Namtan melihat ke arah koridor mencari kebenaran Jazel

Davel tersenyum "Kenapa kau mencari kekasih ku sayang ? Aku sudah ada disini" Davel melangkah masuk kedalam kamar..

Namtan menutup pintu nya, menatap tajam kearah Davel "Kenapa kau yang datang kesini bukan Jazel hah?!"

Davel berbalik dan tersenyum manis pada Namtan.

Flashback On~

SINGAPORE
Note : back to chapter 79.?!

"Aku mengerti dan aku setuju saat kau mengatakan harus mengimbangi hati dan fikiran. Tapi aku tidak setuju saat kau bilang jika hati yang mendominasi akan menjadi lemah dan bodoh. Terkadang Fikiran mu beranjak dari apa yang dirasakan hati mu dan hati mu juga beranjak dari apa yang ada difikaran mu. Orang bisa melakukan apa pun jika itu menyangkut urusan hati nya apa itu karena mereka lemah ? Tidak, justru dari situ lah mereka mendapatkan kekuatan. Untuk bodoh ? tidak juga, fikiran seseorang bisa jauh lebih menggila jika menyangkut urusan hati"

Jazel tersenyum memeluk Davel "Aku suka pemikiran itu"

Davel membalas pelukan Jazel "Pandangan mu dan aku tentang kepercayaan berbeda. Namun aku akan tetap menaruh kepercayaan sepenuh nya pada mu"

Jazel menyembunyikan wajah nya di leher Davel "Bagaimana jika suatu saat aku merusak kepercayaan itu ?"

"Mempercayai mu adalah keputusan ku, membuktikan aku salah itu keputusan mu, menyakiti ku itu keputusan mu"

Tak ada lagi pembicaraan diantara keduanya hening terlarut dalam fikiran masing-masing.

15 menit mereka diam dalam posisi yang masih sama. Sampai akhir nya Jazel pun mengantuk dan tertidur. Tadi malam dia tak dapat tidur dengan nyenyak memikirkan masalah Namtan. Dia merasa nyaman saat Davel mengelus kepala dan punggung nya dengan lembut, hingga akhirnya ia pun tertidur.

Davel tersenyum ketika mendengar dengkuran halus kekasih nya itu. 6 menit berlalu, Davel melihat ponsel Jazel yang menyala dan terlihat panggilan masuk dari nomor yang tak di kenal. Davel mengabaikan nya sampai pada panggilan masuk yang ketiga, Davel pun berfikir untuk mengangkat nya, karena menurut nya itu mungkin panggilan penting.

Davel berusaha meraih ponsel Jazel kerena posisi nya yang lumayan jauh dan ia kesulitan untuk mengambil nya karena sedang memeluk tubuh Jazel. Davel pun menggunakan kaki nya untuk menarik ponsel Jazel mendekat pada nya hingga akhirnya ia pun berhasil meraih nya.

 Davel pun menggunakan kaki nya untuk menarik ponsel Jazel mendekat pada nya hingga akhirnya ia pun berhasil meraih nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HIDDEN ||| JOONGDUNK❤️‍🔥Where stories live. Discover now