Jazel dan Davel tengah asik berenang bersama di kolam renang. Sudah hampir 30 menit lamanya mereka berenang.
Waiters datang "Halo tuan.. enjoy your breakfast" menaruh nampan di kolam
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Thank you.."
Jazel dan Davel mendekat ke sarapan mereka. Karena sudah lapar mereka pun langsung menyantap sarapan mereka dengan lahap.
Davel sadar dengan sekitarnya "Sayang"
"Ya ?"
"Ada yang aneh.."
Jazel menaikan alisnya "Aneh ?"
Davel mengangguk "Umm, kau tidak merasa ada yang aneh ?"
Jazel menggeleng "tidaak"
"Ini aneh, kenapa sepi sekali ? Dari tadi hanya kita berdua sajah disini. Ini kan kolam renang hotel, biasanya pasti ada yang berenang"
"Ada, ini kita berenang disini"
"Bukan.. maksud ku pasti ramai. Apalagi ini pagi, biasanya banyak yang berenang. Tapi ini sedari tadi hanya kita berdua sajah disini. Sepi sekali tak ada orang selain kita di kolam ini, yang bersantai pun tak ada sama sekali"
"Mungkin mereka sedang tak mood berenang"
"Itu aneh.. dari kita datang sampai sekarang sepi begini"
"Mereka tak bisa kesini"
Davel mengkerutkan keningnya "Kenapa ? tapi kita disini"
Jazel meminum jus nya lalu menatap Davel "Karena kita disini makanya mereka tak bisa kemari"
Davel bingung "Maksud nya ? Kenapa mereka tidak bisa kesini karena kita disini ?"
"Karena dilarang"
"Dilarang ? Siapa yang melarang ? Kenapa ?"
"Dilarang oleh pemilik hotel karena aku sudah menyewa kolam ini selama 3 jam"
Davel membulatkan matanya "Kau menyewa nya ?"
Jazel mengangguk "Ini sekarang jadi private kolam renang selama tiga jam. Tidak kan ada yang datang kemari selama 3 jam"
"Untuk apa ? Kenapa melakukan nya ? Tiga jam pula, lama sekali. Kita juga berenang disini paling hanya satu jam"
Jazel menatap tegas Davel "Untuk apa ? Jelas untuk melindungi aset ku. Kenapa aku melakukan nya ? Karena aku tak ingin aset ku dilihat oleh orang lain. Kau bilang ingin berenang, aku menuruti nya"
Davel pun paham maksud dari perkataan Jazel, ia tak protes lagi. Ia pun kembali menyatap sarapan nya dengan lahap.
