88. 1 TRUK

441 45 8
                                    

Kamar Jazel
19.00🌝

Davel duduk di samping Jazel "Sayang"

Jazel mengalihkan perhatian nya dari ponsel menatap Davel "Ya baby..?"

"Sayang aku tidak ?"

"Sayang"

"Kalau gitu jangan marah ya ?"

"Kenapa aku marah ?" bingung Jazel

Davel menunjukkan karet gelang yang ada di tangan nya dan Jazel melihat itu.
"Itu untuk apa ?"

"Sayang aku kan ?"

Jazel mengangguk "Sayang"

"Aku ingin melakukan hal ini pada mu"

Jazel bingung "Lakukan apa ?"

"Jangan marah tapi ?"

Jazel tersenyum "aku tidak akan marah"

Davel tersenyum lalu berdiri di depan Jazel ia pun mengikat rambut Jazel dengan karet gelang.

Jazel tersenyum "Kalau mau melakukan nya langsung sajah tak perlu bertanya aku sayang pada mu atau tidak"

"Sudah" Davel tersenyum mamenunjukkan gummy smile nya "kau terlihat imut dengan itu"

"Beri aku kecupan" Jazel memonyongkan bibirnya

TIN NONG~ TIN NONG~

"Pesanan makanan kita sudah datang, ayo ke bawah" Davel menarik tangan Jazel

Jazel menarik tangan nya "Tidak mau, kau belum memberikan yang ku minta"

Davel menangkup wajah Jazel "cup cup cup" memberikan 3 kecupan di bibir Jazel

Jazel tersenyum dan langsung berdiri "ayo ke bawah" keluar dari kamar

TIN NONG~ TIN NONG~

Jazel dan Davel menuruni tangga menuju pintu. Davel pun membuka pintu rumah

"Selamat malam tuan.. kami mengantarkan pesanan makanan anda"

"Tolong tata rapih di meja" ucap Jazel

"Baiklah"
Masuk ke dalam rumah Jazel, menata makanan dengan rapih di atas meja

Davel menghampiri Jazel "Banyak juga pesan makanan nya, yang mau datang hanya dua orang sayang"

Jazel merangkul pinggang Davel "Biar mereka puas makan nya, kekasih ku ini juga kuat makan nya"

"Kami permisi tuan"

Davel mengangguk "terimakasih.."
Davel menatap Jazel dan terkekeh "mereka melihati rambut mu tadi haha"

Jazel tersenyum "tak apa, begini keren juga, tetap tampan"

Davel mengangguk "tampan dan menggemaskan"

TIN NONG~

Davel melihat ke arah pintu "Mereka sudah datang ?" Davel berjalan ke pintu dan membuka nya.

"Selamat malam tuan, kami mengantarkan pesanan mangga anda"

"Hah ?" bingung Davel

"Kami mengantarkan pesanan mangga anda tuan"

"Aku tidak memesan mangga" Davel memperhatikan pria itu "Kenapa bisa pengantar buah sampai kesini, salah orang Pak"

"Benar ini alamat nya tuan, pesanan nya atas nama Davel dan sudah di bayar"

"Kapan aku memesan mangga ? Aku masih punya mangga di kulkas. Lagi pula untuk apa aku sampai memanggil pengantar buah kesini kalau hanya untuk membeli mangga bisa beli sendiri di supermarket"

HIDDEN ||| JOONGDUNK❤️‍🔥Where stories live. Discover now