Davel tersenyum memandangi wajah Jazel. Jika kemarin pagi nya murung sekarang tidak lagi, karena saat membuka matanya ia kembali melihat wajah kekasihnya yang masih tertidur pulas. "Ini milik Davel, ini juga, ini, ini dan ini, semuanya milik Davel" menunjuk wajah Jazel dengan telunjuk nya. "Cup" mengecup bibir Jazel dan tersenyum "aku mencintai mu"
Davel meraih ponselnya dari atas nakas ia mengkerutkan keningnya ketika melihat notifikasi pesan masuk dari nomor tidak di kenal. Davel pun membuka pesan yang masuk
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Davel terdiam dengan apa yang di lihat nya. Dia tidak percaya dengan apa yang di lihat nya "tidak-tidak ini bukan Jazel". Tak bisa di pungkiri kalau ia tak sakit hati melihat semua foto-foto yang di kirim Namtan pada nya "tidak, Jazel bilang tidak pernah seperti itu dengan nya" sambil terus memperhatikan setiap foto "ini bukan Jazel" Davel mematikan ponselnya mencampakkan nya begitu sajah, hingga ponsel nya jatuh ke lantai.
Davel memandangi Jazel dengan mata yang mulai berlinang "Tidak, sampai kapan pun kau hanya jadi milik ku" "Kau milikku Zel, aku tak menginginkan orang lain selain kau, aku cuma mau kau, selamanya" bergumam di dalam hati nya Davel terus memandangi wajah Jazel hingga air mata nya berhasil menetes "hiks hiks hiks" isakan nya berhasil lolos
Jazel yang mendengar itu pun terhusik dari tidur nyenyak nya, ia membuka matanya dan melihat Davel yang menangis sambil memandangi nya. Jazel langsung membawa Davel kedalam pelukan nya, memeluk erat tubuh kekasih nya "ada apa hmm ? kenapa menangis baby..?" mengelus punggung Davel sambil menciumi kepala Davel
