"Waah rindu juga suasana rumah" Davel tersenyum memperhatikan ruangan
"Ayo ke atas" Jazel mengangkat koper menuju lantai atas
"Taruh koper nya di kamar ku sajah"
Mereka pun masuk ke dalam kamar Davel. Davel menaruh bonekanya di tempat tidur lalu mengedarkan pandangan nya melihat seisi kamar.
"Kita tidur dimana ? Kamar mu ?"
Davel menatap Jazel "Kamar mu sajah"
"Aku akan ke kamar"
"Nanti aku menyusul, aku ganti baju dan bersih-bersih dulu. Kau juga ya, biar kita langsung tidur sajah nanti"
Jazel mengangguk "baiklah" keluar dari kamar Davel
Davel merebahkan tubuhnya di tempat tidur, ia cukup rindu dengan kamar nya "haahh~ nyaman sekali"
Jazel masuk kedalam kamar berjalan ke tempat tidur dan merebahkan tubuhnya, mengistirahatkan tubuh nya sebentar.
Ponsel nya kembali bergetar, ia meraih ponsel nya dan menghela nafasnya "tak ada henti-hentinya mengganggu ku"
Jazel mulai kesal sebab perjalanan dari bandara menuju menuju rumah ponsel nya terus bergetar, mendapat panggilan masuk dari nomor yang tidak di kenal dan dia sudah tau pasti itu siapa.
"Wanita gila ini tak ada henti-hentinya mengganggu ku" Jazel pun memblokir nomor, menghapus pesan dan panggilan yang masuk tanpa membuka pesan yang dikirim.
5 menit Jazel sibuk dengan ponselnya, notifikasi pesan masuk kembali muncul.
Jazel menghela nafasnya lalu membuka pesan
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
