99. CONNECT

397 49 15
                                    

Rumah Jazel
17.00☀️

"Jazel mengabaikan panggilan ku lagi" murung Davel

"Mungkin sedang dalam perjalanan pulang Vel, dia kan naik motor"

"Sebelum jam pulang aku sudah menghubungi nya, sudah 100 panggilan tapi tak ada yang di jawab satu pun"

Wintang menatap Davel "100 panggilan ? Kau lebih-lebih dari debkolektor yang menagih utang. Jangan seperti itu nanti Jazel jadi risih dengan mu"

Davel menatap Wintang "Kalau dia mengangkat nya aku tak akan begini, dimana dia ? sedang apa dia sekarang, kenapa tak bisa di hubungi"

"TIN~NONG"

Davel langsung berdiri "Apa itu Jazel" berlari menuju pintu dan membuka nya.

Naweed mengkerutkan keningnya "Kenapa kau terlihat senang sekali menyambut ku ?"

Davel langsung cemberut "Aku fikir Jazel, dimana dia ? kau tidak datang bersama nya ?"

Naweed masuk kedalam rumah "Kalau Jazel untuk apa menekan bel ya pasti langsung masuk sajah"

Davel keluar rumah melihat ke garasi lalu kembali ke dalam rumah dengan wajah murung nya "Jazel dimana ? Kenapa dia belum pulang ?"

Naweed menatap Davel "Aku fikir dia sudah pulang, aku ke ruangan nya untuk mengajak nya pulang tapi dia tak ada. Aku fikir sudah pulang ternyata belum"

Davel mengkerutkan keningnya "Lalu dia dimana ?"

"Aku tidak tau"

"Sayang.." Wintang berlari kecil menghampiri Naweed

Naweed tersenyum memeluk Wintang "bagaimana hari mu sayang ?"

"Cup" mengecup bibir Naweed
"Menyenangkan" tersenyum manis

Naweed tersenyum "Cup" mengecup bibir Wintang

Davel yang melihat itu tersenyum tipis "Kenapa Jazel belum pulang juga.. dia bilang akan cepat pulang.." terlihat kekecewaan di raut wajah nya. Davel berjalan meninggalkan kedua nya kembali duduk di sofa ruang tengah menunggu kedatangan Jazel.

Wintang menatap Naweed "Kau tak pulang bersama Jazel ?"

Naweed menggeleng "tidak, aku tidak melihat nya di kantor. Aku fikir dia sudah pulang duluan"

"Ck, dari tadi Davel itu selalu menunggu Jazel pulang. Dia sampai berlari tadi, dia fikir Jazel yang pulang. Anak itu sudah tak bisa di pisahkan lagi dari Jazel. Jazel membuat Davel benar-benar bergantung pada nya"

"Ayo temani dia"
Naweed dan Wintang pun menghampiri Davel ke ruang tengah.

"Oh, ada macaron. Banyak sekali, darimana ?" Naweed mengambil macaron dan memakan nya

Wintang menarik Naweed untuk duduk "Darimana lagi kalau bukan dari kekasih nya Davel ya kan Vel ?" tersenyum pada Davel

"hmm" hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Davel

"Vel mungkin Jazel ada keperluan sebentar. Sabar sajah dia pasti pulang,  jangan murung seperti itu"

"Sekarang dia jadi tak bisa di hubungi, kemana dia sebenarnya ? Apa yang dilakukan nya" fokus dengan ponsel nya

Naweed dan Wintang saling memandang dan menghela nafas mereka. Mereka cukup heran dengan sikap Davel.

"Aku mau mandi dulu"

"Aku ikut, aku juga mau mandi. Vel kau juga mandilah, nanti aku ganti perban mu ya"

"hmm"

Naweed dan Wintang pun berjalan menuju kamar mereka.

HIDDEN ||| JOONGDUNK❤️‍🔥Where stories live. Discover now