86. SHY

474 56 10
                                    

Ruang Kerja Davel
16.15☀️

Davel yang sibuk dan sangat fokus dengan pekerjaan nya, sampai tak sadar waktu sudah menunjukkan jam pulang.

~

Jazel melihat jam tangan nya, lalu menaikan alisnya, ia bertanya-tanya kenapa Davel belum datang ke ruangan nya
"Apa dia masih bekerja ? Ini sudah jam pulang"
Jazel beranjak dari kursi berjalan keluar dari ruangan nya menuju ruangan Davel.

Sesampainya di depan ruangan Davel langsung masuk dan benar sajah, ia melihat kekasih nya yang masih sibuk  dan fokus memperhatikan berkas-berkas yang ada berjejer rapi di atas meja sambil memainkan pulpen dengan jari-jarinya.

"Kalu begini perlu naik gaji"
Jazel mengambil ponsel nya, membuka kamera lalu memfoto Davel. Jazel tersenyum melihat Davel yang masih belum menyadari kehadiran nya.

Jazel terus memfoto Davel "Baby.."

Mendengar suara Jazel, Davel langsung menoleh ke sumber suara. Jazel tersenyum melihat hasil foto nya, lalu menghampiri Davel

Davel tersenyum "Ada apa sayang ?"

Jazel memperhatikan berkas di meja Davel "Siapa yang memberikan pekerjaan sebanyak ini pada kekasih ku, tega sekali.."

Davel tersenyum memeluk pinggang Jazel "Aku harus begini agar bisa mendapatkan gaji, kalau tidak aku tak akan di gaji"

"Peraturan darimana itu ? Kekasih ku akan tetap di gaji walau pun hanya tiduran disini tetap akan di gaji" mengelus kepala Davel "Lelah sekali sayang ?"

Davel menatap Jazel "Umm, aku butuh energi. Biar aku cas energi ku dulu" menenggelamkan wajahnya di perut Jazel

Jazel merapihkan semua berkas dan mematikan laptop. Jazel menggendong Davel, lalu duduk di atas meja, membuat Davel berada di pangkuan nya. Jazel mengelus punggung Davel.

Davel tersenyum menenggelamkan wajahnya di leher Jazel, ia merasa senang karena Jazel mengerti apa yang ia inginkan.

"Jangan terlalu memaksakan nya sayang.. besok masih bisa. Besok kita kerjakan bersama hmm"

"Tapi aku masih perlu memeriksa semua nya, sebelum menunjukkan nya pada. Lagi pula ini memang pekerjaan, kau juga punya pekerjaan mu sendiri. Kita sama-sama sibuk dengan pekerjaan masingmasing"

"Maka dari itu aku akan membantu kekasih ku. Kau kan perlu memeriksa nya sebelum memberikan nya pada ku, tetap sama akan ku lihat juga nanti nya. Tak perlu menunggu sampai kau selesai memeriksa semua sendiri, aku juga akan ikut memeriksa nya nanti"

Davel menatap Jazel "Lalu pekerjaan mu bagaimana ?"

"Aku sudah menyelesaikan nya"

Davel membulatkan matanya "Desain nya sudah selesai ?"

Jazel mengangguk "Sudah, aku sudah mengirim nya pada tuan Melvin dan mereka sudah setuju"

"Itukan tugas ku sayang.."

"Kalau bisa sendiri kenapa harus merepotkan kekasih ku ? Pekerjaan nya sajah sudah banyak"

Davel terharu "Terimakasih.."
"Cup" mengecup bibir Jazel
"Kau yang terbaik.." Davel tersenyum manis menunjukkan gummy smile

Jazel tersenyum "Cup" mengecup bibir Davel "aku suka sekali melihat senyuman itu"

"Ayo kita pulang.."

"Mau jalan atau di gendong ?"

Davel berpura-pura berfikir "Mmm..??"

Jazel tersenyum mengerti maksud Davel. Ia pun menggendong Davel berjalan keluar dari ruangan. Davel tersenyum sangat manis ia sangat menyukai ketika Jazel peka terhadap apa yang ia inginkan tanpa harus memberitahu.

HIDDEN ||| JOONGDUNK❤️‍🔥Where stories live. Discover now