24. RS

823 72 37
                                    

tok tok tok

Davel mengalihkan perhatian nya dari laptop dan juga berkas-berkas yang ada di meja nya, menoleh ke arah pintu

"Masuk"

"Vel ada berkas yang harus di tandatangani bos, kami butuh tandatangan nya"

"Kemarikan, biar ku periksa dulu" Davel fokus membaca berkas dengan teliti

"Ok, kau bisa menemui ku lagi jam 3 nanti. Bos belum datang, dia datang setelah jam makan siang"

"Baiklah, terimakasih ya, permisi.."

Davel menatap arloji nya "ini sudah jam 12 siang, Jazel sudah bangun belum ya"

Davel meraih ponsel nya mencari kontak Jazel "Dia sudah makan apa belum ? Telpon atau tidak ya ? Aku ingin menghubungi nya, tidak salahkan menghubungi nya ? aaah kenapa aku jadi begini" Davel bersandar di kursi nya menatap langit-langit ruangan nya

"Aku kirim pesan sajah"

Davel kembali meraih ponsel nya dan mulai mengetik pesan untuk Jazel

"Kau sudah bangun ? Kau sudah makan ?. Ck, itu seperti seseorang yang ingin mengetahui keadaan kekasihnya"

"Kau dimana ? aaah tidak-tidak itu akan terlihat seperti aku menunggu kedatangan nya, nanti dia besar kepala"

"Cepatlah kemari ada berkas yang harus kau tanda tangani. Ck, itu terdengar aku tidak sabaran sekali. Dia mengatakan akan ke kantor saat jam makan siang. Tapi makan siang itu ada dua jam, lama sekali"

"Bagaimana kalau, cepatlah ke kantor ? Aisstt dia bos nya terserah nya mau datang atau tidak"

Davel menghela nafas nya "Apa tak bisa mengirimi nya pesan tanpa membawa soal pekerjaan. Isi pesan kami semua hanya membahas soal pekerjaan selain nya pesan makan siang dan pesan coffee aiisstt. Aku baru sadar ternyata isi pesan kami se formal ini"

Davel menghela nafas nya "aku telpon sajah, aku tak peduli pokoknya aku ingin menghubungi nya" Davel pun mulai menghubungi Jazel

...

Rumah Jazel

Alarm terus berbunyi namun Jazel masih tetap tidur. Alarm di gantikan dengan nada dering ponsel. Sekali dua kali Jazel tak berniat mengangkat nya sama sekali, ke tiga kali nya berdering Jazel pun membuka matanya meraih ponsel nya dan melihat siapa yang menghubungi nya

Jazel menghempaskan ponsel nya tak berniat menjawab panggilan dari Davel. Ia memejamkan matanya mengumpulkan kesadaran nya. Ponselnya masih terus berdering namun Jazel sama sekali tak ingin mengangkat nya. Jazel bangkit dari tempat tidur nya masuk ke dalam kamar mandi

...

"Kenapa dia tidak mengangkat nya ? Apa dia belum bangun ? Dia mau tidur sampai jam berapa ? Apa dia tidak jadi ke kantor" Davel menjadi murung

"Aaahh aku kesal padanya, kenapa tak menjawab nya sih. Apa gunanya memiliki ponsel ? Dia sudah makan belum ya"

"Aaahh masa bodoh. Aku tidak peduli, jangan fikirkan lagi Davel, lebih baik melakukan sesuatu yang berguna. Hmm kau perlu ke rumah sakit, sebaiknya aku ke rumah sakit sajah, obat tidur ku sudah habis" Davel keluar dari ruangan nya berjalan ke arah lift

"Davel"

Davel menoleh melihat Naweed yang berdiri di depan ruangan nya

"Ada apa ?"

Naweed menghampiri Davel "kau ingin makan siang ? bagus, aku juga ingin mengajak mu"

"hmm kau makan siang sendiri sajah ya, aku ada urusan ke luar"

HIDDEN ||| JOONGDUNK❤️‍🔥Where stories live. Discover now