Chapter 13

20.3K 1.8K 38
                                    

[Elbara pov]

Raya cantik banget. Hati gue langsung melumer ketika mata kami bertemu. Jangankan dengan make-up, walau tanpa make-up pun naluri gue sebagai lelaki terus meraung ingin selalu berada di dekatnya. Sial! Kenapa kita bisa bertemu di restoran secara kebetulan kayak gini sih?

Kami pun duduk dalam satu meja dan menikmati makanan. Seberapa sering gue mengalihkan pandangan, tetap saja sesekali gue mencuri pandang ke arah Raya. Sumpah! Bibirnya terlihat begitu sexy dengan lipstik tipis merah jambu. Rasanya bibir ini ingin sekali mendarat ke bibirnya yang begitu mungil dan menggairahkan. Ah, sadar, El! Sadar! Dia pacar sepupu lo sendiri!

Setelah selesai makan, kami memutuskan untuk kencan sendiri-sendiri saja walau Pamela ngotot buat double date. Apa dia gila? double date sama mereka? Mungkin gue harus nunggu pala botak Avatar Ang tumbuh rambut supaya hati gue nggak nyesek lihat kemesraan mereka berdua.

Langit di luar sana tampak gelap. Hujan sepertinya akan segera datang. Setetes demi setetes air dari langit turun ketika kami berempat keluar dari restoran.

"Sayang, ayo kita lari aja ke parkiran!" Arsyaf menggenggam tangan Raya erat.

Arsyaf dan Raya pun berlari-lari kecil menuju parkiran. Gue dan Pamela mengikuti mereka dari belakang. Sial! Mobil Arsyaf dan motor gue nggak bisa keluar dari tempat parkir gara-gara ada sebuah mobil hitam mogok, tepat di belakang mobil Arsyaf dan motor gue. Hujan tiba-tiba turun semakin deras. Gue dan yang lainnya pun berdiri di tengah hujan, tidak bisa memasuki mobil.

"Kamu sama Pamela berteduh aja di pohon itu!" Arsyaf menunjuk sebuah pohon rindang yang ada di tempat parkir. "Aku dan El akan membantu pemilik mobil itu mendorong mobilnya." Kata Arsyaf pada Raya.

Raya dan Pamela menurut saja dan berteduh di bawah pohon rindang dengan tubuh setengah basah. Sementara gue dan Arsyaf  mendorong mobil yang mogok tersebut di tengah hujan.

Setelah selesai, gue dan Arsyaf beranjak menuju pohon rindang tempat Raya dan Pamela berteduh. Arsyaf langsung mengusap rambut Raya yang basah. Sial! Gue cemburu. Dada gue terasa begitu sesak melihat kemesraan mereka. Ada perasaan yang begitu mengganjal.

Samar-samar gue bisa melihat tali bra Raya karena bajunya basah. Naluri lelaki gue kembali meronta. Gue pun langsung melepaskan jaket gue lalu memakaikannya ke punggung Raya agar Arsyaf tidak bisa melihat tali branya. Raya terperanjat lalu melihat gue dengan tatapan penuh tanya.

"El?" Kata cewek manis itu.

"Tali bra lo keliatan!" Papar gue singkat.

"Makasih." Ucapnya malu.

Raut muka Arsyaf lalu berubah bete. Dia langsung menyingkirkan jaket gue dari punggung Raya dan melemparnya ke arah gue. Gue dengan sigap menangkap jaket tersebut. Kemudian dia melepaskan jaketnya untuk menutupi punggung Raya.

Pamela langsung memegang lengan gue manja. "Sayang, tali bra aku juga kelihatan nih!" Dia menghadapkan punggungnya ke arah gue.

Gue memanglingkan muka dengan malas lalu meletakkan jaket gue asal ke punggungnya. Hellow! Bukannya setiap hari lo memakai baju sexy? Bahkan jika gue lihat semuanya sekali pun, gue nggak bakal nafsu. Yekkkks....

Ray, asal lo tau kalau gue pacaran sama Pamela buat melindungi elo dari pembullyan di sekolah. Setelah kita lulus, gue akan kembali memperebutkan cinta lo.

***

Note   : gimana? Kalian baper atau enggak? Vote dan vomment 😘

FEMME FATALE 2 / Cewek Cetar Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang