Chapter 58

17.4K 1.3K 368
                                    

Flaahback cerita Sam dan Olivia

[Author pov]

Gadis cantik itu menoleh ke arah anak laki-laki yang sudah berdiri di ambang pintu sejak tadi. Dia tersenyum manis, menampakkan gigi gingsulnya. Kemudian ia berlari lalu menggandeng tangan anak laki-laki itu dengan erat.

"Permainanmu bagus sekali, Olivia. Aku selalu terperangah melihatmu bermain piano," kata Sam sambil tersenyum bangga, pacarnya adalah seorang pianis muda yang sangat berbakat.

"Benarkah?" tanya Olivia manja.

"Tentu saja." Sam menimpali.

"Eh, Sam. Lihat!" Olivia menunjuk seekor kucing yang melompat keluar jendela.

Gadis itu kemudian melepaskan rangkulannya pada Sam lalu berlari keluar menuju halaman belakang sekolah. Sam mengikutinya dari belakang.

Olivia menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari keberadaan kucing tersebut. Ia kemudian berjalan menuju semak-semak lalu berjongkok sambil menyingkap dedaunan semak-semak.

"Pushi?" ucapnya dengan suara lucu, membuat Sam tertawa kecil.

Seekor kucing dengan bulu lebat nan halus keluar dari semak-semak itu. Mata biru, indah bak permata, membuat Olivia terperangah takjub. Gadis itu kemudian menggendong kucing tersebut, berdiri, lalu berjalan menuju Sam.

"Sam, lihat kucing ini! Bukankah dia sangat menggemaskan?" tanya gadis berambut ikal tergerai itu.

Sam mengangguk sambil tersenyum. "Iya, dia sangat lucu," ucapnya.

"Lihat matanya!" pinta Olvia. "Matanya indah seperti permata. Biru, jernih seperti air. Bahkan aku pun ingin memilikinya."

***

Di kegelapan malam, seorang anak laki-laki meloncat dari atas pagar sekolah. Ia mencari seekor kucing yang ia temui tadi siang bersama seorang gadis. Ya. Dia Sam. Sebenarnya, apa yang ingin dia lakukan?

Tak lama mencari, dia menemukan kucing yang dicarinya, mengeluarkan pisau dari dalam jaket, kemudian mendekati kucing tersebut secara perlahan dan terdengarlah suara kucing yang meraung-raung seolah meminta tolong.

Setelah melancarkan aksinya, Sam kembali ke rumah, membungkus benda yang ia dapatkan dari sekolah. Kemudian ia tersenyum puas. Entah mengapa ada kesenangan tersendiri saat memperoleh benda itu, benda yang sangat diinginkan Olivia.

Jantung Sam berdegup kencang. Rasanya tak sabar ia menemui Olivia dan memberikan kado itu. Ia bahkan tak bisa tidur malam itu karena terlalu senang. Tak terasa tiba-tiba fajar menjemput pagi. Sam pun bersiap-siap pergi ke sekolah, memasukkan kado ke dalam tas, lalu memakai sepatu.

Sesampainya di sekolah, Sam tersenyum lebar ketika melihat Olivia berjalan menuju kelas. Dengan cepat ia berlari ke arah gadis itu dan mengajaknya ke halaman belakang sekolah.

"Sam, kenapa kamu mengajakku kemari?" tanya Olivia heran.

Sam mengeluarkan kado yang dibungkusnya tadi malam pada Olvia. "Selamat ulang tahun!" ujarnya riang.

Senyum Olvia mengembang. Ia bergegas menyambar kado tersebut dari tangan Sam dan membukanya. Matanya melebar, senyumnya menciut ketika ia melihat apa yang ada di dalam kotak kado tersebut.

Plaaaakk

Olivia menjatuhkan kado yang diberikan Sam. Ia melangkah mundur sambil menggeleng ketakutan.

"Olivia, kamu kenapa?" tanya Sam. "Kenapa kamu menjatuhkan kado yang aku berikan?" Anak laki-laki itu memungut kotak kecil yang terjatuh di rerumputan.

FEMME FATALE 2 / Cewek Cetar Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang