Chapter 73

18.8K 2K 87
                                    

Kalian para reader suka sama novel cewek cetar? Pengen cepet update? Caranya gampang! pencet gambar bintang alias VOTE!! karena kalau sudah ada 500++ vote di chapter ini, DIJAMIN LANGSUNG UPDATE!!

[Raya pov]

"Atau apa?" ulang gue penasaran.

El tidak menjawab, ia menepikan mobilnya, lalu tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke muka gue, membuat gue terlonjak kaget dengan mata membulat.

"Atau aku akan menciummu." El perlahan mendekatkan bibirnya menuju bibir gue.

Gue dengan sigap menunduk ke samping, mencoba menghindari ciumannya, tapi ia malah terkekeh gemas.

"Kalau nggak mau dicium, makanya jangan suka goda," bisik El ke telinga gue. "Karena aku bisa saja lepas kendali. Ngerti?"

Gue mengangguk cepat sambil mendorong pelan tubuh El agar menjauh. Dia kembali tertawa kecil lalu melanjutkan perjalanan menuju mall.

Sesampainya di mall, memarkirkan mobil di tempat yang semestinya, kami pun bergegas menuju toko pakaian.

"Bro, cewek itu seksi banget, bro," ujar seorang cowok dari belakang dengan setengah berbisik.

"Iya, bro," sahut yang lain lalu berdecak kagum.

Tentu saja gue merasa risih dengan percakapan mereka yang kemungkinan membahas rok pendek yang gue pakek. Tapi sebelum gue berbalik dan angkat bicara, El sudah mendahului gue. Dia terhenti sesaat lalu berbalik ke belakang, menatap sinis dua cowok yang sedari tadi mengamati rok pendek gue dari belakang.

"Kalian ngomongin siapa?" tanya El sinis.

Dua cowok itu tersenyum kecut sembari menggeleng takut. "Nggak, Mas. Kita nggak ngomongin siapa-siapa," jawab salah seorang di antara mereka.

"Iya. Kita nggak ngomongin siapa-siapa. Permisi," ucap salah seorang yang lainnya lalu bergegas pergi.

El menghela napas jengah dan membiarkan dua cowok tersebut pergi. Setelah itu dia melepaskan jasnya lalu memberikannya ke gue tanpa penjelasan. Sejak dulu, dia memang jarang bicara, gue bisa memaklumi itu.

"Kenapa kamu kasih aku jas?" tanya gue yang masih tak mengerti dengan maksud El.

"Pakai aja. Buat nutupin itu." El menunjuk rok pendek gue dengan dagunya.

Gue pun meringis malu lalu buru-buru melilitkan jas El ke pinggang gue agar menutupi paha gue yang sedari tadi menjadi tontonan umum. Ya Tuhan! Gue malu banget cuy. Ini semua pasti kerjaannya Anila. Siapa lagi kalau bukan dia?

Setelah gue selesai melilitkan jas ke pinggang, El buru-buru menggenggam tangan gue lalu membawa gue ke sebuah toko pakaian terdekat. Tanpa berkata apa-apa, dia asal tunjuk baju-baju yang ia suka dan menyuruh pegawai toko untuk membungkusnya.

"El, kamu beli banyak banget. Apa nggak kebanyakan?" bisik gue.

Seperti biasa, El hemat suara, ia mengabaikan pertanyaan gue dan langsung membayar di kasir dengan kartu kredit. Gue jadi bertanya-tanya, apa seperti ini jadinya kalau jalan-jalan ke mall bareng sama El?

"Sumpah ya, El. Seumur hidup, baru kali ini aku belanja ke mall hanya 15 menit," ucap gue ketika El memasukkan barang-barang belanjaan ke bagasi mobil.

"Buat apa lama-lama?" sahut El.

"Ya ... buat milih-milih lah!" tukas gue sedikit kesal.

El mengambil celana kerja berwarna hitam dari dalam salah satu tas yang ada di bagasi mobil lalu melemparnya ke arah gue, dengan sigap gue menangkapnya sambil mengernyitkan dahi.

FEMME FATALE 2 / Cewek Cetar Season 2 Where stories live. Discover now