Chapter 69

19.6K 1.4K 249
                                    

Irish Bella as Anila Larasati

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Irish Bella as Anila Larasati

Yups gengs! Anila adalah cewek super cantik yang super play girl. Tapi kali ini dia jomblo dan suka sama Renan. Menurutnya, Renan itu manis dan maco.

[Raya pov]

Tapi...

Tiba-tiba El menarik tangan gue dari belakang sebelum gue benar-benar memegang gagang pintu. Gue terhenti sejenak lalu dia membalikkan badan gue, menarik pinggang gue hingga gue berada di pelukannya. Tentu saja gue meronta, mendorongnya sekuat tenaga agar menjauh dari gue. Tapi sia-sia saja! El malah memeluk gue semakin erat dan menyandarkan dagunya ke bahu gue.

"Lima menit saja. Tidak bisakah kita seperti ini lima menit saja?" kata pria beraroma wangi ini.

Gue tercekat, tangan gue melemas. Rasanya ingin sekali membalas pelukan pria ini. Tapi, luka yang diberikannya delapan tahun lalu mencegah gue melakukan itu. Ya! Masih teringat jelas dibenak gue bagaimana dia meninggalkan gue begitu saja tanpa permisi atau bahkan sekedar mengucapkan kata selamat tinggal.

"Akhirnya kau kutemukan!" tambahnya.

Gue mendorong tubuhnya menjauh, tapi dia kembali menarik pinggang gue dan membawa gue ke pelukannya lagi. Ya Tuhan, saya terperdaya.

"Aku nggak suka bau parfummu. Terlalu kuat."

Hellow! Sejak kapan lo punya hak buat mengomentari bau parfum gue, El? Gue masih terdiam di pelukannya. Pipi gue menempel di dada bidangnya yang terasa hangat. Gue bahkan bisa mendengar degup jantungnya yang berdegup tak karuan. Ya Tuhan, apa dia masih mencintai saya?

"Kamu cantik!"

Deg. Hati gue melompat seketika. Ingin rasanya gue jingkrak-jingkrak di atas kasur sambil berteriak 'YEEEY' sekeras-kerasnya. Tapi, dia hanyalah bagian dari masa lalu gue. Dia meninggalkan gue sendirian delapan tahun lalu. Dia pergi entah ke mana. Dan sekarang? Dan sekarang dia ingin kembali? In your dream!

***

Ting Tung Ting Tung

Bel apartemen gue berbunyi dengan nyaringnya. Dengan malas, gue berjalan menuju pintu dan membukanya. Betapa terkejutnya gue ketika melihat El sudah berdiri di depan pintu. Gue dengan cepat menutup kembali pintu tapi tangan El menghentikan laju pintu yang satu centi lagi sudah berhasil gue tutup.

"Aku ke sini hanya ingin menjelaskan tentang alasan gue pergi delapan tahun yang lalu, Ray!" paparnya sambil menahan pintu.

"Nggak ada yang perlu dijelaskan! Pergi!" usir gue judes langsung menutup pintu sekuat tenaga. Yes! Gue berhasil!

"Jika kamu nggak mau mendengarnya, gue nggak akan maksa," ujar El dari balik pintu.

Gue menghela napas berat. Sulit sekali untuk memaafkannya yang telah meninggalkan gue delapan tahun yang lalu. Gue sadar kalau delapan tahun yang lalu dia hanya selingkuhan gue. Tapi cinta gue ke dia sama besarnya dengan cinta gue ke Arsyaf. Melihatnya hilang tanpa kabar, membuat gue sakit hati. Setidaknya itulah yang gue rasakan.

FEMME FATALE 2 / Cewek Cetar Season 2 Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum