MEREDAH KEGELAPAN 73

150 17 3
                                    

"kenapa pula ada kapal makhluk asing berlegar di langit tu?", soal joshua cukup terkejut. dia merenung bentuk kapal terbang yang bulat bagaikan sebuah piring terbang itu. "agaknya mereka cuma melintasi kawasan ni saja kot...", teka dina di sebelah zarul. "aku tak fikir macam tu.... tentu ada sesuatu yang membuatkan mereka datang ke tempat ini...", tutur zarul. matanya tertancap tepat ke arah salah satu piring terbang yang berlegar di atas langit itu. "kau fikir apa yang menyebabkan mereka datang ke sini?", soal luna ingin tahu. zarul tidak menjawap soalannya. "mungkin mereka datang ke sini sebab mereka ternampak cahaya yang ada di rumah api ni kot... maklumlah ini kan rumah api... mana mana kapal terbang yang lalu lalang pun boleh nampak cahaya dari rumah api ni....", teka profesor ismadi pula. "takkanlah sampai kapal makhluk asing pun boleh nampak cahaya rumah api ni dari planet mereka.... berkemungkinan besar mereka datang ke sini sebab ada urusan yang perlu di selesaikan...", tekan zarul. "urusan?... urusan apa pula tu?", soal joshua pula. "manalah saya tahu... tapi firasat saya mengatakan bahawa mereka mempunyai tujuan lain datang ke bumi ni...", tutur zarul tanpa memandang wajah mereka semua. matanya masih tertuju ke arah kapal piring terbang itu. begitu juga dengan luna. tidak lama kemudian mereka melihat beberapa kapal piring terbang tersebut mulai mendarat berdekatan dengan kawasan rumah api itu. kelihatan beberapa makhluk asing menyerupai susuk tubuh seperti watak avatar berkulit biru dalam movie avatar yang pernah mereka tontoni di dalam TV sedang melangkah keluar dari dalam perut kapal piring terbang itu. rupa mereka memang mirip dengan watak avatar berwarna biru yang ada dalam movie avatar tu

"eh... apasal rupa bentuk alien tu sama macam rupa bentuk watak avatar yang kulitnya berwarna biru dalam movie avatar tu ar?....", komen profesor ismadi setelah dia mengamati rupa paras alien tersebut. mereka saling berpandangan seketika. "kau fikir apasal mereka datang ke bumi ni ar?", soal dina pada profesor ismadi. "entahlah...", balas profesor ismadi sambil mengangkat kedua bahunya. itu tandanya dia tidak tahu menahu dalam perkara tersebut. tiba tiba, "eh... tengok!.... mereka melangkah menuju ke rumah api inilah...", tutur joshua dalam nada yang terkejut. "eh... apasal pula mereka datang ke rumah api ni? apa yang mereka nak ambik dari dalam rumah api ni?", soal dina kehairanan. "manalah kita tahu.... sebaiknya kita lari saja dari sini....", tutur luna dengan wajah yang serius. mereka pun terus mengambil senjata masing masing lalu mereka melangkah menuju ke pintu rumah api tersebut. "kita lari keluar dari dalam rumah api ni bersama sama ya.... jikalau mereka cuba mengapa apakan kita, kita tembak saja kepala mereka...", tutur luna. dia memegang erat tombol pintu rumah api itu. "baiklah....", balas mereka yang lain secara serentak. "kita akan berlari keluar dari sini bersama sama apabila pintu ni di buka. okay, get ready you guys... satu!.... dua!... tiga!... lari!!!....", laung luna sambil membuka pintu. dia terus berlari dengan sekuat hatinya. begitu juga dengan mereka yang lainnya.

ketika mereka sedang berlari keluar dari situ kelihatan semua alien tersebut segera mengejar mereka. salah satu daripada alien yang sedang memegang sabit itu mengangkat tinggi seutas rantai silver di tangannya ke udara. entah macamana tiba tiba saja rantai silver di leher luna dan zarul bercahaya terang. serentak dengan itu tubuh luna dan zarul berubah bentuk menjadi tubuh makhluk asing yang berkulit biru. rupa paras dan tubuh mereka berdua kini hampir menyerupai rupa bentuk alien tersebut. luna dan zarul merasa sungguh terkejut sebaik saja mereka melihat rupa paras mereka berubah menjadi seperti makhluk asing itu. "oh my God!.... whats happened to me???....", luna terkejut bukan kepalang. begitu juga dengan zarul. mereka berhenti berlari. begitu juga dengan profesor ismadi, joshua dan juga dina. mereka terkejut melihat dua orang remaja itu bertukar bentuk menjadi makhluk asing. "oh tidak!!!... tidak!!!... saya bukan makhluk asing!... oh tidak!....", zarul menggeleng gelengkan kepalanya ketika dia menyaksikan perubahan yang terjadi pada dirinya. dia macam tidak percaya dengan apa yang di lihatnya saat itu. dalam keadaan mereka yang terkejut dan kehairanan itu semua makhluk asing yang ada di situ datang menghampiri mereka. luna yang masih merasa was was dengan semua alien tersebut mula menembak ke arah semua alien itu. begitu juga dengan zarul. beberapa makhluk asing yang ada di situ jatuh terjelepuk di atas tanah akibat terkena tembakan mereka tapi yang peliknya makhluk asing yang lain tidak menembak mereka biar pun mereka membawa senjata di tangan. dalam keadaan yang kelam kabut itu luna pun terus berlari meninggalkan tempat itu. "cepat lari!.... kita tinggalkan tempat ni!....", laung luna pada mereka yang lain. mereka pun terus berlari meninggalkan tempat itu. semua alien tadi terus mengejar mereka dari belakang.

luna dan zarul berlari masuk ke dalam kawasan hutan yang berdekatan dengan di ekori oleh profesor ismadi, joshua dan juga dina. masing masing berlari masuk ke dalam hutan untuk bersembunyi di sana. ketika mereka sedang berlari itulah tubuh luna dan zarul kembali bertukar menjadi tubuh manusia yang normal semula. tidak lama kemudian mereka menjumpai sebuah gua yang terletak di kaki bukit tidak jauh dari situ. "masuk sini!....", laung luna pada mereka yang lain. mereka pun terus berlari masuk ke dalam gua tersebut. mereka segera bersembunyi di dalam gua itu. "apa kena dengan tubuh kita ni luna? tiba tiba saja tubuh kita bertukar menjadi seperti alien tu....", soal zarul pada luna yang sedang berdiri di sebelahnya saat itu. mereka kini sedang duduk bersembunyi di dalam gua tersebut. "entahlah.... aku pun tidak tahu kenapa tubuh kita boleh bertukar menjadi seperti alien tu. sedar sedar saja tubuh kita bertukar menjadi seperti alien tu...", tutur luna dengan nada suara yang separuh berbisik. "jangan jangan korang ni memang makhluk asing yang menyamar menjadi manusia?..." tiba tiba profesor ismadi bersuara di belakang mereka. luna dan zarul terus menoleh ke arah datangnya suara itu. kelihatan profesor ismadi berdiri sambil menghalakan muncung pistolnya ke arah mereka berdua. "apa yang prof katakan ni?... kami memang manusia biasalah...", tutur luna dengan wajah yang serius. "ahhh!... bohong!.... korang sengaja berbohong demi menutup identiti korang tu, kan?...", tuduh profesor ismadi secara membuta tuli. "kami memang cakap betullah... kami manusia biasa macam korang juga...", tutur zarul pula. "ahhh!... mengaku sajalah yang korang ni memang makhluk asing yang menyamar menjadi manusia dengan misi untuk menakluki bumi ini...", tuduh profesor ismadi lagi.

"apa yang prof merepek ni, hah?... kami bukannya makhluk asinglah!... joshua, betul kan yang akak ni manusia biasa macam manusia lain di muka bumi ni?.....", luna memandang wajah adik lelakinya joshua. "ya... betul cakap kakak luna tu prof... dia manusia biasa macam kita juga... buktinya dia di besarkan oleh mama saya sejak dia kecil lagi...", tutur joshua sambil berdiri di sebelah kakaknya luna. "macamana pula dengan si zarul ni?... dia manusia biasa ke atau pun makhluk asing?", soal profesor ismadi macam was was pula. "memang betul zarul ni manusia... papa saya yang besarkan zarul sejak dia kecil lagi. dia membesar seperti manusia biasa macam kita juga...", tutur dina pula. "apa apa pun saya masih tak percaya yang korang ni manusia biasa... buktinya tubuh korang boleh berubah menjadi seperti makhluk asing tu... saya tahu korang ni pasti ahli tentera dari makhluk asing tu dengan misi untuk memusnahkan penduduk bumi dan menakluki planet bumi ni...", tutur profesor ismadi dengan wajah yang serius. pistol di tangan di hala tepat ke arah dua orang remaja itu. luna dan zarul terdiam seketika. mereka tidak tahu bagaimana caranya mereka menyakinkan lelaki itu bahawa mereka ialah manusia biasa yang punya hati dan perasaan sama seperti manusia lain di muka bumi ini...

MEREDAH KEGELAPAN (PG13)Where stories live. Discover now