🌟Last Part🌟

913 52 31
                                    

"Pada akhirnya Kisah kita di sekolah akan segera berakhir. Semuanya akan menjadi kenangan disaat diriku telah pergi."
(Axel Dwi Saputra).

🌟🌟🌟

Malang, 26 Februari 2019.
POSMA dimulai...

Rombongan Atlet dan Tim OS dari SMA Tunas Bangsa telah sampai di SMA Boarding School. Axel pun turun dari Travel yang membawa mereka. Sejenak Axel menatap gedung SMA Boarding School. Hari dimana yang ia nantikan selama ini, akhirnya sampai juga dan saatnya Axel buktikan bahwa sekolahnya dapat memenangkan POSMA tahun ini. Para pelatih dan juga Guru pembimbing meminta semua Atlet dan Peserta OS untuk berkumpul. Mereka membentuk sebuah lingkaran, lalu Pak Justin, selaku ketua Tim POSMA dari SMA Tunas Bangsa pun memimpin doa sebagai bentuk meminta restu kepada sang pencipta. Agar di berikan kelancaran dalam perlombaan nanti.

"Marilah kita berdoa, agar kita dimudahkan dalam setiap perlombaan nanti. Berdoa menurut kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Berdoa mulai!!!" Pak Justin menundukkan kepala.

Seluruh Atlet dan Peserta OS pun mulai berdoa. Keheningan menyelimuti mereka semua. Kinan dan Lian berharap dapat memenangkan pertandingan Olimpiade Sains nanti. Mereka juga berharap dapat membantu Axel dan tidak membuatnya  kesusahan. Segala apa yang telah mereka persiapkan, semoga dapat membantu Axel nanti.

"Berdoa selesai!!" Pak Justin memberi aba-aba.

Semuanya pun mendongak. Nampak dari wajah mereka, mereka memiliki tekad untuk memenangkan pertandingan dan membawa sekolah untuk menjadi juara umum. Pak Justin kemudian mengulurkan tangannya, untuk melakukan tas. Mereka semua pun mendekat dan mereka saling menumpuk tangan mereka di atas tangan teman-teman mereka.

"SMANTUBAS 2019!!!" Teriak Pak Justin.

"Jaya!!!" Seru mereka serentak sambil memgangkat tangan mereka.

Ada semangat setelah mereka melakukan hal itu. Axel pun merasakan hal yang sama. Rasanya membara seperti Api. Rombongan dari SMA Tunas Bangsa pun mulai memasuki gedung SMA Boarding School. Beberapa dari sekolah lain pun sudah ada di SMA Boarding School. Panitia dari SMA Boarding School memandu Rombongan dari SMA Tunas Bangsa untuk duduk di sebelah selatan. Sebelum POSMA di mulai, akan ada acara pembukaan dan sambutan dari kepala sekolah SMA Boarding School.

Sejenak Axel melihat sekeliling. Dia belum melihat Kinsya dan Hafshah dari tadi. Ia pun mengedarkan pandangannya, berharap dia menemukan Kinsya. Namun setelah mereka duduk di tenda SMA Tunas Bangsa, Axel tidak menemukan Kinsya. Mungkin Kinsya masih mempersiapkan diri. Makanya dari tadi dia belum kelihatan.

Perlahan Sekolah lain mulai berdatangan. SMA N 1 Malang, SMA N 3 Malang, hingga SMA perwakilan dari Yogyakarta, yaitu SMA N 1 Permata Indah. SMA N 1 Permata Indah menjadi pusat perhatian sekolah lain, termasuk Axel juga. Mereka menurunkan peserta untuk Olimpiade Sains yang pernah menjuarai Olimpiade Sains Nasional tahun lalu. Axel sempat membaca biodata peserta Olimpiade Sains dari SMA N 1 Permata Indah. Ayu Faradita, Zavrina Humayra Safitri, dan Vania Eka Wulandari, ketiganya adalah nama peserta yang pernah menjuarai Olimpiade Sains Nasional tahun lalu. Axel pun tak yakin jika dirinya dan rekannya dapat memenangkan perlombaan Olimpiade Sains nanti.

Tapi Axel yakin bisa memenangkannya. Axel sudah berjanji jika dirinya akan memenangkan Olimpiade Sains nanti. Apalagi Bu Diah, menaruh harapan banyak kepadanya. Axel pun tidak mau jika sampai mengecewakan beliau. Ketika rombongan SMA N 1 Permata Indah lewat di hadapan Axel. Sejenak Axel melihat satu orang yang menjadi pusat perhatiannya selama ini. Ya, itulah Ayu Faradita. Disaat Ayu Faradita lewat di hadapan Axel, sejenak dia melirik ke arah Axel. Namun dengan cepat dia mengalihkannya dan ia bergegas menuju ke tenda mereka yang bersebelahan dengan tenda Axel.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Where stories live. Discover now