🌟Part 31🌟

1.2K 82 0
                                    

Malang,25 November 2018.

SMA Tunas Bangsa.
Berita tentang Axel yang melamar Ukhti,membuat heboh Satu Sekolah.Mulai dari Adik kelas hingga Kakak Kelas banyak yang membicarakan mereka berdua.Guru-guru pun tak mau kalah dengan muridnya,mereka pun juga membicarakan tentanh Axel yang melamar Ukhti.Kepala Sekolah pun tidak mempermasalahkannya,karena mereka tidak menikah,Namun hanya lamaran saja.Axel dan Ukhti datang ke sekolah,Mereka keluar dari mobil.Kemudian berjalan bersama namun tidak terlalu dekat.Ketika mereka melewati Lorong kelas,semua mata tertuju pada mereka.Sampai-sampai Kakak kelas yang mencemooh mereka.

"Udah di lamar kok jalannya gak gandengan si." Sahut Seorang Kakak Kelas yang bernama Irvan.

"Iya ya,dasar gak peka jadi Laki-laki." Sahut temannya.

Axel hanya terdiam,ia tetap melanjutkan jalan mereka.Tanpa menghiraukan apa yang dikatakan kakak kelas barusan.Axel mengantar Ukhti sampai kelas Ukhti.

"Makasih,Dah nganterin sampai sini." Sahut Ukhti.

"Iya,Sama-sama.Emmm..." Jawab Axel dengan wajah cemas.

Ukhti dapat membaca kecemasan Axel,Ukhti itu tersenyum kepada Axel.Mencoba untuk menghilangkan kecemasan Axel.

"Kenapa? Kok terlihat cemas gitu?" Tanya Ukhti.

Axel hanya menggeleng-gelengkan kepala,kemudian Tersenyum pada Ukhti.Ukhti hanya menngernyitkan dahinya,karena kesal.Axel hanya tertawa pelan melihat ekspresi Ukhti.

"Jangan ada yang ditutupin.Sekarang harus saling terbuka satu sama lain." Sahut Ukhti.

"Gak ada yang aku tutupin kok dari Ukhti."

"Terus kenapa Mas ?" Tanya Ukhti.

Axel mengernyitkan dahinya,karena ia bingung.Tiba-tiba Ukhti memanggilnya Mas.

"Mas...?" Tanya Axel bingung.

"Iya,Mas.Kenapa si? Ketika Saya panggil Mas.Kaget gitu reaksinya,keliatan Kaku ya?" Tanya Ukhti sambil tersenyum malu.

Axel hanya tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya.Sementara Ukhti menggeleng-gelengkan kepala.

"Ya udah,Saya panggil Antum aja deh.Soalnya dah biasa,Hehehe." Sahut Ukhti.

Axel mengangguknya,tanda ia menyetujuinya.

"Lantas apaa yang membuat Antum cemas? Ayo dong jujur."

"Saya cemas,karena Saya tidak merasa tidak dengan Ukhti.Gara-gara Saya melamar Ukhti,sekarang kita jadi bahan omongan semua orang." Sahut Axel yang terlihat lesu.

Ukhti tersenyum,lalu menggelengkan kepalanya.Kemudian,ia mengajak Axel duduk di kursi depan kelasnya.

"Kenapa harus cemas? Kan kita gak salah.Lamaran juga gak dilarang di sekolah,Asalkan kita tau batasannya.Kita jadi bahan omongan orang lain,berarti kita special.Kita di Cemoohkan oleh orang lain,tandanya kita lebih baik darinya.So,kita jalani hidup yang ada saat ini.Dan jangan lupa banyakin bersyukur dan Kurangin Ngeluhnya." Sahut Ukhti,yang membuat Axel terkagum-kagum.

"Memang gak salah,Aku memilihmu." Seru Axel.

Ukhti itu tertunduk malu,ketika Axel mengatakan seperti itu.Ketika Mereka masih hanyut dalam suasana kebahagiaan.Tiba-tiba Bel Sekolah berbunyi,tanda seluruh siswa untuk masuk ke dalam kelas.Axel pun beranjak,lalu memberi senyuman dan mengucap salam ketika ingin pergi.Ukhti menatap Axel dengan penuh kebahagiaan.

Sesampainya di Kelasnya Axel...

Semuanya mata tertuju pada Axel yang baru saja masuk ke dalam kelas.Kemudian suara bisik dari mereka mulai terdengar,Axel pun duduk di samping Firman.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang