🌟Part 59🌟

840 63 5
                                    

"Kepergian mu adalah Suatu Ketidakrelaan jika harus berjauhan dengan dirimu."
(Lian).

🌟🌟🌟

Malang, 16 Desember 2018.

Hari ini adalah hari minggu,Axel dan Ukhti libur sekolah.Hari ini juga adalah hari terakhir Axel tinggal di Apartemen ini,karena besok ia akan berangkat menuju Oxford.Perasaan Ukhti makin cemas,menanti Esok adalah kepergian Axel.Ukhti benar-benar belum siap,jika harus berpisah dengan Axel.Apalagi Kakaknya,Kak Geo masih berada di Surabaya bersama Kak Seza.Sekarang ini Ukhti tengah mempersiapkan Sarapan pagi untuk Axel dan Jihan.Axel masih berada di dalam kamar,sementara Jihan sedang membantu Ukhti mempersiapkan sarapan.Beberapa saat kemudian,Sarapan telah siap semua.Namun Axel tidak kunjung keluar dari kamarnya.Akhirnya Ukhti menyuruh Jihan untuk memanggil Axel.Jihan pun mengiyakannya,lalu bergegas menuju kamar Axel.

Tok...tok...tok

Jihan mengetuk pelan Pintu kamar Axel.

"Assalamualaikum,Kak Acel bangun.Makanan udah siap,ayo kak Acel keluar." Sahut Jihan,sambil masih mengetuk-ngetuk pintu kamar Axel.

Tak berselang lama,keluarlah sang pemilik kamar.Axel keluar dari kamarnya,lalu ia menggendong Jihan.

"Wa'alaikumsalam,Wahh Cantik banget Jihan hari ini." Jawab Axel,lalu menggendong Jihan.

"Kak Acel,disuruh Mba Tantik makan." Suara Polos Jihan,membuat Axel gemas.

"Iya kah? Kalau begitu,Ayo kita makan." Seru Axel.

Axel pun bergegas menuju ke Ruang Tengah.Sesampainya di situ,Axel dapat melihat Ukhti tengah duduk menunggu dirinya dengan Jihan.Ukhti pun beranjak dari duduknya,lalu meminta Jihan dari Gendongan Axel.Axel pun memberi Jihan ke Ukhti,lalu Ukhti meletakkan Jihan di samping Kursi Ukhti.

"Ayo Mas,kita makan bersama.Mumpung Makanannya masih hangat,mau saya ambilkan nasinya ?" Tanya Ukhti.

"Emmm,boleh.Tapi jangan banyak-banyak,sedikit aja nasinya." Jawab Axel.

Ukhti pun hanya mengangguk,lalu mulai mengambilkan nasi untuk Axel.Setelah mengambil nasi,Ukhti pun mengambil lauk dan Sayur.Setelah itu,baru ia berikan Kepada Axel.Axel pun menerimanya dengan senang hati,ia merasa ada yang beda pada diri Ukhti.Ia terlihat perhatian hari ini,beda dengan Hari-hari sebelumnya.Suasana makan pun terasa hening,hanya suara piring dan Hentakan Sendok.Beberapa saat kemudian,Mereka telah selesai menyelesaikan Makan mereka.Ukhti pun membereskan Piring-piring bekas makan,Axel pun turut membantunya.Ukhti dan Axel membawa Piring-piring tersebut,ke tempat Cuci piring.Ketika Axel ingin mencuci,tiba-tiba Ukhti mencegahnya,lalu mengambil piring dari tangan Axel.

"Biar saja yang mencucinya." Sahut Ukhti.

"Saya ingin membantu saja.Gak boleh kah ?" Tanya Axel.

Ukhti hanya Menggelengkan kepala,tandanya ia tidak mengijinkan Axel untuk melakukannya.Axel merasa yakin,ada yang aneh pada diri Ukhti hari ini.

"Aku rasa,ada yang berubah pada dirimu." Guman Axel,sambil menghela napas panjang.

Ukhti menghentikan Aktivitas Mencuci piringnya,lalu menatap Axel.

"Saya tidak berubah kok,Saya masih Lian yang Axel kenal." Jawab Ukhti.

"Tidak,hari ini ada yang berbeda.Apakah ada sesuatu yang ingin Ukhti sampaikan? Sampaikan saja,kalau itu bisa membuat Ukhti tenang." Axel mencoba membuat Ukhti terbuka.

Ukhti hanya terdiam.Ia mencuci tangannya,lalu berbalik badan menghadap Axel.Kemudian ia memberi tatapan kepada Axel,seperti memberi Isyarat.

"Mas besok jadi pergi ?" Tanya Ukhti,dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang