🌟Part 28🌟

1.1K 86 0
                                    

Malang,13 Oktober 2018.

Selepas Pulang Sekolah..

Ukhti tengah menunggu angkot di depan Gerbang Sekolah.Tak terasa Seminggu telah berlalu,Ukhti itu menghindar dari Axel.Ukhti sebenarnya tidak ingin keadaannya seperti.Namun semenjak ia menerima Telepon Dari Ibunya Axel.Ia jadi bingung untuk menentukan pilihannya.Ukhti berpikir,lebih baik ia menghindar dulu dari Axel untuk menentukan Jawaban yang terbaik untuknya.

Flasback On*

Selepas Axel pulang,Ukhti itu hendak masuk ke dalam.Tiba-tiba ponselnya berbunyi,Ukhti melihat tidak ada nama pada Ponselnya.

"Nomer Asing? Siapakah?" Tanya Ukhti dalam hatinya.

Ukhti itu mengangkatnya dengan ragu-ragu.

"Halo...,Assalamualaikum ?" Sahut Ukhti.

"Wa'alaikumsalam,apa benar ini dengan Nak Ukhti ?" Tanya Orang itu.

Ukhti tersentak,darimana ia tahu namanya...

"Iya dengan saya sendiri.Ini dengan siapa?" Tanya Ukhti penasaran.

"Ini Saya,Ibunya Axel.Masih inget kan?"

Ukhti itu terdiam karena kaget..

"Emmm iya bu,saya masih ingat.Kalau boleh tau,ibu menelepon saya ada apa ya?" Tanya Ukhti langsung To The Point.

Ukhti dapat mendengar Ibu Axel tengah berbincang dengan Orang lain.Namun samar-samar ia mendengarnya.

"Begini nak Ukhti,Ibu mau ngomongin sesuatu sama Nak Ukhti." Seru Ibu Axel.

"Kalau boleh tau,ibu mau ngomongi apa dengan Saya? Saya siap dengarkan." Jawab Ukhti dengan Santun.

"Ibu atas nama Axel,ingin melamar nak Ukhti untuk menjadi pendamping anak saya? Gimana? Nak Ukhti mau?" Sahut Ibu Axel membuat Ukhti terkejut bukan main.

Ukhti itu terdiam,ia bingung harus menjawab apa ke ibu Axel.Ukhti mencoba tenang,Ukhti menghela napas sebentar.

"Maaf sebelumnya,menurut saya apa ini tidak terlalu cepat.Saya juga masih pelajar dan Axel pun sama.Saya sendiri pun belum siap jika harus membina rumah tangga.Saya belum cukup pembelajaran untuk menjadi itu.Waktu untuk saya menuju jenjang itu masih lama.Jadi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.Saya belum bisa menerima lamaran ibu untuk Axel." Jawab Ukhti.

"Nak,ibu tidak memaksa Nak Ukhti untuk menikah dini.Namun saya ingin mengkhitbah Nak Ukhti untuk Axel.Sekolah pun tidak mempermasalahkan bila seorang siswa telah di lamar seseorang." Sahut Ibu Axel,mencoba menyakinkan.

Ukhti pun menjadi bingung,disaat ini yang membuat Ukhti sulit untuk memilih jawaban.Ukhti juga akan salah jalan bila memilih jawaban secara tergesa-gesa.

"Bu....,saya ini hanya orang biasa.Tidak ada yang istimewa dalam diri saya.Kenapa Ibu begitu keras ingin menjadikan menantu ibu? Saya takut,nantinya ibu akan menyesal bila memilih saya menjadi menantu ibu." Sahut Ukhti sambil berlinang air mata.

Ukhti dapat mendengar,jika Ibu Axel juga menangis.Ukhti itu menjadi bingung,Bimbang untuk menerimanya atau tidak.

"Walaupun nak Ukhti tidak istimewa,yang penting nak Ukhti telah membuat Anak saya berubah menjadi anak yang lebih baik.Saya sangat berterima kasih kepada nak Ukhti,maka dari itu kenapa saya ingin sekali memiliki menantu seperti nak Ukhti." Sahut Ibu Axel masih dengan Isak tangisnya.

Air mata Ukhti bertambah deras,ia tak tahu harus bagaimana untuk mengakhiri ini semua.Namun disisi lain,ia tak tega bila menolaknya untuk kedua kalinya.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora