🌟Part 17🌟

1.5K 112 0
                                    

Keesokan Harinya.....

Pukul 6.
Pembina kembali mengadakan Napak Tilas. Namun kali ini, Napak Tilasnya yaitu mereka harus membawa Bibit Pohon. Mereka ditugaskan mencari laham kosong untuk ditanami pohon yang mereka bawa.

"Untuk hari ini kalian ditugasi untuk menanam pohon. Maka dari itu, kalian akan melakukan Napak Tilas kembali untuk mencari Lahan Kosong." Seru Pembina.

"Laahhhh..." Seru Mereka.

Banyak dari mereka yang mengeluh. Karena mereka harus melakukan kembali Napak Tilas yang cukup jauh. Dan ditambah membawa bibit Pohon yang agak berat.

"Dan khusus untuk kamu, Axel." Seru Pembina sambil menunjuk ke Axel.

"Iya pak ?" Axel maju ke depan.

"Untuk kamu masih ada kesempatan untuk bergabung kembali ke dalam kelompok kamu. Dengan satu syarat, kamu harus menemukan Badgenya. Karena Panitia masih menyebarnya. Kamu paham ?" tanya Pembina.

"Siap, paham."  Axel pun menjadi semangat.

Setelah berpidato cukup lama, pembina pun akhirnya membuka acara dan seluruh Siswa mulai berjalan menelusuri hutan dengan panitia yang telah ditentukan per kelas untuk jadi pendamping mereka. Dan khusus Axel ,Ia di dampingi oleh Salsa. Dalam perjalanan, mereka berdua hanya saling diam. Tak ada percakapan apapun. Salsa merasa aneh dengan sikap Axel kepadanya. Salsa pun memulai pembicaraan.

"Heee, Xel. Diem-Diem aja. Kenapa lo, lagi sakit kah ?" tanya Salsa.

"Enggak kok. Lagi ingin diam aja. Soalnya bingung mau ngobrolin apaan. Juga males ngobrol sama kamu." Axel tertawa.

Seperti biasa, Salsa hanya mengerucutkan bibir. Axel yang melihat hanya bisa tertawa.

"Ahh Elu mah. Jahatnya gak ilang-ilang. Tapi bentar, tadi lo manggil gue pake kata "kamu"? Gak salah tuh ?" tanya Salsa bingung.

Axel menghela napas dan tersenyum kepada salsa....

"Nih anak, bukannya jawab. Malah Senyum-senyum sendiri. Aduh udah mulai gak waras nih anak. Perlu di bawa ke Rumah Sakit Jiwa." Sahut Salsa dengan diiringi tawa. Axel pun ikut tertawa.

"Ahhh Salsa ini, seperti baru kenal Axel aja. Kita kan udah berteman dari Jaman sebelum kita sekolah. Masa baru tau sekarang kalau Axel seperti ini." Seru Axel sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Salsa tertawa melihat tingkah laku Axel. Ia baru sadar, ternyata Axel memang Asik orangnya.

"Iya deh iya. Aku ngalah aja deh sama Anak Manja ini. Upsss" Sahut Salsa Sambil menahan tawa dan mulutnya ditutupi dengan tangannya ketika keceplosan mengatakan tersebut.

Axel hanya tersenyum lalu kembali menatap kedepan....

"Lho, tumben banget nih anak gak marah. Jann ada yang aneh dari nih anak. Aku jadi penasaran." Sahut Salsa dalam hatinya.

🌟🌟🌟

Ketika sedang Asik mengobrol, tiba-tiba langkah Axel terhenti. Salsa pun ikut berhenti ketika Axel berhenti. Axel berjongkok, lalu tangannya masuk ke dalam Ilalang.

"Ehh, mau ngapain lo .Hati-hati, kali aja disitu ada ular." Seru Salsa memberi peringatan ke Axel.

Axel masih meraba-raba Ilalang dan tak berselang lama, tangannya keluar dalam keadaan mengenggam. Axel berdiri, lalu menunjukkan ke Salsa.

"Mau liat ?" Tanya Axel.

Salsa yang penasaran mendekati Axel. Lalu memegang tangan Axel, kontan membuat kaget Axel.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang