🌟Part 3🌟

3K 206 2
                                    

Malang,20 agustus 2018

Pukul 5.56.
Axel telah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Axel mengambil buku pelajaran sesuai jadwal yang telah ia catat. Setelah dirasa cukup persiapannya, Axel keluar kamar dan menuju ke meja makan. Ibu Axel melihat anaknya yang sudah terlihat rapi keluar dari dalam kamar merasa kaget. Karena gak biasanya anaknya bangun seawal ini. Ibu Axel membawakan Roti bakar kesukaan Anaknya.

"Hari ini bangun awal ya, gak biasa-biasanya kamu pagi-pagi sudah rapi." Celetuk ibu Axel kepada anaknya yang sedang bermain Hp.

Celetukan ibunya membuat Axel kesal.

"Bangun pagi salah, apalagi bangun siang. Terus Axel harus gimana si bu? Biar Axel benar dimata Bu?" tanya Axel dengan wajah kesal dan sementara itu ibunya hanya tertawa pelan.

"Aduh anakku ini, marah ceritanya nih. Ibu hanya bercanda kok. Ibu malah seneng kalau kamu pagi-pagi udah rapi seperti ini. Kamu kelihatan ganteng bgt." Sahut ibunya mencoba membuat anaknya tersenyum. Senyum mulai berkembang ketika ibu Axel mengatakan kalau dirinya hari ini terlihat "ganteng" hari ini.

"Ah Ibu bisa aja. Ya udah kalau begitu Axel berangkat dulu ya Bu." Axel menjabat tangan ibunya dan menciumnya.

"Hati-hati ya nak dijalan. Jangan ngebut-ngebut bawanya." Ibu Axel selalu mengingatkan anaknya agar selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Axel pun bergegas berangkat.

🌟🌟🌟

Ketika dalam perjalanan, Axel tidak sengaja melihat sosok perempuan yang ia cari-cari selama ini. Sosok itu Berada di Sebrang Jalan proklamasi, dekat halte Bus. Axel bergegas menghampiri perempuan itu. Tetapi tiba-tiba ada 2 bus menghalangi pandangan Axel. Ketika Axel menghampiri perempuan itu, tiba-tiba sosok perempuan itu sudah tidak ada.

"Ahhh, sial mulu gue. Setiap mau ketemu dengannya. Pasti aja halangannya." Axel kesal dan akhirnya iya bergegas ke sekolah.

Sesampainya di sekolah...

Kelas Axel berada di ujung barat dari pintu gerbang sekolah SMA Tunas Bangsa. Axel merupakan anak MIPA 1. Tetapi sikapnya tidak mencermikan seperti Anak MIPA 1 lainnya. Sesampainya di kelas, kelas begitu ricuh dan ramai. Axel melihat teman-temannya sedang membaca buku. Axel pun mengganggu mereka yang tengah serius membaca buku.

"Mimpi lo apa hari ini? Pagi-pagi udah Baca buku aja." Sahut Axel sampe menepuk bahu teman-temannya.

"Udah lu mending belajar juga gih. Daripada lu gangguin gue gak ada gunannya." Sahut teman sebangkunya itu membuat Axel terbingung-bingung.

"Lho kok gue juga disuruh belajar juga?" sahut Axel kebingungan.

"Hari ini ada ulangan Fisika.Emangnya lu gak tau? Jangan-jangan lu belum belajar ya,kan?"

"Aduh, biyung. Gue lupa asli, gue minjem buku catetan elu dong." Axel mulai panik. Axel mencari pinjaman buku catatan ke teman perempuannya.

Dengan waktu yang sedikit,Axel belajar dengan sangat cepat.

Bel Tanda Masuk Pun berbunyi.

Kringggg.......Kringg

Ulangan Fisika pun mulai. Guru membagi kertas berisikan soal-soal Hitungan dan mengukur kecepatan. Setelah selesai membagikannya. Guru fisika tersebut menyuruh anak didiknya untuk mulai mengerjakan, guru tersebut duduk dan mengawasi gerak-gerik mereka.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang