🌟Part 26🌟

1.3K 82 0
                                    

Axel telah mengantar Salsa hingga ke rumahnya.Sesampainya dirumahnya Salsa,keadaannya sepi.Seperti tidak ada kehidupan disana.

"Makasih,Axel." Sahutnya begitu turun dari Mobilnya Axel.

"Iya sama-sama." Jawab Axel singkat.

Axel melihat keadaan sekitar,lalu menatap Salsa.

"Rumah Lo sepi banget keliatannya.Pada kemana?" Tanya Axel.

"Nyokap sama Bokap gue lagi Ke luar negeri.Biasa lah ngurusin bisnis,jadinya gue di rumah sama Bi Emi doang deh." Jawab Salsa dengan suara Parau.

"Ntar malam,gue jemput lo ya." Sahut Axel.

"Baiklah,gue masuk dulu ya,Assalamualaikum." Seru Salsa,lalu masuk ke dalam rumah.

Axel pun melajukan mobilnya.Dalam perjalanannya,Ia masih tak percaya bila Ukhti itu memberi Nomer ponselnya pada Axel.Axel senang,bila Ukhti itu telah membukakan Pintu Hatinya untuk Axel.

"Kinsya,Terima kasih telah mengirimkan kerabat mu untuk hadir dalam kehidupan ku.Aku sangat bersyukur bisa mengenal Ukhti Lian." Sahutnya Sambil memerhatikan jalan.

Ketika di jalan Landungsari,Axel tak sengaja melihat Dion bersama Teman-temannya.Axel berhenti,lalu keluar dari Mobilnya.Dion yang tengah asik mengobrol bersama teman-temannya,menatap Axel dengan penuh rasa tidak suka.Teman-temannya pun ikut memandang Axel.Dion berdiri,lalu menghampiri Axel.Dengan segala keberanian,Axel juga menghampiri Dion.Ketika mereka saling bertemu,Axel mencoba menarik napas,lalu menghelanya agak kasar.

"Beraninya lo dateng kesini? Punya nyali juga lo ya." Sahut Dion dengan senyum menyeringai.

"Gue dateng kesini demi Ukhti.Tindakan lo udah semena-mena ya sama dia,gue sebagai temannya gak terima kalau Ukhti di gituin." Seru Axel dengan Wajah kesal.

Dion tertawa menghina di depan Axel,Lalu dion menarik kerah Jaketnya.Membuat Axel sulit bernapas.

"Baru temen aja udah kebanyakan omong lo ya.Siapa lo hah? Punya hak apa lo buat ngelindungi dia? Gue pacarnya dia.Jadi Lo gak berhak untuk deketin dia." Jawab Dion sambil mendorong Axel.

"Haa? Pacar? Pacar Bohongan lu maksudnya.Eh bukan Pacar Bohongan maksud gue,Tapi pacar Paksaan lo.Hubungan ini didasari atas Paksaan dan Ancaman lo kan?" Tanya Axel sinis,membuat Dion Bungkam.

Dion menarik kembali kerah jaket Axel.Wajah merah padam,Dion benar-benar di buat bungkam Oleh Axel.Axel masih tetap santai melihat raut wajah Dion yang memerah,yang bisa sekapan-kapan mukulnya.Axel tak takut dengan Wajah seram Dion.

"Bangsat Lo ya!!! Lo gak tau lagi bicara sama siapa?" Dion mengeluarkan kata kasar kepada Axel.Namun Axel membalasnya dengan senyuman.

"Lho,kok lo jadi Toxic  gini? Gue bener kan.Lo emang pecundang,Beraninya ngancem perempuan aja.Begitu Laki-laki sejati?" Tanya Axel dengan penuh percaya diri.

Satu pukulan mendarat ke wajah Axel,Axel terjatuh ketika menerima pukulan dari Dion.Dion tertawa,karena merasa dirinya menang atas Axel.Axel bangkit sambil memegang pipinya,lalu mengusapnya.Darah segar mengalir di sudut bibirnya.Namun Axel malah tersenyum di depan Dion,Dion pun bingung.

"Dasar pecundang,Dah kalah debat,Main pukul aja.Emang dunia ini di selesaikan dengan cara berantem ?" Axel mencoba tenang.

Dion meludah lalu ingin memukul Axel kembali.Namun kali ini,pukulan Dion berhasil Axel halau.Lalu Axel memutar tangan Dion kebelakang,membuat Dion mengerang kesakitan.

"Gimana? Sakit tak ?" Tanya Axel sambil mempertahankan posisinya.

"Woii bantuin gue dong." Sahut Dion memberitahu teman-temannya.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Where stories live. Discover now