🌟Part 48🌟

863 69 0
                                    

"Tenanglah hati,Semuanya telah di atur dalam ceritanya.Kita sebagai pemain,tinggal ikutin alurnya saja.Masalah Mau akhirnya gimana,itu sudah skenarionya." (Axel dan Lian).

🌟🌟🌟

Di perjalanan menuju Rumah Axel...

Keadaan Jalan Kota Malang begitu ramai,sehingga Mobil Axel melaju lambat.Ukhti yang tengah Fokus menyetir,sesekali memandang Axel yang tengah tertidur pulas.Hati Ukhti begitu miris,ketika melihat luka yang ada di wajah Axel.Ukhti dapat merasakan betapa sakitnya ia menahan rasa sakitnya,Ukhti jadi merasa bersalah pernah memarahinya,serta membuatnya sedih.Ukhti bisa lihat dari wajah Axel,Wajah yang menunjukkan Rasa lelah,Putus Asa,dan kesedihan.Benar-benar Kehidupan Axel di penuhi pengorbanan,tidak ada kebahagiaan sama sekali.Perjalanan Ukhti dan Axel akhirnya sampai dirumah Ukhti.Keadaannya telah ramai,dengan Mobil yang terparkir rapi dihalaman Rumah Ukhti yang luas.Ukhti pun membangunkan Axel yang masih tertidur pulas.

"Axel,bangun.Kita sudah sampai." Sahut Ukhti.

Perlahan,Axel membuka kan kedua matanya.Sambil menahan rasa sakit,ia membenarkan posisi duduknya.Axel mengusapa kedua matanya,lalu melihat keadaan sekitar.

"Kita sudah sampai? Sudah ramai aja ya." Seru Axel.

Mereka pun keluar dari Mobil,ketika mereka sudah sampai di depan rumah.Mereka sudah di sambut oleh teman-teman Axel dan Ukhti.Ada Salsa,Fara,Zahra,Alexandria,Kinan,Azkia,Adel,Kaila,Naura dan Senja.Sementara yang laki-laki,Ada Firman,Dion dan Teman-teman yang lainnya.

"Wee....,Yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga." Sahut Firman.

"Ya Ampun,kalian dari mana aja si.Kami nunggu udah hampir setengah jam tau." Seru Kinan.

"Ya elah,baru setengah jam aja.Udah ngeluh aja,gimana kalau nunggu setahun? Mati menunggu kali ya." Jawab Dion.

Gelak tawa mereka semua pecah,ketika Dion Berkata seperti itu.Akhirnya Ukhti dan Axel pun mulai bersiap untuk malam hari,bila orang suruhan Pak Ferdy akan menyerang.Bagi Anak perempuan,mereka akan tidur di dalam rumah.Mereka ditugaskan untuk menjaga Ukhti dan Jihan di dalam rumah,juga membantu bikin makanan untuk anak laki-laki.Sementara Anak Laki-laki,mereka membuat Tenda untuk tempat tidur mereka.Mereka ditugasi untuk menjaga Rumah,dari belakang sampai kedepan.Semuanya telah terkonsep secara demikian oleh Axel,ia akan membuat persiapan bila saat-saat tertentu Anak Buah datang meneror Rumah Ukhti.

🌟🌟🌟

Malam Hari pun tiba-tiba...

Mereka semua tengah berkumpul di teras rumah,Sambil menikmati makanan yang telah di buat.Mereka makan ramai-ramai,dengan suasana malam yang cerah.

"Asik juga ya kalau makan rame-rame begini,serasa lagi Kemah aja." Sahut Kinan.

"Iyalah,pastinya asik dong.Kan Banyak teman-teman,jadinya seru lha.Kalau makanan di kuburan lah,baru gak asik." Timpal Axel.

"Itu si bukan gak asik lagi,merinding lha iya." Tambah Alexandria.

Gelak tawa mereka pun pecah,sampai-sampai ada yang tersedak ketika makan.Mereka pun melanjutkan Makannya,sebelum para Laki-laki mulai berjaga.Axel menatap Ukhti,yang tengah menyuapi Jihan.Semenjak ditinggal Tante Fatimah,peran ibu seketika digantikan Oleh  Ukhti.Tetapi setelah Axel pikir-pikir,Ukhti udah cocok jadi Ibu untuk Jihan.Axel sampai-sampai tersenyum sendiri,ketika membayangkan Jihan adalah Anaknya Ukhti.Ketika sedang asik memerhatikan Ukhti dan Jihan,Tiba-tiba Firman mengagetkan Axel.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang