🌟Part 79🌟

712 58 9
                                    

"Orang bisa tiba-tiba berubah karena Allah membolak-balikan hati."
(Farhana Lian).

🌟🌟🌟

Sesampainya di Depan Apartemen Brawijaya...

Setelah Axel memarkirkan mobil,mereka pun keluar dari mobil lalu bergegas masuk ke dalam Apartemen.Axel pun langsung menaiki lift menuju 27.Dalam Lift yang menuju lantai 27,tiba-tiba perasaan Axel menjadi tidak karuan.Perasaannya mendadak menjadi tidak tenang,ada yang Axel takuti dalam perasaannya.Kinsya yang mengetahui Axel yang saat ini tengah cemas karena akan bertemu Lian,ia pun mencoba menenangkannya.

"Semuanya akan baik-baik saja mas." Seru Kinsya.

Axel menatap Kinsya,Kinsya pun memberi sebuah senyum kepada Axel.Axel menghadap ke Kinsya,membuat Kinsya agak sedikit gugup.

"Kinsya....,entah mengapa ada perasaan takut.Mungkin Aku akan bertemu dengan Lian,seharusnya Aku senang jika bertemu dengannya.Tapi entah mengapa,Aku malah takut jika bertemu dengannya." Seru Axel,mengeluarkan segala apa yang mengganjal perasaannya.

Kinsya hanya terdiam,dia tak mau campur antara hubungan Axel dengan Lian.Karena terlalu sensitif jika Kinsya ikut dalam permasalahan hubungan mereka.Hubungan mereka seperti hubungan yang sudah ada di ujung tanduk,tinggal menunggu ambang perpisahan.Kinsya bukannya senang jika Axel akan segera kembali padanya.Akan tetapi ia malah khawatir jika nantinya Axel akan down jika Lian mengakhiri hubungan dengan Axel.Kinsya tidak mau itu terjadi,Kinsya pun berjanji pada dirinya sendiri bakal membantu Lian dan Axel memperbaiki hubungannya.

Mereka pun akhirnya sampai di lantai 27.Mereka pun keluar dari Lift,lalu menuju ke Apartemen No.327.Namun ketika Axel baru sampai No.326,Axel dan Melihat Ukhti dan Jihan tengah berdiri di depan Pintu.Ukhti tengah mengunci pintu,Axel raaa Ukhti dan Jihan hendak pergi.Axel berjalan perlahan mendekati mereka,sementara Kinsya masih tetap berdiri di depan Kamar No.326.Kinsya ingin membiarkan mereka berdua untuk ketemu.

Sementara itu,Jihan yang tengah menunggu Kakak Cantik ataupun Ukhti.Tidak sengaja melihat sosok Kak Axel,Jihan yang masih polos pun langsung berlari menghampiri Kak Axel.Ukhti yang terkejut ketika melihat Jihan berlari mengejarnya.Namun langkah Ukhti seketika berhenti,ketika Ukhti melihat Axel di hadapannya.Axel berjongkok,bersiap untuk memeluk Jihan yang saat ini tengah menghampirinya.

"Kak Acel...." Teriak Jihan senang.

Dalam satu tangkapan,Axel memeluk Jihan.Ada rasa rindu ketika Axel memeluk Jihan,setelah sekian lama ia tidak bertemu dengannya.Axel menatap Ukhti,lalu ia mengurai pelukannya dengan Jihan.Jihan mengamit tangan Axel,lalu membawa ke hadapan Ukhti.Seketika keduanya menjadi gugup,namun Axel mencoba menepisnya.Karena ada hal yang lebih penting,yang harus Axel sampaikan ke Ukhti.

"Assalamualaikum." Seru Axel,memulai pembicaraan.

Salam Terindah...

"Wa-wa'alaikumsalam." Jawab Ukhti gugup.

Axel pun akhirnya mulai memberanikan diri untuk mengatakan sebenarnya dan juga menjelaskan maksud kedatangannya kesini.Namun ketika Axel hendak menjelaskannya,tiba-tiba pandangan Ukhti menatap ke sisi lain.Pandangan Ukhti menangkap sosok Kinsya di belakang Axel.Lebih tepatnya di depan Kamar No.326.Ukhti pun langsung berlari menghampiri Kinsya,tanpa memberitahu Axel.Axel yang hendak mengatakan sesuatu,akhirnya mengurungkannya.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Where stories live. Discover now