🌟Part 23🌟

1.4K 95 0
                                    

Malang,22 September 2018

Hari ini adalah Minggu,dimana Waktu untuk bersantai dirumah,Rebahan tanpa kenal batas Waktu.Axel pun melakukan hal yang sama ketika hari minggu.Rebahan,bingung harus ngapain.Karena hari ini,Kantor ayahnya sudah ada yang menghandle.Jadi Axel tidak membantu Ayah seperti minggu-minggu yang lalu.Axel bangkit dari rebahannya,lalu menuju Balkon rumahnya.Disana,ia dapat melihat keindahan Kota Malang.Dan merasakan udara di pagi hari.Yang belum tercemar oleh Asap kendaraan.Ketika sedang menikmati sejuknya udara,tiba-tiba Ponsel milik Axel bergetar.Ketika melihat Ponselnya,ada yang menelpon.Dan Nama yang tertera di Ponselnya Adalah Salsa.Axel pun mengernyitkan Dahinya.
Axel mengangkat Telpon dari Salsa....

"Halo,Assalamualaikum..." Sahut Axel pelan.

"Wa'alaikumsalam,Xelll......" Teriak Salsa di Ponselnya.

"Hidih kenapa? Gak usah pake Teriak-teriak bisa?" Tanya Axel kesal.

Dari ponselnya,Axel bisa mendengar kalau Salsa tertawa.Axel pun hanya menggerutu pada Salsa.

"Malah ketawa,dasar aneh nih anak?" Guman Axel.

"Santai dong.Hari minggu itu harus dibikin santai,biar semua jelas." Lagi-lagi Salsa tertawa.

"Iya deh iya,terus ada apaan lo nelpon gue?" Tanya Axel mulai kesal.

"Ini gue ada saran buat lo.Mending lo sekarang kerumah Ukhti aja sekarang." Sahut Salsa.

Axel tertegun dan mengernyitkan dahinya.

"Mau ngapain hidih.Gak mau ah,ntar dikiranya gue yang terlalu ke-PD-an." Sahut Axel,ia masih belum ingin bertemu dengan Ukhti.

Salsa berdecak.

"Gengsi kok di gedein,katanya Suka.Kok gitu si,katanya mau berjuang demi dia.Dan ini Langkah perjuangan selanjutnya.Tunjukkan dong.Mana Axel yang gue kenal?" Timpal Salsa.membuat Axel jadi berpikir.

Axel terdiam,lalu menimang-nimangan perkataan Salsa barusan.Tak berselang lama,Salsa kembali memanggil Axel lewat Ponselnya yang masih teehubung dengan Salsa.

"Gimana? Iya enggak?" Tanya Salsa.

"Iya deh,gue ganti baju dulu.Habis itu ke rumahnya Ukhti.Udah dulu ya,Assalamualaikum." Sahut Axel.

"Wa'alaikumsalam." Jawab Salsa.

Tuuut.

Terdengar nada putus di Ponselnya.Ia masih diatas balkon rumahnya.Ia masih memikirkan ajakan dari Salsa.Axel berpikir,Apa yang di rencanakan Salsa.Kenapa ia begitu kekeh untuk Axel datang kerumahnya Ukhti.Ada apa sebenarnya?

Axel pun masuk ke kamarnya,lalu mengambil baju untuk pergi kerumah Ukhti.Axel memilih baju yang menurutnya bagus.Namun setelah di coba,ia tidak menemukan baju yang cocok.Akhirnya dia mengambil Kaos putih polos,lalu ia mengambil kemeja kotak-kotak berwarna merah.Terus ia memakai celana Retro berwarna Krem.Axel juga tak lupa memakai jam tangannya agar terlihat Stylist.Akhirnya,Axel telah siap untuk berangkat.Ia keluar dari kamarnya.Lalu menuruni tangga,ia melihat ibunya yang tengah berberes rumah.Axel menghampiri ibunya.

"Bu..." Sahut Axel dengan lembut.

Ibunya pun menoleh.

"Eh Axel.Wahhh,anak ibu udah rapi aja.Mau kemana nak?" Tanya Ibu Axel.

"Mau kerumahnya Ukhti." Axel tersenyum kepada ibunya.

Ibu Axel membalas senyuman dari anaknya.Lalu mengelus rambut anaknya.

"Iya nak.Hati-hati ya,jangan ngebut.Ibu Nitip salam buat Ukhti."

"Baik,bu.Kalau begitu,Axel pamit dulu ya.Assalamualaikum." Sahut Axel mencium tangan ibunya.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Where stories live. Discover now