🌟Part 10🌟

2K 151 10
                                    

Malang,28 Agustus 2018.

Pukul 6.30.
Axel masih tertidur pulas. Axel kembali seperti dulu. Setelah melihat kejadian kemarin, Axel memutuskan untuk berhenti berhijrah.

Kringg....

Jam beker milik Axel berbunyi, membuat sang pemilik kamar terbangun dari Alam bawah sadarnya. Axel menekan Jam beker itu, lalu ia bangkit dari tidurnya. Axel melihat jam yang menunjukkan Pukul 6.40. Axel pun bergegas mandi, karena ia tau akan terlambat sekolah. Setelah mandi ia mengambil buku mapel sesuai jadwal. Kemudian Ia keluar kamar, melihat ibunya yang sedang makan sendirian. Axel pun menghampiri ibunya.

"Bu, Axel berangkat dulu. Udah telat soalnya." Sahut Axel sambil menyalami ibunya.

"Hemmm...balik lagi kaya dulu kamu, nak." Celetuk ibunya.

Axel terdiam.....

"Assalamualaikum..." Axel pun bergegas berangkat sekolah.

Hari ini Axel membawa mobil. Karena Axel lagi malas untuk membawa motor. Saat perjalanan, ketika Axel melewati Jalan Batu no.10.Axel melihat Ukhti itu bersama Laki-laki itu dan Kak Seza. Axel merasa aneh, kenapa Laki-laki itu lebih dekat dengan Seza. Axel melihat mereka yang nampak sedang kebingungan. Axel pun menghampiri mereka. Ketika ia sampai, Axel membunyikan klakson lalu membuka kaca mobilnya. Kontan membuat Kaget mereka.

"Axel...?" sahut Seza.

Laki-laki itu menatap Axel dalam-dalam. Axel pun hanya menetap sebentar, lalu menatap Ukhti itu.

"Ayo, ikut gue aja. Gak bakal ada bus hari ini." Tawar Axel.

"Lho kok lu tau hari ini gak bakal ada bus lewat ?" tanya Seza kebingungan.

"Gue tadi liat pas lagi mau jalan ke sekolah. Banyak supir Bus yang mogok narik." Jelas Axel.

Mereka bertiga hanya saling menatap satu sama lain.

"Gimana, mau ikut atau mau nunggu bus saja ?"

"Ya udah gue ikut aja. Daripada telat sekolah."

Lelaki itu tiba-tiba memerintahkan Ukhti itu untuk duduk di depan bersama Axel. Axel pun tambah kebingungan. Ukhti itu hanya mengangguk saja. Setelah mereka masuk mobil, Axel pun bergegas melaju menuju Sekolah. Diperjalanan, terlihat jelas laki-laki itu begitu akrab dengan Seza. Axel pun makin kebingungan dan juga penasaran. Ketika di lampu merah, Kak Seza tiba-tiba menepuk bahu Axel.

"Xel...." Sahut Kak Seza.

"I-ya,kak...?" Axel menoleh ke belakang.

"Gue lupain belum ngenalin sama kakaknya Ukhti?" sahut Kak Seza Sambil memegang Bahu Laki-laki itu.

"Kakaknya Ukhti?" Axel memandang Ukhti itu.

"Jadi...dia?" Sahut Axel dalam hatinya.

Axel merasa bingung. Axel mengira kalau Laki-laki itu adalah Pacarnya Ukhti itu.

"Kenalin, Geosantara. Kakaknya F...." Tiba-tiba Tangan Kak Geo di pegang oleh Kak Seza.bKemudian mereka saling menatap dan Kak Geo tidak melanjutkan Pembicaraan tadi. Axel pun hanya terdiam, lalu menatap Ukhti itu. Ketika ia menatap Ukhti itu, ia tak sengaja melihat kalung yang berhurufkan K berada di Stopmap milik Ukhti.

"Jadi, dia membawa kalung pemberian Aku. Dia tahu tidaknya, kalau kalung itu pemberian ku." Sahutnya dalam hati.

Flashback On:v

6 hari yang lalu....

Dirumah Ukhti itu...

Ukhti itu baru saja. Setelah Axel mengantarkan dirinya, Ukhti itu jadi lebih cepat sampai rumah dari biasanya. Ukhti itu masih merasa pusing ketika tadi pas tidur, ia merasa kaget karena ada yang menepuk bahunya. Ukhti itu tertawa, teringat dengan cara Axel membangunkannya. Dia benar-benar menjaga jaraknya dengannya. Yang membuat Ukhti itu senang. Ukhti itu mengambil tasnya, lalu mengambil sesuatu. Ketika ia merogoh-rogoh tasnya.Ia tak sengaja menyentuh sesuatu. Ketika ia mengeluarkan benda itu, ia menemukan kalung berhurufkan K. Ukhti itu merasa bingung.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang