🌟Part 78🌟

876 65 11
                                    

"Ketika Hati ini mulai tegar,disitulah Sang penguji hati hadir untuk menguatkannya."
(Kinsya Arpitha).

🌟🌟🌟

Setelah selesai Sholat Maghrib...

Axel dan Kinsya tak lantas balik setelah mereka selesai sholat.Mereka memilih beritikaf sebentar sambil menunggu waktu Isya.Tadi Kinsya sempat menitip pesan ke Hafshah,agar dia memberitahukan yang lain kalau mau pulang duluan juga Kinsya dengan Axel tidak masalah bila ditinggal pulang duluan

Hafshah hanya mengangguk lalu pergi bersama Dion dari Masjid.Ia tidak ikut beritikaf,karena Hafshah masih belum berani jika berlama-lama di dalam masjid.Sementara Dion,ia ingin menemani teman-teman yang lain.Sekalian ia teringin sekali dekat dengan Fara.Memang Dion sudah lama mengincar Fara,semenjak ia berteman dengan Axel.Ntah mengapa ia lebih respect ke Fara daripada ke Zahra.

Sesampainya di meja mereka,Lantas Dion langsung duduk di sebelah Fara.Fara hanya menghela napas panjang ketika Dion duduk di sampingnya,namun Fara tidak memberi jarak di antara mereka.Sementara Hafshah duduk di sebelah Kursi tempat Axel dan Kinsya duduk.Hafshah merasa canggung ketika berkumpul di dekat Anak SMA Tunas Bangsa,apalagi disitu hanya Hafshah saja yang dari SMA Boarding School.

Ketika sedang duduk sendiri dan terdiam,tiba-tiba Nail duduk di sebelah Hafshah.Hafshah hanya tersenyum ketika ada yang duduk di sebelahnya.

"Haii...!!,perkenalkan namaku Nail.Temannya Kinsya kan ?" Tanya Nail,sambil mengulurkan tangannya.

"Ehh iya,Haii juga.Nama saya Hafshah,iya temannya Kinsya." Jawab Hafshah,sambil membalas uluran tangan dari Nail dengan gugup.

"Salam kenal Hafshah,Aku teman sekelasnya Axel.Malah duduknya bareng wkwkwk." Nail tertawa.

Hafshah pun ikut tertawa ketika melihat tertawa.Entah mengapa dirinya bisa cepat dengan Orang yang ia baru kenal.Padahal selama ini,ia jarang sekali berkenalan dengan orang lain.Teman yang dekat pun hanya Kinsya Seorang.Kalau Axel,ia kenal karena dulunya Kinsya pernah pacaran ketika masih SMP.

"Hafshah sama Kinsya sekelas ?" Tanya Nail,sambil meminum Air Jeruk miliknya.

Ketika Hafshah hendak menjawabnya,tiba-tiba Dion menyelanya karena Nail sedari tadi bertanya kepada Hafshah.

"Hidih nih Anak,dari tadi kaya wartawan aja.Ditanyain terus,kasihan tahu temennya Kinsya." Guman Dion.

"Eh gak apa-apa.Saya malah senang kalau di tanya-tanya." Jawab Hafshah dengan ramah.

"Tuh dengerin,makanya gak usah lecet kalau ada orang lagi ngobrol." Seru Nail,memberi tatapan sinis.

"SKSD emang." Sahut Dion Asal.

Nail dan Hafshah lantas menatap Dion.Mereka tak mengerti dengan apa yang dikatakan Dion barusan.Sementara Fara,hanya tertawa sambil menutupi mulutnya karena tidak kuat melihat ekspresi wajah mereka berdua.

"SKSD? Apaan itu ?" Seru Nail,sambil mencoba mencari jawabannya.

"You don't know SKSD ?" Tanya Dion dengan serius.

Nail hanya menggelengkan kepala dengan polosnya.Hafshah hanya menatap Nail dengan tatapan bingung.Dion menghela napas agak panjang,ternyata Nail orang yang lola dalam berpikir menurut Dion.

"SKSD itu kepanjangan dari Sok Kenal Sok Dekat.Gitu lho artinya,haduh ternyata Nail Telat Mikir banget dalam berpikir." Seru Dion,sambil berdecak pelan.

"Enak aja lo bilang aja kaya gitu.Emang dasarnya lo aja,yang bikin bahasa menjadi sulit dengan singkatan." Nail tak mau kalah melawan perkataan Dion barusan.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang