🌟Part 4🌟

2.7K 192 1
                                    

Flashback On:v

"Mba sebentar saja, saya ingin menanyakan sesuatu yang penting. Bolehkah anda berhenti sebentar saja."

Panggilan Axel lagi-lagi gak di dengar oleh perempuan itu.

Tiba-tiba Axel berlari dan memegang tangan perempuan tersebut.

Sontak perempuan itu berhenti dan kaget. Perempuan itu melihat tangannya yang di pegang oleh Axel. Lalu melihat ke Axel dengan tatapan serius.

Flasback off:v

"Lepasin tangan saya, antum jangan kurang ajar sama saya." Sahut perempuan itu dengan tatapan tajam.

"Saya bukan bermaksud seperti itu, saya hanya ingin mengatakan sesuatu. Tetapi anda sulit untuk saya temui." Axel masih memegang tangan kiri perempuan tersebut.

Tiba-tiba.....

Plakkk...

Sebuah tamparan keras mendarat ke pipi Axel sebelah kiri dari perempuan tersebut. Kontan Axel melepaskan tangan perempuan tersebut. Sedangkan perempuan tersebut memegang tangannya yang habis di pegang oleh Axel,sambil mengucapkan istighfar.

"Astaghfirullah...Astaghfirullah...,maafkan hambamu ini." Tiba-tiba kata itu keluar dari bibirnya.

Axel hanya terdiam. Memikirkan apa yang barusan terjadi.

"Maafkan saya, saya harus melakukan ini. Karena antum tidak mau melepaskan tangan saya. Dalam islam tidak boleh berpegangan dengan bukan mahramnya." Sahut perempuan tersebut memperjelaskan arti "Tamparan" barusan.

"Tapi mengapa engkau selalu menghindari saya? Apakah saya punya kesalahan terhadap anda?" tanya Axel sambil menahan rasa akit pada pipinya.

"Saya tidak ingin di ganggu. Saya tidak suka bila ada ikhwan mengganggu saya dengan tujuan untuk berkenalan dengan saya."

"Tapi apakah saya boleh tau tentang nama-mu?" perasaan takut tiba-tiba muncul dari dalam diri Axel. Perasaannya jadi gak karuan.

Perempuan tersebut hanya terdiam menunduk dan tidak menjawabnya.

"Kenapa kamu tidak mau menatap saya dan hanya terdiam seperti itu?" Axel mulai berusaha menaklukan hatinya.

"Saya sedang menjaga pandangan agar terhindar dari zina mata. Saya terdiam karena saya tidak mau menjawab pertanyaan dari Antum." Perempuan tersebut mulai berjalan kembali. Axel pun tidak bisa tinggal diam. Axel mengejarnya dan menghadangnya dari depan.

"Astaghfirullah." Axel membuat kaget perempuan itu.

"Saya mohon, apakah saya boleh mengetahui nama-mu? Saya janji tidak akan mengganggu kamu setelah saya tau namamu?" Axel sudah kehabisan cara untuk dapat mengetahui namanya.

"Panggil saja saya Ukhti." Perempuan tersebut tersenyum.

"Ukhti? Bukannya itu...." Axel terdiam karena ia merasa bingung.

"Iya,Ukhti. Soal nama, suatu saat antum akan tau dengan sendirinya.Setelah antum melakukan kebaikan, pasti Allah swt. Akan memberitahukan kepada antum."

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Where stories live. Discover now