🌟Part 89🌟

483 49 27
                                    

"Akan ada saatnya aku dan kamu melewati fase dimana kita saling ragu.Saat fase itu datang,ingatlah kembali apa tujuan kita berjuang bersama."
(Axel Dwi Saputra).

🌟🌟🌟

Keesokan harinya....

Pukul 6 pagi.
Axel tengah bersiap,hari ini dirinya akan menjemput ibunya ke bandara.Ibunya meminta Axel untuk menjemputnya jam 6.30,setengah jam dari sekarang Axel sudah harus berangkat.Belum lagi dirinya harus menjemput Kinsya dan juga Salsa.Atas permintaan ibunya,mereka berdua disuruh untuk ikut menjemput ke bandara.Mungkin karena ibunya sudah kangen dengan mereka berdua,makanya ibunya meminta Kinsya dan Salsa untuk ikut menjemput.

Selain mereka berdua,Lian juga disuruh ikut menjemput ke bandara.Axel merasa kalau ibunya hendak melakukan sesuatu pada Lian,ibunya pernah sangat marah kepada Lian karena dia pernah mengusir dari Apartemennya sendiri.Namun Axel mencoba untuk berpikir positif,mungkin saja ibunya rindu ingin bertemu dengan mantan calon menantunya.Semoga Citra,Kakaknya Axel berhasil menyakinkan ibunya bahwa Lian itu tidak jahat.

Disaat semua telah siap,Axel bersiap untuk berangkat.Ia pun bergegas keluar dari Apartemen dan hendak memanggil Lian.Namun disaat Axel keluar dan mengunci pintu Apartemen,tiba-tiba Axel berbalik sudah ada Lian di hadapannya.Axel pun sedikit terkejut,karena tiba-tiba sudah ada di hadapannya.

"Assalamualaikum Mas." Sahut Lian,memberi salam kepada Axel.

"Wa'alaikumsalam.Kamu ini,bikin kaget saja.Baru aja Aku mau manggil kamu,ternyata kamu sudah ada di hadapan ku." Ucap Axel,sambil memghela napas.

"Maaf atuh mas,saya terlalu semangat.Jadi pas denger pintu Apartemen Mas terbuka,saya pun bergegas keluar dari Apartemen.Saya tidak sabar ingin bertemu dengan ibu,rindu padanya sudah tidak tahan untuk di obatin." Jawab Lian,dirinya sangat tidak sabar untuk segera bertemu dengan ibunya Axel.

Mendengar hal itu,Axel merasa senang.Kerinduan yang ada pada diri Lian,membuat Axel terharu.Memang Lian sudah bukan calon menantunya,namun dirinya masih merindukan ibunya.Axel benar-benar dibuat kagum oleh perubahan sikap Lian,yang semakin hari semakin dewasa.Pada akhirnya mereka berdua bergegas berangkat,karena Axel harus menjemput Kinsya dan Salsa juga.

Hari ini Axel tidak bersekolah karena hari ini adalah hari sabtu.Karena di SMA Tunas Bangsa menggunakan sistem lima hari sekolah,maka dari itu hari sabtu mereka tidak bersekolah.Tak perlu waktu lama,Axel telah sampai di depan rumah Kinsya.Kinsya yang sedari tadi menunggu di depan rumah,bergegas masuk ke dalam mobil.Kali ini dirinya menjemput Salsa,yang jarak dari rumah Kinsya tidak begitu jauh.

Dan benar saja,beberapa saat kemudian mereka telah sampai di depan rumah Salsa.Sama seperti halnya dengan Kinsya,Salsa yang sudah menunggu di depan rumah langsung masuk ke dalam mobil Axel.Setelah dirasa semuanya cukup,Axel pun bergegas menuju ke Bandara AbdulRachman Saleh.

🌟🌟🌟

Sesampainya di Bandara...

Setelah Axel memarkirkan mobilnya,keempatnya pun bergegas keluar dari mobil dan langsung berjalan menuju ruang tunggu.Sesampainya disana,keempatnya langsung duduk dan menunggu kedatangan rombongan penumpang asal inggris.Disaat mereka tengah menunggu,tiba-tiba Kinsya memecah keheningan diantara mereka berempat.

"Aku udah gak sabar banget asli,ingin ketemu dengan ibu Rani." Seru Kinsya,sambil terus saja menatap pintu kedatangan.

Rani,itulah nama dari ibunya Axel.Hanya Kinsya dan Salsa sajalah yang tahu nama ibunya Axel.Sedangkan Lian,selama ini dia tidak tahu nama dari ibunya Axel.Sejenak Lian terdiam,ketika mendengar percakapan Salsa dengan Kinsya tadi.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Where stories live. Discover now