🌟Part 6🌟

2.2K 165 0
                                    

Pertemuan yang tak terduga antara Axel dan Ukhti itu membuat Axel terkejut. Di saat dalam perjalanan pun, Axel memerhatikan Ukhti itu dari kaca spion. Axel merasakan ada kedamaian pada Ukhti itu, yang terlihat dari wajahnya.

"Astaghfirullah, mikir apa aku ini? Memandangi perempuan yang bukan muhrimnya itu bisa menimbulkan zina mata." Serunya dalam hati. Axel memejamkan matanya,padahal dia sedang menyetir.

"Axel...."

Tiba-tiba Salsa mengagetkan Axel.

Cittttt....

Axel yang kaget pun langsung menginjak rem.

"Aduh......." rintih Axel.

"Gimana si main rem aja." Salsa memarahi axel.

"Ya sorry, gue tadi kaget. Tiba-tiba lu nabok punggung gue." Sahut Axel sambil memegang tubuhnya.

"Ya elu juga, nyetir sambil memejamkan mata. Gue ya takut lha, kali nanti lu gak liat jalan. Ntar nabrak deh." Salsa menoleh ke belakang melihat temannya itu yang tengah menunduk.

"Kamu gak apa-apa ?" Salsa menanyakan keadaan temannya.

Ukhti itu hanya mengangguk tanpa melihat salsa.

"Ada yang terluka ?" Salsa memastikan.

Lagi-lagi Ukhti itu hanya menggelengkan kepala.

"Lagi irit bicara kah, sampe-sampe gak mau mengeluarkan sepatah kata pun." Sahut Axel dalam hatinya. Axel heran dengan Ukhti itu.

"Lu ngantuk apa ?" Salsa menanyakan keadaan Axel.

"Enggak..."

"Lah terus lu kenapa memejamkan mata." Tanya Salsa kebingungan.

"Gak apa-apa. Pengin aja....wkwkwk." Axel tertawa.

"Gila luh, sudahlah. Lanjutkan perjalanan." Salsa kesal dengan Axel.

Akhirnya Axel melanjutkan perjalanan.

5 menit kemudian....

"Akhirnya sampe juga. Makasih Xel." Salsa keluar dari mobil. Menyisakan Axel dan Ukhti itu.

"Iya sama-sama Sal." Jawab Axel.

"Besok jangan lupa jemput gue ya." Salsa tertawa.

"Iya deh. Besok gue jemput lu."

Salsa kaget dengan jawaban Axel barusan.

"Haaa...? Yang bener. Ntar tipu nih." Salsa mengerucutkan bibirnya.

Axel tertawa melihat ekspresi Salsa.

"Iya, gue beneran. Gak boong enggak."

Tiba-tiba Raut wajah Salsa berubah.

"Kenapa lu ?" Axel menjadi takut melihat temannya itu.

"Gue bahagia. Jadinya bisa ngirit ongkos." Lagi-lagi Salsa tertawa.

Axel dan Salsa saling tertawa. Sedangkan perempuan itu diam di belakang sambil menunduk.

"Xel, anterin temen gue ya. Ke halte bus Jalan Batu no.10"

Axel hanya mengangguk saja.

"Kamu pindah depan aja. Biar ada teman ngobrolnya.

Axel melihat perempuan itu.

Perempuan itu hanya menggangguk saja. Lalu keluar dan berdiri di depan Salsa.

"Aku pulang dulu ya, kamu nanti akan di antar sama temen aku. Santai aja, dia orangnya baik kok. Yang terpenting masih jomblo." Salsa tertawa sambil melihat ke axel.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang