🌟Part 75🌟

900 61 15
                                    

"Ya Allah,Ambil Aku disaat Aku mencintai-Mu sedalam-dalamnya."
(Farhana Lian Dwi Anindya Hestiana).

🌟🌟🌟

Malang,6 Januari 2019.

Axel pagi-pagi sekali sudah sampai di sekolah.Hari ini tidak seperti hari-hari sebelumnya,Axel terlihat segar dan bersemangat.Ntah mengapa setelah mendapat semangat dari Ukhti kemarin,seketika dirinya menjadi bangkit kembali.Ada Asa di dalam diri Axel,yang hendak Axel capai lewat semangatnya hari ini.Axel saat ini tengah berjalan menuju kelasnya.Seperti biasa Axel melewati lorong kelas yang masih sepi karena belum banyak siswa yang lain datang ke sekolah.

Sesampainya di kelas,Axel melihat Nail tengah duduk sendirian.Sementara itu,Firman pun sudah sampai di sekolah.Sekilas Axel melihat Firman menatapnya.Axel juga melihat dibagian pelipisnya masih ada bekas luka pukulan dari Axel kemarin.Lalu Axel bergegas menuju tempat duduknya.

"Hai Nail! Lagi apa ?" Tanya Axel,sambil meletakan tasnya di samping kursinya.

"Lagi makan pagi.Axel udah makan ?" Seru Nail,sambil makan makanan yang ia bawa dari rumah.

"Udah tadi.Emangnya kenapa nggak makan di rumah aja? Kan lebih puas." Sahut Axel,sambil membuka buku untuk pelajaran pertama.

Nail terdiam sebentar karena ia sedang mengunyah makanan.Setelah menelannya,baru Nail menjawab pertanyaan dari Axel.

"Tadi Aku bangun kesiangan.Jadinya aku bawa deh makanannya,soalnya takut telat." Jawab Nail.

Axel hanya mengangguk pelan,lalu melanjutkan membaca.Axel tidak mau mengganggu Nail yang sedang makan.Nail pun melanjutkan makannya,dengan lahap dan ia menghabiskan tanpa bersisa.Ketika Axel sedang Fokus membaca,tiba-tiba Nail menyeletuk dirinya.

"Belajar teroosss,gimana gak pinter? Lha orang baca melulu,otaknya gak capek Mas ?" Celetuk Nail,sambil membereskan tempat makannya.

"Walaupun udah pinter,perlu di tingkatkan kembali.Semua di dunia ini,memiliki Progress tersendiri.Gak ada yang bertahan di satu titik,semuanya perlu ada peningkatan." Jelas Axel,sambil menutup Bukunya.

Nail menatap Axel tanpa beralih sekali pun.Membuat Axel terkekeh,dengan tatapan Nail yang tanpa berkedip itu.Lalu Axel melambaikan tangannya di depan wajah,membuat lamunan Nail buyar.

"Hello,kenapa ngelamun si ?" Tanya Axel bingung.

"Eh gak apa-apa kok,cuma heran aja si." Jawab Nail setengah kaget.

Axel mengernyitkan dahinya,ketika Nail mengatakan bahwa dirinya heran pada Axel.

"Heran kenapa si? Emangnya penjelasan ku tadi ada yang salah ?" Tanya Axel.

"Enggak si,Aku heran gara-gara liat kamu tadi jelasinnya benar-benar seperti Fakta.Aku baru saja melihat,orang yang begitu semangat belajarnya." Nail berhenti sejenak.

"Padahal Kamu dah pinter lo.Biasanya kalau orang dah pinter,suka malas belajarnya,juga sombong kalau dah merasa pinter juga." Lanjut Nail.

Axel hanya menggaruk kepalanya,entah apa yang harus ia jawab ketika Nail mengatakan hal itu.Namun yang pasti,apa yang dikatakan Nail ada benarnya juga.Orang pintar terkadang suka lupa diri dengan menyombongkan kepintarannya,Menghina orang yang tidak berada di bawahnya,juga tidak ada rasa hormat pada siapapun.Axel bisa jamin kepada Cakra,jika ia mampu memenang OS POSMA 2019 nanti.Dia bakal bersikap bangga diri,karena dialah orang yang pertama kali membawa sekolah ini juara.

Akan tetapi Axel tidak mau berburuk sangka dahulu.Mungkin saja Cakra sudah berubah disaat ia kemarin di beri pelajaran oleh Axel.Axel masih merasa bersalah sudah mengatakan segalanya kepada Cakra.Terlebih lagi tentang hubungannya dengan Ukhti yang sebenarnya Axel tidak ingin memberitahukannya.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Where stories live. Discover now