🌟Part 85🌟

602 59 10
                                    

"Setiap insan pasti pernah merasakan suka dan duka.Oleh karena itu,jadikanlah sukamu adalah syukur dan dukamu adalah sabar."
(Farhana Lian).

🌟🌟🌟

Hari Kedua Festival Jagad Raya...
Lomba Olimpiade Sains Sekolah...

Axel dan anggota Atribut Biru Orange yang lain saat ini tengah menunggu kedatangan Naura.Hari ini merupakan lomba Olimpiade Sains Sekolah,yang mempertemukan Tim Axel dengan Tim Cakra.Diadakan perlombaan ini dalam rangka untuk menentukan tim mana yang cocok dan berhak ikut dalam kejuaraan Olimpiade Sains POSMA.Pertandingan pun akan segera dimulai,namun Tim Axel masih menunggu Naura.

Saat ini Axel benar-benar cemas,karena daritadi ia belum melihat sosok Naura.Temen-temen yang lain pun sama,apalagi Nail yang sedari tadi merasa cemas juga.

"Bagaimana ini,Naura dari tadi gak datang-datang.Dia berangkat gak si ?" Tanya Dion.

"Iya nih,dari tadi gak keliatan.Apa perlu kita samperin ke kelasnya ?" Saran Kinsya.

Tanpa menunggu jawaban dari Axel,Lian pun langsung menarik tangan Kinsya.Lalu mereka berdua bergegas menuju ke kelas Naura,karena waktu sudah tidak banyak lagi.Lian tidak mau jika Axel gagal karena dirinya,ia ingin menjelaskan semuanya ke Naura.

Sesampainya di kelas Naura,keadaan kelas begitu sepi.Lian mencoba melihat ke dalam kelas,berharap Naura ada di dalam kelas.Benar saja,Lian melihat Naura yang saat ini tengah duduk menyendiri di belakang.Ia terlihat murung dan matanya terlihat sembab,Lian dan Kinsya pun menghampiri Naura.

"Naura...." Panggil Kinsya.

Naura mendongak ketika ada yang memanggilnya.Menyadari Lian dan Kinsya tengah menghampirinya,Naura pun dengan cepat menyeka air matanya.Ia pun berusaha biasa saja,agar tidak terlihat seperti habis menangis.

"Naura kenapa masih disini? Bukannya Naura harus ikut lomba ?" Tanya Kinsya.

Naura hanya terdiam,dia tertunduk tanpa menatap Lian dan Kinsya sama sekali.Merasa di abaikan,Kinsya pun menarik tangan Naura agar dia berdiri dan tidak merunduk lagi.Namun dia masih tetap merunduk,walaupun sudah berdiri.

"Ditanya malah diam aja? Gagu atau lagi puasa ngomong ?" Tanya Kinsya,dirinya sudah merasa kesal dengan sikap Naura.

"Sabar Kak Kin.Jangan emosi dulu,kita bisa bicarakan ini baik-baik kan ?" Seru Lian,sambil memegang pundak Kinsya.

"Gimana gak emosi coba,disaat Axel membutuhkan dia untuk perlombaan penting.Dia malah gak datang dan duduk disini tanpa bersalah.Gue tahu,lo cinta sama Axel kan.Tapi sayangnya Axel gak memilih lo,karena apa? Karena lo itu egois dan manja.Camkan itu !!" Sahut Kinsya dengan nada tinggi.

Mendengar hal itu,seketika Naura langsung menangis.Naura merasa bersalah,karena dia telah membuat posisi Axel dalam keadaan yang sulit.Ia pun langsung terduduk dengan tangisan yang tiada hentinya.

"Anak manja bisanya nangis doang.Gitu mau ngerti cinta-cintaan,masih bau kencur pula." Rasa kesal yang selama ini Kinsya pendam,akhirnya benar-benar keluar disaat itu juga.

"Kak!! Cukup!! Jangan marahin dia terus,kasihan dia.Dia gak bersalah,biarkan aku yang jelasin ke dia." Seru Lian,mencoba meredam emosi Kinsya.

Disaat Lian berusaha untuk menghentikan Kinsya,agar dia tidak menghujat Naura terus menerus.Secara bersamaan Adel Dkk masuk ke dalam kelas,lalu mereka melihat Naura yang tengah menangis di hadapan Kinsya dan juga Lian.Adel pun langsung menghampiri Kinsya dan Lian.

"Ehh lo apain temen gue!!! Hah !!!" Bentak Adel.

"Lo gak usah campur ya." Seru Kinsya.

"Siapa lo hah!! Berani-beraninya lo ngatur gue,lo cuma tamu disini.Mending lo jaga sikap,jangan sok disini." Sahut Adel,dengan tatapan yang begitu sinis.

Panggil Saja Ukhti (TAMAT)✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora