PERUBAHAN DUNIA

184 43 11
                                    

Selamat tahun baru 2021, Temans. Apa resolusimu tahun ini?

Coba deh lihat lagi, baca baik-baik resolusimu. Ada nggak yang kamu rasa mustahil tergapai?

Kalau ya, kenapa?
Apa yang membuatmu merasa targetmu terlalu tinggi?

Sekarang dunia cepat banget berubah. Apa yang di masa lalu nggak mungkin, sekarang sangat mungkin.

Sebagai contoh, 20 tahun lalu kita bakal mikir yang namanya CEO tuh bapak-bapak gendut, botak, usia minimal kepala lima. Nggak mungkin ada CEO miliarder dollar, ganteng, berusia kurang dari 30 tahun. Tetapi, sekarang lihatlah Mark Zuckerberg yang jadi CEO dan kaya raya pada tahun 2012.

Di Indonesia, ada CEO Gojek, CEO Tokopedia, CEO Bukalapak, CEO Traveloka, CEO Ruang Guru, CEO Men's Republic, dan lain-lain yang menjadi miliarder sebelum usia 30 tahun.

Hal yang sama terjadi pada dunia literasi. Dulu menjadi penulis penerbit mayor dianggap 'wah'. Harus menunggu berbulan-bulan sebelum naskah yang dikirim mendapatkan jawaban. Banyak calon Penulis yang telanjur berharap, harus gigit jari dan frustrasi lantaran ditolak.

Seiring perkembangan teknologi, menjamurlah platform. Dengan royalty yang menyamai bahkan melebihi penerbit mayor, penulis dari penerbit mayor pun berbondong-bondong hijrah ke platform demi mencicipi manisnya cuan.

Dulu Penulis mayor mencibir pada penulis platform. Mengatainya tak berkualitas dan lain-lain. Sekarang tampaknya mereka satu persatu menjilat ludah sendiri. Malah ikut bergabung di platform dengan Penulis yang dulu mereka anggap amatir.

Kalau melihat perkembangan ini, saya ketawa aja. Sungguh lucu memang dunia ini.

Dulu saya dikasih tahu sama seorang teman yang ngebet banget masuk penerbit mayor (dan memang akhirnya terbit di salah satu penerbit mayor), bahwa kalau mau naskah kita difilmkan, maka harus masuk penerbit mayor ternama dulu.

Tapi lihatlah sekarang. Bahkan naskah yang cuma nangkring di platform pun bisa difilmkan. Dengan menjamurnya layanan OTT atau Over The Top macam Netflix, YouTube, dan lain-lain, kita nggak perlu lagi pusing kalau naskah kita ditolak penerbit mayor. Tetap bisa kok dijadikan series tanpa dikontrak penerbit mayor.

Contohnya novel Turn On karya TiaraWales yang nggak masuk penerbit mayor tapi bakal dijadikan series.

So, kalau sampai detik ini kamu masih kecewa karena naskahmu ditolak melulu oleh penerbit mayor, buanglah kekecewaanmu. Banyak jalan menuju cuan. Banyak cara menuju popularitas. Segala hal yang konvensional dan kuno akan segera ditinggalkan. Yakinlah itu!

Ditolak penerbit mayor bukan berarti duniamu tamat. Cobalah peruntungan lain. Optimislah. Pada era digital, kita punya kesempatan yang sama untuk mencicipi kesuksesan dan kekayaan.

Satu hal yang kita perlu lakukan adalah KONSISTEN.

Terus tekuni hal yang kamu sukai.
Terus selesaikan yang dimulai.
Terus praktik tanpa henti.

Terus melangkah.
Terus mencari celah.
Terus promosi tanpa lelah.
Terus perbaiki kualitas naskah.

Sekali lagi, selamat tahun baru. Yakinlah sukses kita sendiri yang menentukan.

Write Without FearWhere stories live. Discover now