MENJAGA HUBUNGAN BAIK

123 26 8
                                    

Dunia kepenulisan itu sempit banget, Temans. Kalau kita gabung ke sebuah grup, kita bakal ketemu si X. Nanti pindah ke grup lain, ketemu si X lagi. Begitupun ketika memutuskan menjadi penulis platform. Ketemunya ya dia lagi, dia lagi. Makanya menjaga hubungan baik itu sangat penting.

DENGAN SIAPA HARUS MENJAGA HUBUNGAN BAIK?

Dengan semua orang sebaiknya kita harus menjaga hubungan baik. Dalam dunia menulis atau bukan, kita memerlukan orang lain.

ALASAN KENAPA HARUS MENJAGA HUBUNGAN BAIK DI DUNIA MENULIS

Kita Tidak Mungkin Sukses Sendirian Tanpa Bantuan Orang Lain.

Saya belum bisa dibilang sukses, tetapi saya sampai ke titik ini karena bantuan banyak pihak. Sebutlah pembaca, teman-teman penulis, editor, Ilustrator, cover designer, bookstagram, admin akun Instagram tempat saya memasang iklan, penerbit, percetakan, pedagang online yang dagangannya saya beli untuk suvenir, dan lain-lain.

Dengan sesama penulis, kami saling memberi vote, saling komen, saling mempromosikan, saling memberi kritik dan saran.

Dengan pembaca, merekalah yang menjadikan saya ada sampai detik ini.

Dengan editor, wah tanpa editor sudah pasti naskah saya tidak akan diterima.

Dengan bookstagram, merekalah yang mempromosikan karya saya.

Dan seterusnya.

Saya juga butuh riset untuk tulisan saya, maka menjaga hubungan tidak hanya dilakukan kepada orang yang terkait dunia menulis, tetapi kepada semua orang.

Kita Tidak Akan Pernah Tahu akan Jadi Apa Setiap Orang yang Kita Jumpai

Bayangkan skenario ini:

Kamu mahasiswa fakultas psikologi. Pada suatu hari kamu di-WA oleh seorang penulis yang menanyakan mengenai kesehatan mental untuk bahan risetnya. Lalu kamu pikir Penulis ini membuang waktumu. Kamu malas menjelaskan. Apa yang akan terjadi? Saya kasih ilustrasi deh.

Begini dialognya

Penulis yang Mau Riset (🐰):
Halo, maaf saya mau bertanya mengenai kondisi psikologis korban kekerasan seksual.

Kamu selaku Mahasiswa Psikologi yang ditanya (🐷):
Maaf, mata kuliah saya belum sampai situ. Kalaupun sudah sampai, saya tidak bisa memberi tahu karena sifatnya rahasia.

🐰: Oh begitu, apakah bisa ditanyakan pada senior atau dosennya yang paham?

🐷: Wah maaf, saya tidak berani mengganggu mereka.

🐰: Baik kalau begitu, terima kasih.

Coba Temans nilai bagaimana efek dari percakapan di atas? Bagaimana perasaan si 🐰 setelah mendapatkan penolakan?

Dari jawaban 🐰 kelihatannya dia cool saja, nggak membuat drama. Tetapi, kita nggak pernah tahu bagaimana hatinya. Mungkin 🐰 memendam kekesalan. Mungkin 🐰 bersumpah dalam hati tidak akan sudi membantu 🐷 kalau dia kesulitan. Percakapan yang kelihatan remeh seperti ini sangat berbahaya. Si 🐷 dapat mengalami kesulitan di kemudian hari jika 🐰 menjadi seseorang yang punya power. Dan hal ini bisa merembet bukan hanya di dunia menulis, melainkan terhadap hal lain misalnya pekerjaan. Bayangkan kalau 🐰 menjadi bos di perusahaan lalu melihat 🐷 melamar. 🐰 akan teringat penolakan 🐷 dan mungkin saja membalas sakit hatinya.

Usahakan membantu orang lain. Kalaupun tidak bisa membantu secara langsung, cari orang lain yang bisa membantunya. Akan lebih bijaksana kalau 🐷 menjawab, "Saya belum mempelajari itu. Tetapi saya coba tanyakan pada dosen atau senior saya ya."

Jangan membuat orang patah hati, karena kita tidak pernah tahu orang yang kita patahkan hatinya akan jadi apa.

Tidak semua orang pemaaf. Ada orang yang hobi ngedrama kalau disakiti. Ada orang yang memaafkan dengan cara melupakan. Artinya, tidak mau lagi berhubungan dengan orang yang menyakitinya. Ada orang yang main blokir saja kalau jengkel. Ada orang yang memaafkan dan melupakan. Kita tidak pernah tahu bagaimana karakter orang.

Informasi Sangatlah Penting

Dari lingkaran pertemanan, kita dapat mengetahui platform bercuan, kondisinya seperti apa, menguntungkan atau tidak, dan lain-lain. Jika temanmu sedikit dan musuhmu banyak, bersiaplah terjebak di platform yang merugikan karena tidak ada yang mau memberi tahu keburukannya.

BAGAIMANA CARA MENJAGA HUBUNGAN BAIK?

Jadilah Orang yang Bersedia Membantu

Ketika kamu mengharapkan buah mangga, maka ada beberapa cara:

1. Beli
2. Curi
3. Tanam

Cara kamu mendapatkan mangga akan berefek berbeda. Kalau kamu mendapatkan mangga dengan cara membelinya, ketika kehabisan uang, kamu nggak bisa beli mangga lagi. Ketika kamu mendapatkan dengan cara mencuri, maka risikonya kamu akan digebuki dan dicurigai. Tetapi jika kamu memperoleh mangga dengan menanamnya sendiri, maka kamu bisa memakan kapan saja.

Mana yang kamu pilih?

Begitupun dalam dunia kepenulisan. Kalau kamu membeli teman dengan uang (dalam arti menraktir, kasih barang), mereka hanya akan berada di sisimu selama kamu kaya.

Kalau kamu mencuri, dalam artian kamu plagiat, atau utang nggak dibayar, atau cuma memanfaatkan kebaikan temanmu, maka kamu akan ribut, namamu jelek, dan dicurigai.

Maka kalau mau hubungan yang baik, perlakukanlah orang di dunia menulis seperti menanam pohon mangga dari biji. Bantu mereka.

Sebagai contoh: Ketika ada Penulis yang bertanya sesuai basic keilmuan kamu untuk keperluan riset, jawablah sebaik-baiknya.

Bantulah sesama Penulis untuk sukses bersama, jangan hanya memikirkan dirimu sendiri.

Penuhi Kata-katamu

Usahakan untuk jujur dan tidak curang. Misalnya kalian janji akan saling vote dan komen, maka lakukan sesuai perjanjian.

Begitupun dengan pembaca. Kalau kamu janji mau update tiap hari, ya update lah tiap hari.

Kalau berjanji akan melakukan sesuatu, penuhilah sebisa mungkin kecuali kamu sakit. Saya kolab dengan WidiSyah, semuanya berdasarkan kepercayaan. Kolaborasi kami melibatkan royalty berjuta-juta. Sampai hari ini masih baik-baik saja. Semoga selamanya akan tetap baik-baik saja.

Hubungan yang langgeng diawali dari kepercayaan. Bagaimana kamu mau menjaga hubungan baik jika tidak bisa dipercaya?

Bersikaplah Sopan

Usahakan memanggil Kak pada orang yang belum kita tahu pasti usianya. Jangan memanggil nama saja apalagi pakai kata ganti kamu.

Jika kita sebagai admin grup menulis dan mengundang nara sumber, ketepatan waktu adalah hal yang sangat penting. Jangan ngaret.

Bayarlah 'Harga' dengan Sepantasnya

Ketika saya dulu menjadi Kepala Jurusan Romance The WWG, seringkali saya mengundang tutor. Mereka tidak dibayar sama sekali menggunakan uang. Lalu bagaimana cara saya membayar harga atas waktu dan ilmu yang mereka berikan?

1. Meminta peserta untuk follow Instagram

2. Mempromosikan karya mereka di media sosial Romance The WWG.

Ketika saya meminta teman untuk membuatkan cover atau ilustrasi, hal pertama yang saya tanyakan adalah: Berapa bayarannya?

Jangan menjadi orang yang maunya gratis, gratis, dan gratis. Kamu akan dianggap pengemis kalau maunya gratis. Tidak ada orang sukses yang mau berteman dengan pengemis. Pengemis hanya akan berkumpul dengan sesama pengemis. Apakah kamu mau dianggap pengemis? Kalau tidak mau, mulai sekarang belajarlah untuk memberi. Bisa ilmu, waktu, atau uang. Lebih bagus lagi kalau bisa memberi ketiganya. Orang kaya pasti selalu memberi. Percayalah. Orang yang sedekahnya paling banyak adalah orang kaya. Bukan hanya kaya harta, melainkan juga kaya hati.






Write Without FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang