JANGAN BIKIN SEBAL NARASUMBER

252 39 3
                                    

Untuk menulis novel berkualitas, riset novel adalah hal yang wajib. Kadang kita malah harus tanya ke orang yang ahli di bidang tertentu. Misalnya langsung tanya ke dokter untuk riset penyakit, tanya ke pengacara untuk tanya hal terkait hukum, dan lain-lain.

Karena itu, jangan bikin narasumber kamu jadi kesal dengan kemalasan kamu. Jangan kamu suruh mereka berpikir plot atau alur. Jangan bikin mereka bete dengan sikapmu yang tidak sopan dan tidak tahu diri.

Contoh pertanyaan menyebalkan yang bikin narasumber kesal karena kelihatan kamu malas mikir:

1. Kak, apa ada referensi buku atau situs buat penyakit XYZ?

Kalau kamu nulis tentang penyakit atau kasus hukum atau obat-obatan tertentu, cari sendiri dong referensi. Kan kamu bisa cek Google. Misal untuk hukum, cek KUHP untuk masalah pidana. Atau kalau malas banget baca ratusan pasal, tinggal Google kan: Pembunuhan+Pasal KUHP.

Begitu pun kalau kamu nulis cerita mengenai penyakit. Bisa search dengan cara: Kanker darah+jenis+pengobatan.

Kalau ada yang kurang yakin (misalnya kamu perlu detail), baru deh tanya.

Pertanyaan cetak tebal di atas bisa diganti jadi:

Kak, apa saya baca di situs ini, penyakit XYZ bisa diobati dengan obat A. Itu dosisnya berapa ya? Apakah ada makanan yang harus dihindari selama pengobatan?

2. Menurut Kakak kalau tokohku ketahuan sakit kanker darah, enaknya pacarnya mutusin atau nggak ya?

Woy! Kenapa narasumber jadi suruh mikirin plot ceritamu?

Pakai dong otakmu buat merangkai informasi dan menciptakan penokohan, plot serta alur.

Makanya jangan malas baca. Jangan malas mikir. Jangan malas berempati.

3. Kak, menurut Kakak kalau tokohnya aku bikin mati aja gimana?

Pertanyaan ini 11-12 sama pertanyaan no. 2. Jangan suruh narasumber kamu mikirin tokoh kamu.

Tips bertanya pada Narasumber biar dia nggak pengen nyentil ginjal kamu

1. Baca sebanyak mungkin buku mengenai materi yang ingin kamu tanyakan.

Ini biar kamu nggak bingung mau nanya apa. Kalau nanya soal penyakit ginjal, seenggaknya kamu tahu apa itu GGA dan GGK (Apa itu GGA dan GGK? Google yuk!)

2. Siapkan daftar pertanyaan yang spesifik.

Contoh:

1. Butuh waktu berapa lama agar GGK bisa menjadi GGA?

2. Apakah kreatinin dalam suplemen pembangun massa otot bisa menyebabkan GGK?

3. Apakah penderita GGK harus membatasi jumlah asupan cairan?

4. Apakah penderita GGK aman mengandung dan melahirkan?

5. Bagaimana agar penderita GGK tidak mengalami pre-eclampsia selama mengandung?

Dan lain-lain. Saya bukan orang medis, tapi juga nggak mau kosong banget saat riset. Seenggaknya udah mencoba mencari tahu di Google. Kalau ada yang ragu, baru bertanya.

3. Tahu waktu dan sopan santun saat bertanya

Jangan meneror calon narasumbermu kalau mereka nggak jawab pertanyaan. Kamu juga harus tanya dulu apakah mereka lagi sibuk atau mengganggu kah? Ucapkan salam sebelum bertanya dan ucapkan juga terima kasih setelah bertanya.

4. Sebutkan nama mereka di novelmu kecuali jika mereka melarang.

Jangan sampai kamu nggak infokan siapa pihak yang membantumu. Attitude itu penting. Sekali orang tersinggung dengan kelakuanmu, jangan harap mereka akan bantu lagi.

5. Kalau novelmu terbit cetak, kirimkan satu eksemplar bagi narasumbermu.

Sebagai bentuk ucapan terima kasih, nggak ada salahnya kamu kirimkan satu eksemplar novel cetak untuk narasumbermu. Tentunya mereka akan bangga jika nama mereka tercantum dalam novel.




Write Without FearWhere stories live. Discover now