STORY TELLING

651 77 30
                                    

Berhubung saya mau diundang jadi tutor di writingdt_ dan ada temanku di grup kepenulisan yang bertanya gimana biar narasi nggak membosankan, kita bahas story telling. Sebenarnya saya nggak yakin sudah mastah dan bahasaku mengalir banget, tapi semoga membantu Teman-teman yang kesulitan.

Story Telling secara harfiah adalah menceritakan kisah. Menurut pendapat pribadiku, sejelek apa pun cerita kita kalau story telling-nya mengalir, bakal dibaca banyak orang. Sebaliknya, mau sebagus apa pun cerita kita kalau story telling-nya membosankan, bakal ditinggal.

So, kuncinya adalah: Bikin pembaca nggak bosan.

Bagaimana agar pembaca tidak bosan dan mau mengikuti cerita sampai akhir?

1. Pikirkan Kalimat Pertama

Pakailah kalimat yang belum pernah orang pakai. Hindari kalimat, Pada suatu hari atau kalimat klise lain. Kalau bisa kalimat pertama sudah mengundang rasa penasaran pembaca.

Contoh:

Jalanan sepi.
Langit gelap.
Angin musim gugur bertiup kencang.

(Autumn in Paris - Ilana Tan - Gramedia Pustaka Utama)

👆 Kalimat di atas bikin orang bertanya-tanya. Terus ada apa nih kalau sudah begini?

Contoh dari ceritaku sendiri:

Contoh dari ceritaku sendiri:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Devils Inside - Cabaca

Kaki siapa sih? Ngapain masuk ke pintu kaca?

Kalau pembaca sudah penasaran dengan kalimat pertama, maka bakal lanjut membaca.

2. Jangan Kebanyakan Mikir

Tulis aja dulu semua yang ada dalam otak kalian. Tulis sampai satu bab selesai tapi jangan publish dulu. Endapkan barang satu dua hari. Terus kalian berkegiatan. Kalau kalian rasa otak sudah fresh, baru edit.

3. Feel, feel, feel

Pembaca akan betah mantengin cerita sampai tamat kalau ada feel ketika membaca. Maka, penting banget menyelipkan perasaan yang ingin kalian sampaikan.

Saya selalu berusaha menyelipkan feel dalam setiap tulisan. Entah penasaran, sedih, kecewa, marah, humor, cemas, dan sebagainya. Gimana biar cerita kamu ada feel-nya?

Pertama: riset.
Gimana kamu tau perasaan seorang dokter yang pasiennya sakratul maut kalau kamu sendiri bukan dokter? Tentu kamu harus bertanya pada narasumber kan?

Saya sendiri berusaha bikin cerita yang baik, nggak ngasal.

Kedua: Berempati
Kalau kamu jomblo dari lahir, nggak akan tahu gimana rasanya berkorban buat pacar. Setelah pacar sukses malah ke pelaminan sama sahabat sendiri. Makanya kalau kamu mau story telling yang ngebaperin, wajib banget berempati.

Write Without FearWhere stories live. Discover now