BIAR CERITA ANTI MAINSTREAM ADA YANG BACA

279 50 16
                                    

BIAR CERITA ANTI MAINSTREAM ADA YANG BACA

⚠ Bab ini cuma buat penulis genre anti mainstream yang pengen karyanya dibaca orang


"Pembaca sukanya cerita mainstream."

"Pembaca sukanya bacaan yang nggak mendidik."

"Pembaca sukanya yang baper doang."

Kalau masih ada yang mengeluh kayak gini, fix kamu mainnya kurang jauh. Mari kita jalan-jalan mengulik karya penulis mayor paling laris se-Indonesia. Siapa lagi kalau bukan Tere Liye.

Ada yang sudah baca Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk? Best seller yang sudah dicetak lebih dari 20 kali. Alurnya tentang konspirasi bisnis. Banyak adegan action juga. Karya-karyanya yang lain misalnya Hafalan Salat Delisa, Rindu, dan Tentang Kamu juga termasuk anti mainstream. Seenggaknya bukan cinta-cintaan menye dan halu.

Lagi ya.

Sudah baca novel-novelnya Dee Lestari? Saya baru baca Aroma Karsa dan Supernova. Jelas karyanya anti mainstream. Ada fantasi, historical fiction, action juga.

Tapi itu kan penulis mayor. Gimana dengan cerita Wattpad? Kamu kenal Kak rachmahwahyu dong pastinya. Penulis genre misteri dan thriller yang karyanya nyebar di berbagai platform tapi belum terbit mayor. Kak Ra termasuk berhasil membangun fan base sehingga di mana pun berada, ada saja yang baca karyanya.

Jadi gimana dong biar ceritamu yang anti mainstream bisa menarik perhatian pembaca?

1. GABUNGKAN DENGAN ROMANCE

Saya nulis fantasi juga loh, judulnya Tyet of Georgia dan sudah tayang di Cabaca. Ceritanya menyinggung banyak mitologi Mesir. Sudah diulas banyak bookstagram pula. Mereka bilang bagus (promo dikit), sejauh ini belum ada satu pun yang bilang jelek. Puji Tuhan Haleluya.

Kenapa orang betah membaca Tyet of Georgia? Karena saya gabungkan dengan genre favorit sejuta umat yaitu romance. Sebuah cerita tanpa romansa bagaikan langit malam tanpa rembulan yang gelap dan hampa.

Cerita Spoiler karya Kak Ra juga menggabungkan misteri, thriller, teen fiction, dan romance Je dengan Elina sehingga pembaca bisa ber-uwu-uwu pas baca.

2. PERJELAS TARGET PEMBACA

Kalau target pembacamu remaja cewek umur 15-18 tahun, bikin konfliknya ringan. Bukan seputar mafia. Kalau kamu mau bikin cerita action seputar mafia, berarti target pembacamu usia 21 tahun ke atas. Maka, hati-hati dengan riset. Pembaca dewasa cenderung lebih kritis.

Jangan bikin cerita yang nanggung. Gimana tuh nanggung?

Ya, misalnya Temans nulis cerita maunya tentang action mafia. Tapi riset nanggung, nggak ulik kehidupannya, bisnisnya, jenis senjata apa yang dipakai, atau negaranya. Pembaca mana sih yang Temans tergetkan? Pembaca remaja males baca karena konfliknya kelewat berat. Pembaca dewasa ogah baca karena plot hole bertebaran.

Kalau targetnya pembaca dewasa, ada baiknya Temans belajar bikin scene ena-ena. Nggak usah yang terlalu vulgar. Bisa kok diperhalus.

3. PERHATIKAN VIBE CERITAMU

Cerita yang punya vibe gelap di awal bakal bikin pembaca tertekan. Siapa juga yang mau baca sesuatu yang bikin stres di awal? Ada baiknya pada awal bab Temans kasih misteri tapi nggak terlalu gelap.

4. BAPER IS NUMBER ONE

"Mesti banget ya baper? Duh, tapi aku nggak bisa."

Ya udah kalau gitu say goodbye to your readers.

Adegan baper nggak harus menye dan cengeng kok. Seenggaknya pembaca bisa merasakan emosi saat membaca ceritamu. Bukannya dataaaar aja kayak dadanya Mimi Peri.

Menulis sama seperti pekerjaan lain. Kita dituntut belajar terus menerus.

5. BUAT PEMBACA MENIKMATI CERITA

Ada penulis fantasi yang di bab awal sudah menyodorkan banyak nama dan tempat asing karena terlalu ambisius. Jelas pembaca jadi pusing dan merasa otaknya dijejali. Kalau sudah pusing, siap-siap novel kita nggak dibaca deh.

Sabar. Berikan informasi secara bertahap dalam cerita agar pembaca santuy. Tahu-tahu udah habis deh baca cerita kita dan malah nagih.

6. PROMO

Banyak banget penulis yang malu mempromosikan karyanya atau nggak sempat atau apa lah. Intinya cuma satu, penulis macam itu nggak menganggap penting karyanya. Entah dia nulis buat iseng aja atau self healing. Nggak tahu juga, kan alasan orang beda-beda ya.

Gimana cara promo?

Temans bisa manfaatkan media sosial, bisa todong teman di dunia nyata buat baca, bisa gabung ke komunitas pecinta genre yang Temans tulis, kalau punya duit bisa ngadain giveaway, bisa minta teman yang bookstagram buat mengulas. Macam-macam lah.

Kenapa harus malu menunjukkan bahwa Temans adalah seorang Penulis?

💕💕💕💕💕

Selamat mencoba dan semoga pembacanya nambah.

Write Without FearWhere stories live. Discover now