BELAJAR DARI PEBISNIS

197 46 9
                                    

Siapa sih yang nggak mau kaya? Apalagi kaya dari hobi kita yakni menulis. Makanya kalau mau kaya, belajarlah dari orang-orang kaya. Belajarlah dari pebisnis.

Selain belajar ilmu menulis, saya suka banget mengamati para pebisnis sukses mengembangkan usaha. Salah satunya adalah Hermanto Tanoko, pemilik usaha cat Avian, air mineral Cleo, dan lain-lain. Kini Pak Hermanto dijuluki crazy rich bahkan masuk peringkat 39 dalam daftar orang kaya di Indonesia versi Forbes. Kekayaannya mencapai 700 juta dollar atau setara Rp. 10.500.000.000.000.

Apa sih pentingnya sebagai penulis kita memperhatikan kehidupan para pebisnis sukses ini?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apa sih pentingnya sebagai penulis kita memperhatikan kehidupan para pebisnis sukses ini?

Temans, pada prinsipnya para pebisnis menjual produk. Karya kita juga adalah produk. Setidaknya dianggap produk oleh penerbit dan platform. Ya, begitulah realita bisnis. Penerbit hanya mau menerbitkan karya yang potensial menghasilkan cuan. Kenapa? Ya karena seperti yang sudah saya singgung di bab-bab sebelumnya, penerbit punya tagihan yang harus dibayar dan karyawan yang harus digaji. Tanpa profit dari jualan produk, maka bisnis mereka nggak akan bertahan.

So, apa sih yang bisa kita pelajari dari para pebisnis crazy rich ini?

1. PERBANYAK BERBUAT DARIPADA MENGELUH

Pak Hermanto bercerita, saat beliau mengakuisisi perusahaan air minum Cleo, beliau merugi selama 5 tahun pertama. Tetapi apakah beliau menangis, merengek, ngambek nggak mau bisnis lagi? Ya tentunya kalau melakukan itu, kita nggak akan dengar lagi merek Cleo di pasaran.

Ketimbang mengeluh, Pak Hermanto bersama istrinya berusaha, begadang sampai malam untuk mengurus perusahaan. Bahkan hari libur pun tetap kerja.

2. PAKAI TANGANMU UNTUK MENUTUP TELINGA SENDIRI DARIPADA UNTUK MENUTUP MULUT ORANG LAIN

Pak Hermanto bercerita, dulu saat ayahnya jualan paku, ada tetangga yang meremehkan dengan bilang gini,  "Kamu ini jualan paku apa bisa menghidupi anak istri?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pak Hermanto bercerita, dulu saat ayahnya jualan paku, ada tetangga yang meremehkan dengan bilang gini,  "Kamu ini jualan paku apa bisa menghidupi anak istri?"

Apakah Pak Hermanto yang mendengarnya terus ngambek, baper, berhenti jadi pengusaha?

Coba kamu bandingkan sama dirimu. Kalau ada yang bilang, "Nggak usahlah jadi penulis, nggak ada masa depannya. Buang-buang waktu, mendingan kerja lain yang pasti."

Saya yakin banyak di antara kamu yang menyerah. Apalagi ketika kenyataannya kamu belum dapat sepeser pun dari menulis.

Dalam hal apa pun yang kamu tekuni, ada kalanya kamu perlu menutup telinga dari komentar negatif. Dengarkan masukan positif, tetapi singkirkan hal-hal yang nggak membuatmu maju.

Saya belajar dari Elon Musk, pemilik Tesla dan SpaceX. Dia bikin proyek gila, mobil listrik ketika orang-orang masih pakai mobil berbahan bakar fosil. Elon Musk juga tetap teguh dengan misinya menciptakan roket untuk mengirimkan manusia ke Mars meskipun dulu dia dicemooh dan dianggap gila. Tapi lihatlah sekarang, menempati peringkat ke-7 di daftar manusia terkaya di planet ini dengan kekayaan 172 miliar dollar. Itung aja lah sendiri berapa kekayaan dia.

Maju, maju saja terus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maju, maju saja terus. Yakinlah dengan mimpimu. Terus belajar, perbaiki diri. Tekuni dan telateni meski ocehan mengganggu.

3. BELAJAR MENJADI SEORANG GENERALIS DENGAN SPESIALISASI.

Seorang generalis mengerti banyak hal meski nggak mendalam, sebaliknya spesialis mendalami satu hal dan cenderung mengabaikan hal lain.

Kita ambil contoh Pak Hermanto Tanoko. Beliau mendalami dunia cat sejak muda. Artinya, menjadi seorang spesialis dalam hal cat. Tetapi untuk menjalankan bisnis, tentu Pak Hermanto harus tahu akuntansi, hukum, marketing, teknologi, permasalahan lingkungan, ilmu negosiasi, dll. Kenapa harus tahu? Supaya saat mempekerjakan orang, beliau nggak ditipu.

Gimana menerapkannya?

Kalau kamu seorang Penulis horor, kamu wajib memahami sampai akar-akarnya, tetapi juga wajib tahu genre lain seperti romance, komedi, misteri, fantasi, dll agar ceritamu lebih berwarna.

Selain itu kamu juga wajib memahami ilmu pemasaran (marketing), negosiasi, SEO, desain cover, komunikasi. Kamu nggak perlu bisa bikin cover sendiri, bisa minta bantuan teman kok. Asal kamu tahu, apa itu teknik manipulasi, vector, copyright.

4. MEMPELAJARI HAL BARU

Tahukah kamu, Pak Hermanto Tanoko belajar bikin podcast dan video buat YouTube.

Mark Zuckerberg mengakuisisi Instagram dan WhatsApp karena mempelajari selera baru dalam masyarakat.

So, kalau kamu seorang penulis, jangan stuck di satu titik. Belajar terus  hal baru. Trik pemasaran baru. Diksi baru. Teknik penulisan baru.

Perhatikan hal-hal di sekitar. Jangan cuma berfokus pada tulisan. Tetaplah lapar dan tetaplah bodoh kata Steve Jobs.

 Tetaplah lapar dan tetaplah bodoh kata Steve Jobs

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Write Without FearWhere stories live. Discover now