ADUH AKUNKU HILANG!

101 17 3
                                    

Hello, temans, saya datang lagi bawa kabar dari platform menulis. Jadi ceritanya, salah satu platform kesayangan saya karena ngasih royalty 90% habis didemo user (penulis dan pembaca).

Ceritanya, aplikasi ini suka berlebihan menanggapi aduan dari pembaca mengenai isi konten yang porno. Reaksi platform ini sungguh keras yakni langsung hapus akun penulisnya beserta uang belasan juta di dalamnya.

Alhasil platform ini didemo penulis yang pernah menjadi korban dan para pembaca.

Penulis yang sudah bekerja keras tentu saja nyesek hasil kerjanya lenyap nggak bersisa. Meskipun akhirnya dibalikin setelah war komen di akun Instagram-nya, tapi si penulis tetap kena shadow banned.

Sebagai penulis, gimana temans menanggapi hal ini? Yuk sharing di kolom komentar.

Saya sendiri akan membagikan pemikiran saya.

1. SETIAP PLATFORM PASTI MEMBUTUHKAN USER

Platform menulis sudah sangat banyak. Tentunya saingan pun banyak. Platform yang terlalu banyak aturan dan berlaku sewenang-wenang PASTI ditinggalkan pengguna.

Saya pernah mengalami cerita saya di-take down oleh platform. Apakah saya rugi? Nggak sama sekali. Malah saya bisa bawa cerita itu ke platform lain. Pembaca saya pun banyak yang akhirnya uninstall Platform pena putih karena mereka bilang instal aplikasi itu hanya untuk baca cerita saya. Cerita lainnya di platform pena putih tidak sesuai selera mereka karena mirip sinetron dan lagu Kumenangis.

Siapakah yang dirugikan dalam hal ini? Apakah saya selaku penulis?

2. JANGAN SETIA HANYA PADA SATU PLATFORM

Teman-teman, sebarkan karyamu ke sebanyak mungkin platform dan media sosial. Jangan lupa simpan karyamu di flash disk dan hard disk untuk berjaga-jaga kalau akun atau karyamu hilang.

3. JALIN HUBUNGAN DENGAN PARA PEMBACA

Saya belajar dari kasus dengan platform yang ramai ini, hubungan baik dengan pembaca sangatlah penting. Pembaca yang setia mau diminta berdemo memperjuangkan hak kita.

4. TIDAK PERLU MENGUBAH TULISAN UNTUK MENYENANGKAN PLATFORM

Setiap platform pasti punya aturan, tetapi kita sebagai penulis harus menjaga konsistensi tulisan baik dari segi isi maupun kualitas. Pembaca mencari konten yang sesuai keinginan mereka, bukan sesuai keinginan platform.

Bagaimana dengan platform?

Semua produk baik barang maupun jasa yang tidak mampu beradaptasi dengan keadaan dan tidak mau mendengarkan selera konsumen maka dipastikan akan segera bangkrut.

Perusahaan berusia puluhan tahun yang punya jaringan di seluruh dunia pun tidak dapat menghindar dari kebangkrutan jika tidak mendengarkan konsumen.

Apalagi hanya platform lokal yang baru berusia seumur jagung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apalagi hanya platform lokal yang baru berusia seumur jagung. Bagi platform menulis dan membaca, sadarlah bahwa aset terbesar kalian adalah penulis.

Penulis yang membawa massa ke sebuah platform. Penulis juga lah yang bisa pindah ke mana saja membawa massa. 😌

Write Without FearWhere stories live. Discover now