RAHASIA PASTI PECAH TELOR

118 29 8
                                    

Saya baru saja diskusi dengan salah satu teman sesama penulis. Sebut saja nama penulis ini A. Miss A cerita katanya ada teman dia yang juga penulis ngadu ke dia, sebut saja Miss. B, katanya dia sudah mengikuti saran dari Miss A, tapi naskahnya di platform nggak satu biji pun pecah telor alias nol yang beli dan yang sewa.

Miss A ini orangnya royal kasih tips kepenulisan. Setiap kali ada yang tanya tips meraih cuan di platform berbayar, dia kasih tahu dengan setulus hati. Sebulan bisa dapat minimal UMP DKI Jakarta dari hasil menulis saja. Bahkan bisa lebih.

Kenapa dengan cara yang sama, Miss A dan Miss B bisa mendapatkan hal yang berbeda?

Jawabannya adalah karena Miss A dermawan, sementara Miss B pelit. Miss B adalah tipe taker alias maunya mengambil saja tanpa memberikan timbal balik. Ketika ditanya mengenai ilmu yang dia punya, jawabannya selalu sedikit. Membatasi dan tidak sepenuh hati.

Temans, manusia itu seperti teko, sementara rezeki seperti teh. Kalau teko kita penuh, gimana cara Tuhan memberikan 'teh' yang baru?

Supaya teko nggak penuh, kita harus mengalirkan isi teko keluar. Isi teko bisa dalam bentuk skill, uang, ilmu, waktu, dll. Intinya adalah kita memberi apa pun sebisa kita.

Saya bilang tadi kita adalah teko. Bagaimana cara memperbesar teko? Caranya dengan berbagai macam misalnya:

1. Memperbanyak skill
2. Memperbanyak relasi
3. Memperbanyak waktu kerja
4. Memperbanyak waktu berpikir

Kita bahas nomer satu yakni skill. Untuk memperbanyak skill, kita perlu belajar. Cara belajar ada dua, membayar untuk mendapatkan ilmu atau meminta orang mengajari secara gratis. Dua-duanya tetap memerlukan pengorbanan dan nggak bisa dilakukan oleh orang yang pelit.

Ketika kita membayar untuk mendapatkan ilmu, sudah pasti kita mengorbankan uang. Orang pelit, tidak akan mau mengorbankan uang untuk hal yang tidak pasti.

Ketika kita diajarkan gratis, kita harus membalas budi terhadap orang yang mengajari kita. Misalnya kita traktir, atau kalau dia butuh bantuan, kita bantu. Kalau kita maunya hanya mengambil saja, orang pastinya akan malas mengajari kita. Kalaupun mengajari, tidak akan mengeluarkan semua ilmunya.

Selanjutnya nomer dua yakni memperbanyak relasi. Saya ambil contoh ketika kita pindah ke rumah baru, biasanya diadakan selamatan. Pada acara selamatan itu, kita harus menyediakan makanan agar tetangga mau datang. Apa jadinya kalau kita tidak menyediakan makanan yang layak? Tentu kita akan jadi bahan gibahan tetangga dan ada kemungkinan tetangga jadi malas bergaul dengan kita. Kalau tetangga sudah malas bergaul sama kita, mau kita jumpalitan jungkir balik pun jangan harap ada yang mau bantu.

Untuk menyediakan makanan yang layak, diperlukan uang. Kita tidak boleh terlalu pelit.

Ingat ini, Temans: TIDAK ADA YANG MAU BERGAUL DENGAN ORANG PELIT.

Di dunia platform pun, platform menulis yang kasih royalty besar yakni Karyakarsa lah yang bisa berjaya. Kenapa penulis terkenal mau pindah ke Karyakarsa? Karena royalty 90%. Artinya platform ini nggak pelit.

Kenapa pembaca mau ke Wattpad? Karena Wattpad kasih bacaan gratis. Artinya Wattpad dan penulis Wattpad nggak pelit.

Dulu ada sesepuh penulis mayor yang mengejek penulis Wattpad kok mau-maunya nulis gratisan? Dia nggak tahu efek dari memberikan dahulu secara gratis.

Lalu kita bahas memperbanyak waktu kerja. Pengemudi taksi online yang lebih banyak bekerja mencari penumpang pastilah akan mendapat banyak cuan. Di dunia menulis pun gitu. Penulis yang publish tiap hari, yang waktunya banyak buat nulis, sudah pasti cuannya akan lebih banyak dibandingkan yang publish setahun sekali.

Terakhir kita bahas no. 4, memperbanyak waktu berpikir. Seorang pebisnis yang sukses sudah pasti akan berpikir cara mengembangkan produk, bagaimana memberikan pelayanan yang baik, dan lain-lain. Sama seperti penulis yang sukses pastinya meluangkan waktu untuk memikirkan plot, alur, dan penokohan yang menarik agar pembaca betah membaca ceritanya.

Intinya, Temans, kalau mau naskahmu menghasilkan banyak cuan, jadilah pribadi yang suka memberi. Jauhi sifat pelit.



Write Without FearWhere stories live. Discover now