⚠ Perhatian, hanya untuk penulis platform, bukan yang ingin menerbitkan buku di penerbit mayor ⚠
Berdasarkan hasil jalan-jalan ke berbagai platform dan membaca banyak buku terbitan mayor, saya ingin berbagi hal mengenai cara penulisan plot yang sekiranya menarik bagi pembaca platform.
Semoga bermanfaat dan membantumu mendapatkan pembaca.
APA ITU PLOT?
Plot adalah alur atau jalan cerita dalam novel atau film.
Perhatikan ini.
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
Cerita pada umumnya dimulai dengan perkenalan, awal konflik, puncak konflik, pencarian solusi, lalu resolusi.
Dalam novel platform, hal ini juga berlaku hanya saja agak berbeda dengan novel mayor.
Pernahkah kamu membaca novel klasik misalnya Wuthering Heights karya Emily Bronte? Perhatikan alurnya yang luar biasa lambat. Novel klasik memiliki ciri khas memperkenalkan segala yang ada dalam cerita. Bahkan kucing sedang tidur pun bisa dibahas berlarut-larut. Meja lapuk pun bisa dijelaskan sampai satu atau dua paragraf. Belum lagi prosa ungu (purple prose) yang kelihatan indah tapi membuat otak saya kusut.
Kalau kamu mau jadi penulis platform yang ceritanya dibaca banyak orang, jangan meniru plot penulis klasik. Jangan, pokoknya jangan.
PAHAMI KARAKTER PEMBACA
Pada era digital, pikiran manusia sangat mudah terdistraksi. Makanya kenapa Instagram membatasi video di feeds maksimal hanya berdurasi satu menit. Generasi Y, Z, dan Alpha adalah generasi sibuk yang multitasking.
Sejak SD sudah dijejali berbagai kegiatan mulai dari sekolah, les pelajaran, les musik, jadi selebgram, dan lain-lain. Dengan waktu hanya 24 jam sehari dan begitu banyak kegiatan, siapa yang akan dengan sabar membaca cerita alur lambat?
MEMBUAT PLOT
1. PERKENALKAN TOKOHMU MELALUI KONFLIK
Bacalah cerita saya di Cabaca. Mulai bab 1, pembaca akan segera disuguhi konflik. Tanpa basa-basi. Tanpa memperkenalkan kucing. Tanpa membahas cuaca sampai lebih dari dua paragraf. Tanpa membahas perasaan sampai lima paragraf.
Pada tahap perkenalan ini, kamu bisa menyelipkan adegan pekerjaan tokoh, hobinya, atau apa pun.
Hal ini tentu bertentangan dengan prinsip novel terbitan penerbit mayor. Bab-bab awal mungkin dipenuhi canda tawa. Jika tujuanmu memang terbit mayor, go ahead. Namun, jika kamu ingin menggaet banyak pembaca dan cuan 💵 di platform, hindari hal tersebut. Kasihanilah mata pembacamu yang lelah terkena radiasi ponsel.
2. TURUNKAN TENSI KONFLIK PADA BAB BERIKUTNYA
Tentu membaca cerita yang tegang dari awal sampai akhir tidak baik untuk kesehatan jantung. Kamu pasti tidak mau pembacamu masuk UGD lantaran stroke kan.
Maka, turunkan tensi pada beberapa bab. Caranya bisa dengan menyelipkan humor atau adegan manis.
3. PERLAHAN TINGKATKAN TENSI SAMPAI MENUJU PUNCAK KONFLIK
Tentukan konflik utama dan konflik kecil yang menuntun pembacamu supaya nggak kaget dan jantungan saat mencapai puncak konflik.
Pada tahap ini kamu bisa membuat plot di mana tokohmu merasa putus asa sampai nggak tahu harus gimana.
Biarkan tokoh ceritamu menyelesaikan sendiri masalahnya, bukan memberikan tokoh lain yang tiba-tiba datang untuk menolong sehingga masalahnya selesai dengan mudah. Buatlah bertahap, nikmati proses bercerita.
Tapiiii, kalau memang kepepet banget ya nggak masalah juga. Pembaca platform akan tetap suka kok selama mereka terhibur.
4. BUATLAH RESOLUSI ATAU PENYELESAIAN
Jangan gantung ceritamu. Jangan kasih open ending kecuali kamu mau bikin sekuel. Pembaca novel platform jauh lebih mengerikan daripada novel cetak. Mereka nggak segan memaki-makimu kalau resolusinya aneh atau ending menggantung. Bahkan nggak segan bawa pasukan penghujat untuk menciptakan huru-hara di kolom komentar.
CATATAN KHUSUS
♥ Kamu wajib mengenali platform dan karakter pembaca di sana. Ada platform yang isinya pembaca mesum sampai nggak peduli alur yang penting ada adegan coblos crot.
Saya menemukan novel platform mengenai gadis perawan yang memiliki kelainan yakni payudaranya mengeluarkan air susu. Bosnya yang mesum dengan senang hati mencabuli sembari menyusu.
Tapi, ada juga platform yang pembacanya pintar-pintar. Mereka mendeteksi alur yang aneh. Justru kalau kelewat halu, mereka protes keras.
So, pelajari platform tujuanmu sebelum menceburkan diri ya.
