BELAJAR SABAR

161 40 7
                                    

Tadi sore saya baru menerima chat dari seorang penulis. Intinya dia nanya begini, "Kak, kok aku udah sebulan masukin karya ke platform gurita tapi nggak ada jawaban ya?"

Terus saya jawab, "Ya tunggu aja. Paling lambat enam bulan. Kalau nggak ada kabar, silakan tarik naskah."

Si penulis nanya lagi, "Kok lama banget? Ada yang cepet nggak, Kak?"

Saya jawab dong, "Terbitkan saja di penerbit indie."

Eh si Penulis jawab lagi, "Mau sih, Kak. Tapi bayar ya."

Apa ada yang pernah sependeritaan sama teman saya ini? Sudah masukin naskah baik ke penerbit mayor maupun platform berbayar, ditunggu sekian lama dengan harap-harap cemas, ujungnya nggak jelas.

Temans, kalau kamu masih miskin harta alias nggak punya duit, nggak punya jabatan, nggak terkenal pula, BELAJARLAH BERSABAR.

Kalau kamu nggak mau sabar, maka jadilah orang kaya. Bikin penerbit sendiri, bikin aplikasi sendiri. Hari ini karyamu masuk, besok sudah tayang dengan catatan platform-nya punya kamu sendiri.

Kalau kamu mau naskah kamu pasti terbit mayor, jadilah orang kaya seperti Christian Simamora. Si Abang ini punya penerbit sendiri namanya Twigora. Makanya dia bebas mau nerbitin novel dia di sana. Bayar editor sendiri, bayar lay outer sendiri, bayar cover designer sendiri, bayar biaya cetak sendiri, urus penjualan ke toko buku, bayar karyawan sendiri, bayar tagihan listrik dll, bayar pajak usaha. Pusing kan?

Atau, jadilah penulis terkenal dengan follower media sosial minimal 10K, followers Wattpad 50K, satu novel dibaca 10 juta viewers, ini dijamin sih penerbit bakal berebutan meminang kamu, bahkan platform membaca pun akan menawarkan kamu untuk gabung tanpa lama-lama menunggu.

Kalau duitmu pas-pasan, sebenernya bisa kok bayar penerbit indie. Paling bayar sejuta, nggak pakai lama langsung terbit. Penjualan pun mudah asal kamu yakin ada yang beli. Kamu bisa menetapkan harga sendiri.

Kenyataan ini memang menyakitkan, Temans. Di dunia ini nggak ada yang akan peduli sama kita kalau kita nggak memberikan manfaat atau keuntungan.

Makanya selama kita nggak punya banyak harta, nggak punya jabatan, nggak terkenal pula, dengan karya yang kualitasnya juga biasa saja, maka jalan yang bisa kita pilih adalah BERSABAR.

Terkadang karena kita terlalu terfokus pada kemalangan nasib sendiri, kita jadi lupa introspeksi. Coba deh kita tanya ke diri sendiri:

♥ Siapa kita?

♥ Kenapa penerbit atau platform harus banget nerbitin karya kita?

♥ Berapa banyak fans kita?

♥ Berapakah orang yang akan membeli karya kita kalau terbit?

♥ Apakah kita dapat memberikan keuntungan pada penerbit atau platform yang menerbitkan karya kita?

Kalau jawaban kamu bagus, maka yakinlah penerbit maupun platform mana pun bakal menampung karya kamu kok. Karena kamu dianggap mendatangkan keuntungan bagi perusahaan mereka. Segala yang ada di dunia ini ujungnya cuan kan?

Write Without FearWhere stories live. Discover now