CARA PROMOSI CERITA

119 26 0
                                    

Pernah nggak teman-teman berpikir bagaimana cara promosi yang tepat agar cerita kita dibaca dan menghasilkan uang?

Berikut saya share tips yang manjur.

1. Bagikan Cerita Secara Gratis

Ada yang tahu Warunk Upnormal?

Rumah makan ini pernah viral karena membagikan 1000 porsi nasi goreng gratis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Rumah makan ini pernah viral karena membagikan 1000 porsi nasi goreng gratis. Penikmat nasi goreng cukup bayar pakai doa.

Siapa yang nggak suka gratisan? Semua pasti suka. Makanya kita bakal lihat di supermarket ada mbak-mbak yang nawarin keripik, nugget, sosis, dan lain-lain.

Apakah Warunk Upnormal bangkrut karena membagikan makanan gratis? Nggak, Genks. Justru viralnya menaikkan namanya di kalangan anak-anak muda.

Ada pepatah tak kenal maka tak sayang. Maka agar orang menyayangi karya kita, bagikan saja gratis dulu.

Nggak hanya berlaku untuk makanan, tetapi juga lagu, tulisan, dan karya yang lain.

Siapa yang nggak tahu lagu ini?

Lagu ini bisa didengarkan gratis tetapi efeknya dahsyat. Penyanyinya diundang ke berbagai acara live dan cuan mengalir.

Sebagai pekerja kreatif, sangat penting bagi kita untuk sabar. Jangan buru-buru ingin menuai hasil sehingga kita jadi perhitungan

2. Berkarya Sesuai Kebutuhan Pasar

Kenapa Warunk Upnormal bisa laku? Karena menggratiskan menu yang akrab di lidah orang Indonesia yakni nasi goreng. Gimana kalau Warunk Upnormal menjual Muriwo unedovi (menu khas negara Zimbabwe)? Biarpun dibagikan gratis, saya nggak yakin orang mau mencoba karena takut rasanya nggak enak, takut nggak halal dan lain-lain.

Kenapa lagunya Lyodra yang berjudul Sang Dewi bisa meledak? Karena lagu itu sebelumnya pernah dinyanyikan Titi DJ sehingga akrab di telinga sebagian pendengar musik. Selain itu, temanya masih seputar cinta, musiknya pun easy listening bukan heavy metal jedag-jedug.

Bagaimana dengan tulisan? Saya menemukan banyak keluhan dari penulis fantasy, thriller, teen fiction. Katanya susah cari pembaca.

Pertanyaannya, apakah karya kamu sesuai kebutuhan pasar?

Kita belajar dari HP. Laporan penjualan kuartal II tahun 2022, menunjukkan HP Oppo berhasil merajai penjualan.

Mungkin secara kualitas, ada HP lain yang lebih baik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mungkin secara kualitas, ada HP lain yang lebih baik. Sebut saja iPhone yang katanya lebih aman. Namun apakah masyarakat Indonesia butuh keamanan data? Ternyata masih sedikit orang Indonesia yanh peduli dengan keamanan data karena merasa bukan siapa-siapa, makanya lebih butuh HP yang kameranya bagus.

Bandingkan dengan karya kamu. Apakah sudah menjawab kebutuhan pasar?

Kamu bisa berdalih karyamu berkualitas, disertai riset yang tinggi, banyak adegan action yang menantang, setengah mati menggambar peta untuk menunjukkan world building. Tapi apakah pembaca membutuhkan itu?

3. Promosi di Tempat yang Tepat

Masalah satu ini sering bikin saya kasihan dengan penulis. Ikut banyak grup kepenulisan hanya untuk promo. Nggak begitu, Temans. Saya sih jarang baca novel penulis lain yang dipromo di grup kepenulisan kecuali ada kesepakatan untuk saling review atau saling promo. Malah kalau saya lagi sebal banget dengan banyaknya chat promo yang masuk, akan saya clear chat supaya bersih lagi.

Promosilah di media sosial atau kepada grup pembaca. Carilah komunitas pembaca untuk promosi.

Kalau terpaksa banget mau promosi dengan sesama penulis, adakan program saling baca dan review.

Capek?

Oh jelas, nggak ada yang mudah dalam promosi.

Nggak ada waktu untuk baca dan review karya orang lain?

Sama dong, penulis lain juga nggak ada waktu untuk baca dan review karya kamu.

Daripada promosi, pergunakan komunitas menulis untuk ghibah.

Ghibah?

Yes. Buka mata lebar-lebar mengenai dunia kepenulisan yang nggak sepenuhnya suci murni bagaikan bayi baru lahir. Ada banyak intrik, penipuan, kejahatan, dan kebusukan. Carilah teman yang tepat untuk ghibah karena nggak semua manusia di grup kepenulisan kamu bisa dipercaya. Sangat mungkin ada pengkhianat yang akan menikam punggungmu. Nggak percaya? 😏

4. Bayar Orang untuk Mempromosikan Karyamu

Kamu bisa minta pembaca setiamu untuk mempromosikan karyamu di media sosialnya. Bayar dia, jangan pelit.

Orang akan lebih percaya saran dari temannya.

Contoh begini, kalau komisaris PT. Indofood bilang Indomie adalah mie paling enak, saya nggak akan percaya. Pastilah pemilik brand akan memuji kualitas produknya sendiri.

Akan tetapi kalau teman kost saya bilang bahwa Indomie adalah mie paling enak, saya akan percaya.

Saya beli Cimory Yoghurt setelah nonton vlog Nessie Judge.

Orang akan lebih tertarik membaca jika novel kamu dipromosikan oleh orang lain daripada kamu promosi sendiri.

5. Aktiflah di Real Life

Ketua Osis di kehidupan nyata akan lebih mudah mempromosikan novelnya kepada teman dan guru-guru dibandingkan manusia mageran yang kerjanya tidur-tiduran.

Maka, jagalah kehidupan nyata kamu aktif dan kenalan lah dengan banyak orang.

Itu saja tips dari saya. Selamat mencoba.





Write Without FearWhere stories live. Discover now