POPULARITAS MENGALAHKAN KUALITAS

744 88 37
                                    

Pernahkah Temans berpikir,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pernahkah Temans berpikir,

"Tulisanku memperhatikan EBI, riset setengah mati, mikirin ide anti mainstream, tapi yang baca dikit, nggak ada yang vote, nggak ada yang komen. Kalah sama cerita sebelah yang EBI berantakan, isinya CEO ngejar cewek polos, bad boy, cerita mendesah. Udah ah mau berhenti menulis aja."

Ngaku aja, ngaku.

Dunia kepenulisan memang menarik. Kayaknya gampang ya menulis doang terus dapat cuan jutaan.

Tapi bener nggak kemudahan itu berlaku bagi semua orang? Atau cuma buat yang punya popularitas?

Nggak usah jauh-jauh, Wattpad kita tahu ada program Wattpad Paid Stories. Penulis macam apa yang ceritanya dipilih? Kebanyakan nih kebanyakan (nggak semua) adalah yang:

🌹Viewers jutaan.
🌹Followers minimal belasan ribu.
🌹Ceritanya unik.

Tapi nih tapi, kalau saya perhatikan Wattpad Indonesia kebanyakan milih karya yang punya viewers jutaan atau penulis yang punya followers minimal 10K. Ada sih yang viewers baru puluhan ribu saja dengan followers hanya ribuan saja terpilih. Jumlahnya nggak banyak.

Kenapa sih kenapa?

1. PLATFORM MENULIS ADALAH BISNIS

Sengotot apa pun Temans menyangkal, nggak akan mengubah fakta bahwa platform semacam Wattpad, Cabaca, Kwikku, Storial, Dreame, you name it, adalah bisnis. Banyak pihak terlibat di dalamnya. Ada investor yang mendanai platform tersebut sehingga jelas dong pengen balik modal.

Coba aja kamu berkhayal, posisikan diri sebagai investor yang menggelontorkan banyak uang di sebuah platform. Terus penulis-penulisnya nggak mendatangkan pembaca. Yang download aplikasimu cuma seuprit. Apa yang kamu rasakan?

Sebuah aplikasi yang diunduh banyak pengguna, maka valuasinya akan naik meski mungkin secara finansial masih boncos. Taruhlah Tokopedia. Sampai sekarang masih bakar duit, belum ada keuntungan riil, tapi nilai valuasinya mencapai USD 1 miliar karena pengunduhnya dan nilai transasksi jual belinya fantastis. (Sumber: https://marketeers.com/shopee-susul-dominasi-dua-e-commerce-unicorn-di-indonesia/).

Begitu pun platform menulis. Semakin tinggi valuasi, semakin mudah mencari investor. Fungsinya ya tentu buat menggaji pegawai dan mendanai biaya operasional.

So, permasalahan bukan sekadar EBI rapi, ide unik, atau ada pesan moral dalam ceritamu. Pebisnis cuma ingin pembaca banyak. Titik.

2. SEMAKIN POPULER KAMU, PENERBIT NGGAK PEDULI KAMU MENULIS RACUN ATAU SAMPAH

Ibarat kata begini, kenapa sih orang tetap minum Co*a Cola? Brand ini sudah bertahan seratus tahun lebih padahal rasanya nggak enak, kadar gula tinggi, bikin pengeroposan tulang pula. Yap, karena mereknya populer, orang juga udah nggak peduli soal rasa dan kandungan di dalamnya.

Sama juga seperti tulisan. Kenapa banyak Penulis pemula mengemis follback? Karena mereka sadar, kalau followers banyak maka pembaca dan penerbit udah nggak peduli yang mereka tulis itu sampah atau racun. Banyak kok penulis terkenal yang nulisnya nggak ngotak. Masa pilot kerjaannya ngejar-ngejar anak SMA buat ngebuktiin cinta? Kapan dia menerbangkan pesawat coba? Masa cewek diperkosa justru jatuh cinta pada pemerkosanya? Aduh plis dong ah.

Tapi pembaca tetap nggak peduli tuh. Mereka baca aja. Penerbit sama nggak pedulinya. Yang penting pas dicetak laris kayak Ferrari dijual murah dan pas difilmkan banyak yang nonton.

3. "AKU MAU KAYAK PRAMOEDYA ANANTA TOER YANG TULISANNYA BERKUALITAS MAKANYA KARYANYA ABADI."

Orang yang bilang kayak gini bisa dipastikan belum baca kisah hidup Pramoedya Ananta Toer.

Eyang Pram sudah populer jauh sebelum menulis Bumi Manusia. Beliau tergabung dalam Lekra alias Lembaga Kebudayaan Rakyat, sebuah lembaga yang didirikan atas inisiatif DN. Aidit dan Nyoto. Tahu mereka siapa? Yap, petinggi PKI yang kala jayanya punya berjuta-juta anggota.

Tulisan Eyang Pram populer di kalangan PKI. Meskipun beliau sendiri bukan seorang komunis, tetapi beliau punya hubungan lumayan akrab dengan orang-orang komunis.

Eyang Pram karena kedekatannya dengan orang komunis dan tergabung dalam Lekra, akhirnya diciduk tentara dan diasingkan ke Pulau Buru. Di sanalah Bumi Manusia ditulis, disebarkan keluar Pulau Buru untuk diterbitkan.

So, jangan naif menganggap nama seorang penulis bisa abadi murni karena karyanya. Betul memang Bumi Manusia bagus. Tapi, kalau Eyang Pram nggak populer, sangat kecil kemungkinannya kita bisa mengetahui karyanya.

💕💕💕💕💕

Kenapa saya menulis ini?

Supaya Temans nggak kelewat polos hanya mengutamakan kualitas tulisan lalu patah hati saat mendapat kabar karya penulis lain yang dianggap kurang berkualitas malah naik cetak duluan atau kok bisa dijadikan paid story sama Wattpad.

Tugas penulis nggak cukup nulis doang. Dia juga harus bisa membuat orang mau membaca tulisannya. Kecuali kalau Temans nulis cuma buat mengisi waktu luang, nggak niat dapat uang ya terserah.

Di luar sana banyak banget penulis yang mengeluh soal kualitas tulisan Penulis lain, tapi nggak berusaha menjadikan dirinya populer.

Popularitas adalah koentji.
Being famous is number one.






Write Without FearWhere stories live. Discover now