TARGETKAN PEMBACA

416 53 24
                                    

Semua orang yang menulis pasti pengen banget dibaca banyak orang. Pernahkah Temans iri melihat tulisan orang yang kayaknya biasa aja tapi ternyata pembacanya banyak? Kok bisa gitu ya?

Berdasarkan pengamatan, ada beberapa ciri dan trik:

MENULIS SESUATU YANG MEMBUATMU RESAH

Raditya Dika pernah bilang, dia menulis sesuatu yang memang bikin dia resah banget. Contohnya soal jomblo. Kalau kamu resah, di luar sana bisa jadi banyak yang memiliki keresahan yang sama.

Misalnya kamu resah dengan situasi negara yang korup, tulislah soal itu. Bakal banyak kok yang baca.

Kalau kamu PNS dan punya ganjalan soal kehidupan PNS, nah menulislah soal ini. Kalau jadi buku, dijamin temanmu bakal beli. Apalagi kalau mereka tahu ceritamu terinspirasi dari kisah nyata. Makin gegerlah.

TENTUKAN TEMA KHUSUS

Kamu suka nulis ena-ena? Ya tulis aja meski banyak yang mencibir. Jangan menargetkan cerita panasmu bakal dibaca ibu-ibu pengajian penggemar Aa Gym.

Apakah kamu bucin akut yang sudah memberikan segalanya untuk pacar tercinta, tetapi dia malah selingkuh? Tulis aja cerita soal ini. Jangan menargetkan pembaca independen yang nggak butuh pacar.

Ingat ya, kita nggak bisa menyenangkan semua orang. Kalau kamu siap dengan pujian, maka kamu harus siap dengan hujatan. So, kita harus menentukan satu tema khusus untuk pembaca tertentu.

Sushaku Endo adalah seorang Katolik yang mana merupakan agama minoritas di Jepang. Selain minoritas, orang Katolik di Jepang juga mengalami penyiksaan. Namun, dia tetap menulis Silence yang akhirnya beredar di banyak negara bahkan difilmkan.

Kak Johannes Jonaz mengambil tema tidak populer yakni kedaerahan. Di Wattpad hanya sedikit penggemarnya, tetapi ternyata di Cabaca cukup populer.

Nggak perlu takut mengambil tema tidak umum.

SESUAIKAN CERITAMU DENGAN USIA PEMBACAMU

Kamu mau menulis thriller dengan target pembaca remaja? Tentu alur, konflik, dan bahasanya akan berbeda kalau target pembacamu usia 20 tahun ke atas.

Jangan sampai target pembacamu remaja unyu tapi bahasnya malah pembunuhan berdarah-darah.

PROMO DI TEMPAT YANG TEPAT

Kalau kamu menulis naskah fantasy, bergabunglah dengan komunitas Penulis fantasy. Kalau kamu suka horror, bergabunglah dengan Penulis atau pembaca horror. Promosi di sana, saling baca dengan penulis lain.

Jangan misalnya kamu suka nulis ena-ena lalu promosi di grup fans Ustad Yusuf Mansyur. Bisa dikebiri nanti. Kalau kamu penulis religi, nah gabung deh sama komunitas pengajian. Bakal laris manis dan dapat pujian.

KONSISTEN DENGAN GENRE

Saya mencoba banyak genre. Hasilnya bagus untuk eksplorasi kemampuan, tetapi jelek untuk mencari fans setia. Pembaca tuh ada kecenderungan menyukai satu genre spesifik. Misalnya pembaca adalah cewek feminis pencinta kebebasan. Pasti malas baca kisah sekretaris yang diperkosa bosnya kemudian malah jatuh cinta.

Sebaliknya, pembaca yang berkhayal punya suami ganteng dan tajir melintir, dijamin malas baca novel yang ceweknya super strong. Kecuali dikomporin ya.

Makanya, sebagai Penulis yang mau mencari uang, sebaiknya konsistenlah dengan satu genre.

📖 📖 📖

Gimana, udah ada gambaran mau menulis cerita apa?

Semoga bermanfaat.

Write Without FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang