Beberapa kali saya diprotes pembaca yang juga penulis karena menggunakan kata MENDENGUS alih-alih MENDENGKUS.
Banyak yang bilang, mendengkus untuk manusia, sementara mendengus untuk binatang terutama sapi.
Oke, saya tahu kok. Saya kan juga mengunduh KBBI. Tetapi saya tetap mempertahankan mendengus, kecuali kalau editor saya suruh mengganti.
Menurut pendapat saya pribadi, penulis bebas mau menggunakan kata yang mana. Saya sendiri sering menggunakan kata-kata yang seharusnya dipakai untuk hewan saya jadikan untuk manusia.
Contoh:
♥ "Tolong, tolong lepaskan aku," cicit Santi ketakutan.
Kata cicit di sini biasanya untuk burung atau tikus, tapi sah saja dipakai untuk menggambarkan suara manusia yang pelan ketakutan.
♥ Santi melenguh ketika Joko memasuki selaput hangatnya.
Kata lenguh biasanya untuk binatang seperti rusa, sapi, kerbau, dll. Tetapi kalau kita mau menggunakannya untuk manusia, sah-sah saja.
♥ Joko meraung menandai pelepasannya di dalam Santi.
Kata meraung biasanya dipakai untuk menyatakan bunyi panjang harimau atau anjing, tetapi kalau mau dipakai untuk manusia pun tidak masalah.
♥ Pintu terbuka, sesosok laki-laki mencabut Glock 19 dari pinggang. Letusan keras menyalak dari moncong senjata laras pendek, memuntahkan peluru kaliber 9mm menembus punggung Joko.
Kata menyalak biasanya untuk anjing, tapi mau digunakan untuk letusan senjata api pun bisa. Ngomong-ngomong kasihan ya Joko, habis ena, pergi ke alam baka.
♥ Santi menjerit histeris lalu melata menyembah Budi, suaminya yang tampak berang. Kata wanita itu, "Aku tidak mau, dia yang memaksaku."
Kata melata biasanya dipakai untuk ular, cacing, lintah, yah hewan yang jalan pakai perut. Tapi kalau kita mau memakai untuk manusia pun monggo.
♥ Budi mendengus lalu berkata, "Sepertinya kamu keenakan."
Nah kata mendengus ini yang sering diributkan. Padahal nggak perlu diributkan. Kita bebas pakai untuk manusia kok.
🌹 Kata-kata yang saya tebalkan bisa cek di KBBI. Cheers! 🌹
