TERGEMAP BANYAK BAB

151 22 8
                                    

Pernahkah kalian takjub melihat ada cerita di platform yang babnya sampai ratusan atau sinetron yang episodenya sampai ribuan?

Setelah selama beberapa tahun saya mempelajari dan melakukan berbagai macam percobaan, ada beberapa hal yang dapat saya simpulkan hal positif dan negatif dari menulis banyak bab.

Kita bahas HAL POSITIF terlebih dulu.

1. PEMBACA MEMANG MENYUKAI NOVEL YANG BABNYA SUDAH BANYAK

Saya mengalaminya sendiri. Ada sebuah cerita yang saya tulis 20 bab saja. Pembacanya hanya sekitar 3K. Sebaliknya, naskah yang saya tulis 40 bab, pembacanya mencapai 40K. Perbedaan yang jauh banget kan?

Rupanya pembaca pun lebih menyukai novel yang babnya sudah banyak.

2. KALAU PEMBACA SUDAH BUCIN DENGAN TOKOH KITA, MEREKA TIDAK MAU BERPISAH

Ditandai dengan banyaknya pembaca yang meminta extra part. Kalau di Cabaca saya kesulitan memenuhi permintaan ini karena sudah ada perjanjian yang mengikat dan dalam perjanjian tersebut dicantumkan bab yang kita serahkan ke platform.

Bila kamu menulis di platform lain yang tanpa kontrak, ini merupakan keuntungan dan juga kebebasan.

Kok bisa kebebasan?

Ya karena kalau menulis untuk diterbitkan cetak, kita sedapat mungkin hanya menulis bab-bab penting demi menghemat pemakaian kertas. Pemborosan kertas akan berdampak bagi naiknya harga jual buku.

Penulis platform tidak perlu memusingkan hal seperti ini. Sebaliknya, justru kita bisa memuaskan keinginan pembaca untuk terus mendapatkan cerita.

3. MENGIKAT PERASAAN PEMBACA PADA TOKOH NOVEL KITA

Apa keuntungan menulis banyak bab? Tentu saja mengikat perasaan pembaca pada tokoh kita. Investasi emosi ini sangat penting bagi manusia.

Saya kasih contoh gini, kenapa manusia yang sudah punya anak lebih menyayangi anak sendiri dibanding anak tetangga? Sebab manusia berinvestasi emosi pada anak sendiri. Pada saat hamil merasakan tumbuh kembang dalam lahir, pada saat melahirkan merasakan sakitnya, pada saat anak sakit, orang tuanya merasakan kecemasan, pada saat anak menggapai prestasi, orang tuanya merasakan kebanggaan dan kebahagiaan. Hal itu tidak dirasakan terhadap anak tetangga.

Saat membaca novel, seorang pembaca merasakan kesedihan, kegembiraan, kebanggaan, dan kecemasan pada setiap apa yang dialami tokoh. Perasaan naik turun dan campur aduk inilah yang menyebabkan pembaca berinvestasi emosi. Semakin banyak bab yang ditulis, semakin dalam investasi emosi yang pembaca tanam.

Kalau perasaan pembaca sudah terikat pada tokoh novel, maka mereka akan bersedia mengeluarkan uang untuk membeli novel cetak atau di platform berbayar.

Lalu apa HAL NEGATIF dari menulis banyak bab?

1. PLOT MENJADI TIDAK JELAS

Banyak penulis yang menulis tanpa perencanaan. Inilah yang menyebabkan menulis dengan banyak bab menjadi riskan. Cerita sudah tidak jelas mau dibawa ke mana karena sebenarnya konflik utama sudah terselesaikan. Penulis memperpanjang cerita demi menyenangkan pembaca dan / atau demi cuan.

2. MERUSAK BRANDING PENULIS.

Branding adalah janji. Kalau seorang penulis terlalu sering mengulur plot dan menjadi tidak jelas, tentu pembaca akan menyebarkan dari mulut ke mulut mengenai penulis.

Setiap perbuatan tentu mengandung risiko kan, dan kita harus siap menerima konsekuensi dari setiap keputusan yang kita ambil.

BERAPAKAH BAB YANG IDEAL?

Well,  sebetulnya tidak ada patokan berapa bab yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Selera pembaca pun berubah.

Berdasarkan hasil pengamatan saya, pembaca tahun 2017-2019 lebih menyukai novel yang jumlah babnya sekitar 20-50 saja.

Semakin ke sini, saya malah menemukan ada pembaca yang mau saja mengikuti sebuah novel meskipun sudah ditulis ribuan bab.

Nggak salahkah ribuan bab?

Yup, nggak salah. Saya dikasih screen shot dari sebuah platform yang penulisnya hobi nulis 1 judul cerita sampai 500+++++ bab. Kayaknya kalau dicetak ngalahin kitab suci yang dicari Sun Go Kong di barat deh. 😆😆😆

Tetapi saya pribadi, untuk saat ini menulis 50-70 bab saja sudah cukup membuat pembaca dan saya sendiri bahagia.

Kalau menurut kamu, berapakah bab yang ideal bagi seorang penulis untuk menamatkan ceritanya? Yuk share di kolom komentar.

Oh iya, sekalian saya mau tanya kalau work ini saya pindahkan ke platform berbayar, kalian mau nggak mengeluarkan uang untuk baca? Apa alasannya?

Write Without FearWhere stories live. Discover now